21. Hal kecil Yang Manis

694 90 23
                                    

Happy Reading...

Setelah menghabiskan waktu sebentar di Dunia Sistem Medis, Xia Gumei keluar dan akan pergi ke markas pelatihan tentara di timur milik Kakeknya.

Ia harus mengumpulkan dukungan yang kuat, karena Kaisar hancur akan ada pertarungan kekuasan selanjutnya dan sebelum kekaisaran baru stabil, ia akan mengambil apa yang ia miliki awalnya.

Memakai jubah hitamnya lagi Xia Gumei berlari ke arah timur dengan cepat. Setelah berlari hampir setengah jalan, Xia Gumei dihentikan oleh seorang bocah laki-laki yang sangat imut dan tampan!

Xia Gumei melihat dengan seksama wajah bocah tersebut dan segera menyadari bahwa ini adalah bocah kecil yang ia tinggalkan beberapa waktu lalu.

"Kakak tolong bawa aku!" Setelah saling menatap beberapa waktu, suara kecil dan manis bocah itu terdengar sungguh suaranya sangat imut!

Xia Gumei melepas sebagian dari kewaspadaannya dan menunduk untuk melihat lebih dekat ke arah bocah itu, sangat tampan dan ia pasti anak seorang pejabat tinggi atau keluarga besar lainnya.

"Siapa kamu?" Dengan suara lembut Xia Gumei bertanya kepada bocah itu.

Mata besar dan basah bocah itu berkedip dua kali dan membuatnya terlihat lebih imut lagi, "Aku Shen Tang Xio." Dia menjawab dengan manis.

"Baik adik Shen, dimana keluargamu?" Xia Gumei bertanya dengan sabar.

"Mereka mati, kami pergi ke hutan ini untuk berlatih dan berburu tapi tiba-tiba ada gerombolan serigala tingkat 4 dan 5, mereka bertarung dengan para serigala sedangkan aku di atas pohon, sampai mereka mati dan aku tidak berani untuk turun tapi tiba-tiba terjadi ledakan hebat dan boom para serigala berlarian dan melupakan aku." Kata-kata yang polos serta dingin membuat Xia Gumei kedinginan.

Ia hampir lupa bahwa ini adalah dunia kuno, dimana yang kuat dipuja dan yang lemah hanya bisa mati!

"Kalau begitu kamu pulanglah." Xia Gumei kembali ke ekspresi wajahnya yang dingin dan beranjak ingin pergi sesegera mungkin.

"Aku tidak tahu jalan pulang dan aku tidak ingin pulang!" Setelah mendengar perkataan Xia Gumei bocah tersebut berteriak dengan tidak senang dan kekanak-kanakan.

"Kalau begitu silahkan mati disini." Setelah mengatakan ini Xia Gumei hendak pergi tapi sudut jubahnya dipegang erat oleh tangan bocah itu.

"Aku ingin mengikutimu!" Dengan tatapan keras kepala dan gigih dari bocah itu, Xia Gumei kembali melembutkan hatinya.

"Kamu terlalu lemah, dan jika kamu mengikutiku hanya bisa mati." Xia Gumei berbicara untuk melihat reaksi bocah itu, tentu saja bocah itu tidak mengecewakannya.

"Aku tidak takut mati, bawa aku bawa aku aku tidak akan menyusahkanmu!" Kata-kata bocah itu tegas dan membuat Xia Gumei semakin menyukainya.

"Baiklah, jangan menyusahkanku." Xia Gumei setuju untuk membawa bocah itu bersamanya, lagi pula bocah itu sangat imut dan pintar.

"Jika kamu bisa mengikutiku aku akan membawamu." Setelah mengatakan itu, Xia Gumei melihat bocah itu sebentar dan berlari sedetik kemudian.

Xia Gumei menengoh kebelakang dan melihat bocah itu masih berdiam diri di tempatnya tadi, Xia Gumei hanya merasa sedikit kecewa sebelum melanjutkan larinya.

setelah Xia Gumei tidak terlihat lagi, bocah itu menatap ke arah perginya Xia Gumei sebelum tersenyum manis, dan di detik berikutnya bocah itu menghilang di udara tipis.

Xia Gumei terus berlari tanpa henti dan segera tiba di pangkalan militer Kakeknya.

Pangkalan militer timur memang cocok dengan namanya, ini adalah kerja keras Kakeknya dan tidak boleh dihancurkan tetapi harus dimanfaatkan dengan baik.

Xia Gumei berjalan dengan santai dan tiba di tempat pelatihan para prajurit, karena pangkalan ini jauh dari Istana berita yang datang pun akan lebih lama jika tidak pasti sudah terjadi pecah belah yang hebat di sini.

Sekarang waktunya ia mewakili Kakeknya untuk menstabilkan ketentaraan ini.

Pada saat Xia Gumei memasuki tempat pelatihan prajurit banyak dari mereka yang terkejut, tentu saja karena pangkalan ini sangat ketat bagaimana mungkin ada seseorang yang bisa menerobos masuk tanpa diketahui!

Komandan yang melihat seseorang berjubah hitam masukpun, langsung mengambil posisi siaga siap bertempur kapan saja. tapi Xia Gumei yang melihat ini mengangguk puas tentu saja tentara yang dilatih Kakeknya pasti yang terbaik.

"Siapa kamu?!" Komandan militer itu bertanya dengan tidak ramah.

"Aku Xia Gumei." Xia Gumei tidak ingin berbohong kepada calon prajuritnya.

"Xia Gumei, Cucu Jendral Xia Gubai? Kalau begitu buka masker wajahmu." Komandan itu sama sekali tidak percaya oleh perkataan Xia Gumei, pasalnya akhir-akhir ini banyak orang kuat dan aneh datang ke pangakalan ini untuk merengrut prajurit disini yang membuat Komandan ini sangat marah!

Dan bagi Komandan, Xia Gumei adalah salah satu orang-orang aneh itu pasti, Komandan baru saja mengetahui bahwa Kaisar telah dibunuh oleh orang kuat sedangkan Jendral mereka, Komandan tidak tahu pasti bagaimana keadaannya, tapi bagaimana pun komandan ini adalah sahabat Kakeknya.

Mereka berdua hampir memiliki kekuatan yang sama hanya saja Komandan satu tingkat lebih lemah dari pada Kakeknya, tapi mereka adalah sahabat perjuangan hidup dan mati di setiap perang Komandan dan Kakeknya adalah pasangan yang dapat diandalkan!

Xia Gumei terdiam sejenak sebelum melepas masker hitam dan segera wajah cantik tanpa cacat terlihat membuat semua orang terpana!

Tadi walaupun hanya mata dan alisnya yang terlihat, itu pasti sudah menjadi kecantikan di atas rata-rata tapi siapa sangka bahwa wajahnya akan secantik peri!

"Kami bukan Xia Gumei!" Komandan itu yakin ini bukan cucu Jendralnya, walaupun suara Xia Gumei mirip dengan cucu Jendral tetapi pada saat wajahnya terungkap itu sangat berbeda dengan wajah cucu Jendral.

"Aku cucunya, jika kamu tidak percaya aku bisa membuktikannya." Xia Gumei dengan malas berbicara kepada Komandan, ia tidak ingin membuang waktu tapi kepercayaan komandan ini memang harus didapat.

"Buktikan!" Xia Gumei melihat bahwa komandan ini lebih enak dipandang, dengan lambaian tangannya Kakeknya yang berada di ruang pun segera muncul dari udara tipis!

"Jendral!!" Komandan spontan langsung berlutut kepada Kakeknya, dan prajurit yang lain mengikuti Komandan mereka untuk berlutut kepada Jendral.

"Jendral Besar!!" Serentak suara para prajurit membuat Xia Gubai yang sudah melihat situasi diluar dari ruang Dunia Sistem Medis mendidih karena bersemangat!!

Walaupun sebagian prajurit yang ia latih telah pergi, ia tidak perduli dengan para pengkhianat itu cepat atau lambat ia akan membereskan para sampah itu, yang penting sekarang adalah membentuk kekuatannya ia tidak ingin ditindas lagi oleh siapapun!

"Berdiri semua!!" Serentak para prajurit berdiri dan keheningan pun terjadi, bukan mereka tidak ingin bertanya kepada Jendral apa sebenarnya yang terjadi tapi mereka tetep hening karena Jendral belum memerintahkan mereka untuk berbicara.




Bersambung....

Salam manis

Antika😘

Ig : antika8076

The Emperor Of Flame [ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang