Kembali lagi ke deskripsi cerita, Taehyung itu ceroboh, magnet penarik sial, dan kadang semaunya.
Ada satu hari dimana Jeongguk tak akan pernah melupakan rentetan kejadiannya. Hari itu hari Kamis.
Paginya mereka sarapan di kantin Ekonomi, Jeongguk menemaninya sarapan ceritanya.
Dan entah bisikan setan dari mana, Taehyung ngotot sekali ingin makan soto dengan sambal tiga sendok. Jeongguk sudah ngeri hanya dengan melihatnya, dan sengaja membeli 3 gelas jus alpukat untuk kekasihnya saja.
Benar saja, baru 4 suapan Taehyung langsung terbatuk batuk heboh, dan dengan helaan napas pasrah Jeongguk langsung menyodorkan satu persatu segelas penuh jus itu. Tiga tiganya tandas dalam waktu 3 menit.
Terpaksa, mereka tukar makanan. Dan Jeongguk harus menghabiskan satu piring soto berkuah merah. Dan lucunya, yang sariawan malah Taehyung, bukan Jeongguk yang sanggup menghabiskan soto merah itu.
Siangnya, Taehyung ijin untuk jalan jalan ke taman, ingin mencari udara segar katanya. Di siang hari tanpa awan.
Selang 10 menit, handphonenya berdering kembali, pacarnya mengabarkan jika dia sehabis berenang di kolam ikan. Jeongguk tergopoh gopoh segera menghampiri Taehyung yang sudah basah kuyup dengan bau amis.
Lututnya megeluarkan darah segar, membuat Jeongguk menghela napas keempat kalinya hari itu. Saat ditanya kenapa bisa terluka, Taehyung berujar jika ia terpeleset saat akan keluar dari kolam ikan.
Menambah jatah ceramah yang langsung Jeongguk kumandangkan saat itu juga.
Sore hari, Taehyung sudah wangi, bersih, tampan cantik, ia siap diajak jalan jalan alias kencan dadakan oleh Jeongguk. Hasilnya merengek tadi siang karena sudah pengang diberi wejangan tak henti dari pemuda Jeon.
Ia hanya duduk dan mengamati motor Honda Vario 150 berwarna hitam itu. Entah darimana dan bagaimana tiba tiba bunyi nyaring mengagetkan dirinya.
Jeongguk segera keluar dari kosannya dan mengusap wajahnya lelah saat sadar jika ban motornya meledak. Kok bisa? Entah, apa mungkin mata kekasihnya itu memiliki kekuatan untuk meledakkan barang?
Kencan hari itu gagal total dan diganti dengan menonton film sambil berdempetan di kosan Jeongguk.
Malamnya, Taehyung menyeletuk ingin martabak manis coklat kacang. Mereka berdua keluar menggunakan motor gagah milik Jeongguk yang sudah keluar dari bengkel.
Sudah 1 jam penuh berputar putar tak jelas mencari tukang martabak. Malam itu tak ada hujan tak ada topan semua tukang martabak hilang entah kemana.
Jeongguk berakhir mengembalikan Taehyung ke rumahnya setelah mampir ke KFC untuk makan malam. Baru menjatuhkan diri di ranjang, handphonenya ribut sendiri di kantung celananya.
Hari itu benar benar berakhir dengan racauan kesal dari Taehyung yang mendapat bocoran jika besok ada kuis dadakan (yang sudah tidak menjadi dadakan karena ada bocoran).
"Heh, malah diem. Liat aku" Jeongguk terperanjat kaget saat sebuah tepukan mendarat di lengannya.
"Kamu kenapa deh? Ngantuk? Ayo pulang, kamu tidur aja" ia tersenyum hangat saat sadar jika dirinya masih berada di cafe depan kampus mereka. Menemani Taehyung menyelesaikan tugasnya.
"Lumayan, kemarin cuman tidur 2 jam" kembali tersentak kaget saat tiba tiba Taehyung berdiri lalu berjalan cepat ke sampingnya.
"Pulang, kamu harus tidur. Aku pesenim go car"
Sedikit melirik kearah tumpukan tugas milik Taehyung yang berserakan, Jeongguk menggeleng "Iya abis tugas kamu selesai ya? Abis itu kita pulang terus aku tidur"
Taehyung menggeleng heboh, tidak setuju dengan keputusan kekasih tampannya "No! Kamu yang pulang. Bukan aku, ini udah aku pesenin go carnya"
"Nanti teddy bear, tugas kamu tuh nanggung. Aku bisa nahan kantuk sebentar lagi"
"Ngeyel banget kamu? Udah sana pulang-" entah datang darimana, ada sosok perempuan dibelakang Taehyung.
Taehyung yang kehilangan keseimbangan karena tarikannya pada lengan Jeongguk terlepas begitu saja, membuat tubuhnya menabrak perawakan mungil perempuan dibelakangnya.
Seketika bau mangga masuk kedalam hidungnya.
"Astaga! Kak Jeongguk kak Taehyung maaf!" Lengkingan itu membuat Taehyung terkejut, hampir saja malah jatuh dan menubruk tubuh perempuan itu sekali lagi.
"God, sadar Tae" dengan cekatan Jeongguk menarik tubuh Taehyung mendekat, menjentikkan jari di depan wajah Taehyung.
"Oh?" Ia baru sadar sepenuhnya saat semua pasang mata pengunjung mengarah kepadanya.
"Kak, maaf sekali lagi"
"Lo harusnya lihat yang bener kalau jalan" Jeongguk berucap datar kearah perempuan didepannya yang memasang wajah sebal sekarang.
"Loh? Harusnya kak Taehyung dong kalau jalan tuh yang bener!"
Matanya menagkap raut emosi dari wajah rupawan didepannya, ia melepaskan pelukan di pinggangnya. "Udah gapapa Jung, maaf ya? Mau gue ganti minuman lo?"
"Gausah, lain kali kalau jalan yang bener aja" perempuan dengan surai ash grey itu berjalan melewati mereka berdua.
"Fuck."
"Kontrol emosi kamu" desisnya sebal, jelas sekali Jeongguk emosi. Padahal kan dia yang ketumpahan smoothie mangga.
"Duh, maaf ya kak" nada bicaranya berubah tak enak saat salah satu pegawai cafe itu mendatangi tempatnya dan memulai membersihkan kekacauan yang terjadi, mengucapkan tak apa dengan senyum bisnis.
"Kita pulang"
"Dia sengaja berdiri dibelakang-"
"Pulang Jeongguk. Aku yang nyetir."
Jeongguk berakhir pasrah saat mendengar kalimat mutlak dari pacarnya.
"Ck, jadi lengket semua kan. Cewek bego" oh, Jeongguk tersenyum tipis saat melihat Taehyung membereskan barang barangnya dengan sedikit emosi.
"My bear"
"Hm? Why??"
"Gaada, ayo pulang. Aku ngantuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar • KV
FanfictionTaehyung itu magnet penarik kesialan yang berbentuk manusia. Ceroboh anaknya, untung saja dia punya pacar seperti Jeongguk yang selalu siap sedia ketika cowok kesayangannya itu dalam masalah. "Ngintilin Taehyung terus, bucin lo?" "Iya, gue bucin sam...