Part 15.

945 89 10
                                    

Maaf ya kawan up nya lama malah hampir setahun nih crita berdebu hehe

Makasih ya yang udah nunggu kelanjutan cerita ini🙏

Jangan lupa vote dan komen

Jaga kesehatan selalu

Selamat membaca❤

Semenjak kejadian di parkiran sekolah hubungan Shani dan Bara merenggang bahkan Shani bingung kenapa setiap berpapasan dengan Bara dirinya serasa tak terlihat olehnya.

Ujian semua telah dilewati dan hari ini dimana pengumuman kelulusan berlangsung. Semua kelas 12 yang sedang menunggu hasilnya deg-degan takut tidak lulus berbeda dengan Bara cs yang dengan santainya duduk dikantin.

"Bar lo setelah ini kau kemana?" tanya Edo

Bara yang sedang bermain game bersama Zevan hanya menengok sekilas dan fokus ke game nya kembali "Balik lah gimana sih Do"

"Aih sia kamvret yah, Maksud gue habis lulus SMA bege"

"Ouwh omong yang jelas ya, Pertanyaan lo tanggung bet. Gak tau jangan kepo"

Edo yang dibuat kesal oleh Bara pun kesal "Rugi gue tanya lo bar"

Mirza pun tertawa puas melihat kekesalan Edo

"Gak usah ketawa lo opet"

Brakkk

"Astaghfirullah"

"Berdosa sekali kam-, Eh ayang"

"Siapa sih bikin kalah kan"

Edo yang mengetahui ada Gea disampingnya pun auto diem sedangkan Jessi yang melihat Bara anteng bermain game tanpa terusik memilih duduk disampingnya dan menyandarkan kepalanya dipundaknya

Cup

Bara hanya mematung setelah dicium oleh Jessi

"Jeci lo bener-bener yah bikin mata gue ternodai" pekik Gina

Gea tertawa "Kasian jomblo hahaha makanya iri"

Gina hanya mendelik malas kepada Gea sedangkan Shani yang melihat merasa panas dan rasanya ingin mencekik Jessi

"Eh ayang, Kapan disini yang" Bara sadar setelah menyadari keberadaan Jessi disampingnya

"Main game mulu ya aku dilupain"

"Gak gitu yang, Kan aku kira kamu di aula nunggu pengumuman"

"Tadinya sih iya di aula pas gak liat kamu jadinya aku nyari siapa tau kamu nangkring di kantin ternyata bener"

"Bahasamu iku loh yang masa nangkring kayak ayam aja"

Ekhem

Bara dan Jessi tersadar setelah Edo berdehem menghentikan percakapan dua insan tersebut yang tak melihat sekitarnya masih ada orang

"Hehehe sorry gaes" cengir Bara

"Yok lah ke aula bentar lagi dimulai acaranya" ajak Gina

"Ayok lah jangan kelamaan kasian gina ntar nangis" ledek Mirza

"Kok gue?"

*****

Pengumuman baru selesai dibacakan semua murid kelas 12 bersorak gembira. Tapi ada yang sedih tidak keterima di universitas impiannya jalur undangan tapi ada juga yang bahagia karena diterima.

Bara setelah mendengar pengumuman melihat ke arah Shani yang nampak bahagia karena dirinya diterima di Universitas Oxford rasanya ikut senang tapi juga sedih.

"Maaf boleh gue pinjem shani bentar, Yang bentar yah"

"Oke El"

Shani hanya melihat ke arah Bara tanpa berlama lagi Bara langsung menarik tangan Shani tanpa menunggu jawaban boleh atau tidak.

"Kebiasaan narik-narik tanpa nunggu jawaban gue dulu"

"Gue dah tau jawabannya makanya gue narik lo"

Sesampainya di rooftop sekolah Bara dan Shani malah diem-dieman.

"Kalau narik tujuannya buat diem-dieman mending gue turun takutnya pacar lo salah paham sama gue"

"Oke to the point aja, Kenapa lo gak kasih tau gue Cani kalau mau kuliah di Oxford?"

Shani tertawa mendengar ucapan Bara

"Kenapa ketawa ada yang lucu sama pertanyaan gue?"

"Hahaha gak ada si, Lucunya tuh lo siapa sampai-sampai gue mau kuliah harus tanya lo dulu buat konsultasi. Helloowww"

Bara yang mendengarnya sakit karena secara tidak langsung Shani memutuskan persabatan mereka

"Kan gue sahabat lo cani, Temen kecil lo jadi gue berhak tau"

"Stop Ra, Lo udah bukan sahabat gue semenjak lo mutusin jauhin gue. Inget itu!"

Shani pergi setelah mengatakan itu tapi hatinya tidak setuju dengan ucapannya

"Gue lakuin itu ada alasannya Cani dan lo pasti gak akan percaya sama alasan yang gue bilang!" teriak Bara yang dimana Shani mendengarnya membuat langkahnya berhenti

"Lo aja belum bilang udah pesimis dulu kalau gue gak percaya, Pengecut namanya"

"Oke gue akan kasih tau lo tapi itu terserah lo mau percaya apa gak yang penting gue dah bilang"

"Sok bilang"

Bara terdiam lalu menghelas nafasnya pelan

"Gue suka sama lo cani, Bahkan cinta sama lo tapi gue mau nyatain perasaan gue ke lo itu gak bisa karena kenyataannya lo dah punya pacar. Pacar lo si Cio itu gak suka akan kedekatan kita dan ancam gue kalau dia bakal nyelakain lo kalau gue masih dideket lo, Makanya gue jauhin lo. Maaf Cani" jelas Bara yang membuat Shani kaget akan kenyataan yang ia denger

"Ra yang lo bilang barusan bohong kan, Gak mungkin lo suka sama gue dan Cio mau nyelakain gue"

"Terserah lo Cani mau percaya atau gak tapi yang pasti gue selalu pantau lo dari jauh bahkan gue masih ngirimin makanan buat lo lewat Chika. Gue ikut senang dengan diterimanya lo di Oxford, Semoga kita bisa kayak dulu lagi. Makasih Cani untuk selama ini, Semoga bahagia selalu dengan Cio. Bara pamit yah"

Diciumnya kening Shani dengan lembut setelahnya Bara meninggalkan Shani. Tanpa sadar Shani meneteskan air matanya

"Jangan pergi Ra"









End

Akhirnya selesai juga. Maaf ya kalau gaje atau singkat partnya🙏

Akan ada epilog nanti, ditunggu aja hehe

phika-25/2/22

Jangan Pergi ¤ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang