Emang kita tidak boleh bantu orang yang membutuhkan bantuan....
• • • •
Seorang gadis berlari kecil untuk menyamai langkah dyeza yang masih berjalan tergesa-gesa didepannya,dia menghentikan jalannya dan membukukan tubuhnya untuk mengatur napasnya yang masih belum stabil.ketika nafasnya sudah stabil dia mengangkat kepalanya dan langsung melihat dyeza yang semakin jauh didepannya dan memutuskan untuk berteriak."HEI TUNGGU,JANGAN CEPAT-CEPAT JALANNYA, AKU CAPEK."
Dyeza yang mendengar teriakkan itu menghentikan langkahnya dan berbalik kebelakang untuk melihat gadis yang sudah ditolongnya tadi.
gadis itu yang melihat langkah dyeza berhenti tersenyum lebar tapi tidak berlangsung lama ketika mendengar perkataan dingin itu.
"Aku tidak pernah menyuruhmu untuk mengikutiku."dan langsung melanjutkan perjalanan entah kemana asal tidak bertemu mereka lagi yang menurutnya sangat menyedihkan lebih dari hewan.
gadis itu hanya menghela nafasnya dan memutuskan berlari cepat untuk menghadang langkah dyeza sambil merentangkan kedua tangannya.
Dyeza yang melihat gadis didepannya menghadang langkahnya,hanya menatapnya datar dan berujar dingin.
"Minggir."gadis itu menggelengkan kepalanya dan berujar takut-takut ketika mendengar nada dingin dyeza. "tu-tunggu sebentar, aku mau bicara denganmu."
"Kalau begitu bicaralah!"
"Eh,tapi bukan disini."
"Terus dimana."
"Ikut aku."sesudah mengatakan itu dia langsung membalikkan tubuhnya dan berjalan perlahan ke depan.
Dyeza hanya mengangguk dan mengikuti gadis dihadapannya yang berjalan entah kemana.
• • •
keenam gadis yang mengikuti langkah dyeza menghentikan jalannya.
"Eh,astaga cepat banget jalannya."
"Haah,iya cepat banget astaga."
"Huhu,mana sih dyeza kok hilang."
Andriani yang melihat teman-temannya mengeluh,hanya memutar bola matanya malas.
"Kalian kalau mengeluh terus, kita malah kehilangan dyeza kan."Mendengar perkataan Andriani mereka bertiga mendelik tajam,dan berujar kompak."kamu juga kali."
Andriani hanya menyengir mendengar perkataan mereka kompak,dan memohon maaf.
"Kalian semua bisa diam nggak."sentak padila dingin ketika mendengar ocehan mereka berempat yang tidak bermutu.
Mereka yang mendengar perkataan dingin itu hanya menunduk.dan mereka melihat sekelilingnya untuk menemukan dyeza.
"Sepertinya,kita berpencar saja untuk menemukan dyeza."saran Nurul ketika melihat sekelilingnya yang masih belum menemukan dyeza.
Mereka berlima hanya mengangguk.dan mendengarkan penjelasan Nurul dengan serius.
"Fauziah dan Marni mencari di gedung khusus wanita.Nunu dan Andriani mencari disekitarnya gedung kantin.sedangkan aku dan padila mencari sekitar danau.kita kembali kesini kalau belum menemukan dyeza tapi ketika salah satu dari kita belum ada disini berarti dia sudah menemukannya dan kita semua ke tempat yang sebutkan masing-masing tempatnya mengerti!"Ujar Nurul panjang lebar,melihat mereka semua menganggukan kepalanya.dia melanjutkan ucapannya."sekarang kita berpencar."dan satu persatu mereka pergi ketempat yang sesuai perkataan Nurul.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FORTRESS ||ON GOING
ActionThis story is my first story, and I'm trying to make it better, hope you like it Seorang gadis bangun dari tidur panjangnya, menatap ke atap langit kamar yang serba berwarna putih, dia bangkit dari tempat bangkar dan melihat sekelilingnya. "Dimana i...