Jika kukumu panjang, potonglah kukunya bukan jarimu. Jika terjadi perdebatan potonglah egonya bukan hubungannya.
••••••
Seorang gadis membuka lamat-lamat matanya yang diterpa sinar matahari,Ia mengernyit ketika Sinar sang Surya menusuk tepat ke bola matanya.
"Isss!siapa sih yang buka jendela kamar di pagi-pagi buta seperti ini!"gerutuknya
"Mama!apa kamu mau marah?"
gadis itu membalikkan badannya dan melihat seorang wanita berdiri berkacak pinggang dengan menatapnya marah.
"dan lagipula ini sudah menjelang siang Dyeza,tidak baik anak gadis tidur siang-siang begini!"sambungnya dengan nada menasehati.
"hehe, mama kok udah bangun ajah?"ujar Dyeza dengan cengirangnya
Wanita yang tidak lain mama Karin berjalan ke samping kasur Dyeza dan menarik-narik tangannya.
"Tentu saja mama kan mau pergi,jadi Ayo bangun! jangan hanya cengengesan saja, dan ingat langsung mandi!"perintah mama Karin sambil mendorong kecil punggung Dyeza
Dyeza yang didorong-dorong hanya menggerutu kesal dan menghentak-hentakkan kakinya ke kamar mandi.
"Blam"
suara pintu yang ditutup dengan keras, hanya membuat mama karin geleng-geleng melihat tingkah Dyeza yang masih saja susah untuk bangun pagi.
baru beberapa menit Mama karin yang baru sudah membersihkan tempat tidur Dyeza menolehkan kepalanya ke belakang dan melihat Dyeza yang hanya menimbulkan kepalanya saja dan berujar dengan suara yang sedikit keras.
"Ma, handuknya mana kok tidak ada disini sih?"
Sekali lagi mama Karin hanya menggeleng kan kepalanya,dan membawakan handuk putih ke Dyeza sambil menasehatinya.
"Ini!Dyeza lain kali jangan lupa bawa handuknya,nanti kalau mama tidak ada disini dan teman-temanmu datang. memangnya kamu mau keluar dengan tubuh telanjang?"
Dyeza meringis kecil ketika mendengar perkataan mamanya dan mengambil handuk di tangannya sambil bergumam.
"yang tidak mau lah ma,masa Dyeza telanjang kalau ada teman Dyeza,kan Dyeza malu."
"Nah,itu tau makanya lain kali bawa handuknya!"
"tapi ma, biasa nya kan ada handuk didalam.tapi kok sekarang tidak ada yah?"
Mama Karin yang mendengar gumaman heran Dyeza, melotot kan matanya sambil melipat tangannya dibawah dada.
" mama sudah cuci handuknya,masa kamu pakai handuk kemarin sih?anak gadis itu jangan jorok Dyeza! nanti malah tidak ada yang mau sama kamu!"
"Lah,apa hubungannya ma.Dyeza kan tidak-"
"sudah-sudah sana mandi!jangan banyak bicara kamu,kalau sudah mandi langsung ke ruangan makan yah!mama mau pergi sebentar."langsung saja mama karin mendorong pintu kamar mandi Dyeza untuk tidak menjawab pertanyaannya lagi.
"Hah, anak itu masih saja membantah perkataan mamanya."ujar kesal mama Karin dengan melangkah pergi keluar kamar.
••••••
Dyeza yang baru saja sampai di tempat makan hanya bisa pasrah melihat banyak sekali orang diruangan ini."Apa aku pergi saja yah dari sini?"gumamnya lirih sambil memperhatikan semua orang.
"tapi nanti mama marah lagi,kalau magh ku kambuh?"sambungnyaSibuk dengan pergolakan batinnya tanpa terpengaruh oleh banyak orang disekitarnya yang memperhatikannya dengan aneh dan penasaran.
"Makan saja deh, kebetulan aku juga disini ditambah lapar lagi."ujar Dyeza pelan dan memutuskan untuk ikut mengantri makanan sesuai aturan,baru saja mau mengambil makanan yang tersedia,ada sebuah tepukan kecil dibahunya dengan memanggil namanya dengan ceria.
"Halo Dyeza,mau makan juga yah?"
dengan malas ia menoleh ke belakang dan melihat gadis yang selalu menemaninya empat minggu yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FORTRESS ||ON GOING
ActionThis story is my first story, and I'm trying to make it better, hope you like it Seorang gadis bangun dari tidur panjangnya, menatap ke atap langit kamar yang serba berwarna putih, dia bangkit dari tempat bangkar dan melihat sekelilingnya. "Dimana i...