Part 5

916 84 0
                                    

Seminggu setelah kejadian di koridor sekolah baik bara dan shani hanya melihat secara diam-diam tanpa mau berkenalan atau menyapa karena gengsi mereka cukup tinggi.

Chika selama seminggu ini sudah memiliki teman deket sekaligus teman sebangkunya yaitu Naraya Wardani yang biasa di panggil Ara. Selain ara, chika juga memiliki temen dari SMP nya yang kebetulan satu SMA. Mereka adalah Freya, olla, dan dey.

Kring kring kring

"Astaghfirullah, udah jam set 7. Aduh telat" ucap shani langsung lari ke kamar mandi.

Setelah mandi ala bebek yang penting kena air lalu memakai seragam dengan cepat kilat sesudahnya memakai bedak dan lip balm. Keluar dari kamar sambil membawa kaos kaki, tas yang terslampir di pundak kanan, rambut terurai lalu menuruni tangga sambil berlari sampai ke bawah belok ke arah meja makan mencomot roti lalu berlari kembali mengambil kunci mobil dan memakai kaos kaki dan sepatu.

Di dalam mobil, shani terus menggerutu karena dirinya sudah terlanjur telat ya karena gak ada yang bangunin dia.

"Duh gerbang dah ke tutup lagi, alamat di hukum ini mah" ngeluh shani sambil keluar dari mobil

"Mbak shani tumben telat, biasanya datangnya paling pagi" tanya pak satpam

"ini pak satpam ngigau apa gimana ya jelas gua telat, kalau gak telat gak mungkin gua disini" batin shani

"Iya nih pak kesiangan, semalam ngerjain tugas lanjut nonton drakor sampai pagi ya gini. Bukain gerbangnya dong pak hehe"

"Ya udah bapak kan hari ini lagi baik dan juga Mbak shani jarang telat jadi saya bukain"

"Makasih ya pak, bapak baik dan ganteng deh. Hehe"

"Sama-sama mbak, duh senengnya di puji bidadari"

Lah si bapak ngefly di puji hehe

"mari pak" pamit shani sambil menjalankan mobilnya ke parkiran sekolah.

"semoga gak ada guru keliling" batin shani

Saat jalan di koridor sambil mengendap²kan langkahnya ke arah ruang osis karena jika ke arah kelas yang ada di hukum karena sudah ada guru, pikirnya sekali² bolos gak papa. Tiba-tiba ada tangan di pundaknya yang secara reflek memberhentikan langkahnya.

"Ampun pak bu, saya ngaku telat. Maaf🙏" ucap shani tanpa melihat siapa yang menepuknya

"..."

Shani merasa ada yang tidak beres siapa yang menepuk pundaknya pun akhirnya menolehkan ke belakang. Shani pun terkejut siapa yang ada di hadapannya dan secara tidak langsung dia memegang tangan si pelaku. Sang pelaku pun kaget dengan orang yang di hadapannya, reflek yang sama pun di lakukan sang pelaku dengan menggenggam tanganya.

15 detik saling memandang akhirnya Shani memutuskan kontak dan memalingkan muka, karena merasa hanyut dalam tatapan lembut milik Bara. Ya pelakunya si bara. Dan begitu juga bara yang langsung sadar dan reflek melepaskan pegangan tangannya.

"Maaf, kalau gua ngagetin lo" kata bara sambil meminta maaf

"Eh iya gak papa, gua yang salah si jalan mengendap-ngendap" ucap shani

Ekhem

"kalian berdua ngapain hah! Bolos? Ouwh atau mau pacaran? Shani kamu ketua osis kok ngajarin yang gak bener sama anak baru?" tanya Bu Shinta guru BK

"eh anu bu saya mau ke ruang osis ada berkas yang mau saya kasih ke pembina soalnya tadi di tanya. Saya gak bolos dan gak pacaran bu. Beneran" jawab shani bohong

Jangan Pergi ¤ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang