Taehyung itu punya bantal kesayangan. Jeongguk sudah tahu tentunya, apa yang tidak pemuda Jeon ketahui jika menyangkut kekasih lucunya?
Sekarang Jeongguk berdiri menjulang di depan pintu kamar Taehyung yang terbuka dengan menggendong tas punggung miliknya (yang pasti berisi pakaian ganti dan berbagai perintilan barang elektronik milik Jeongguk), terdiam melihat si pemilik kamar yang sedang merebahkan dirinya diatas bantal miliknya.
Asal kalian tahu, kedatangan Jeongguk selalu disambut oleh kedua orang tua Kim. Yang pasti jika membawa martabak telur sebagai tiket masuk. Jadi, melihat dirinya yang sudah menjelajahi rumah sederhana itu tanpa kehadiran pacarnya yang mendampingi sudah terlampau biasa. Dan fakta bahwa hampir sebulan sekali ia selalu menginap di rumah keluarga Kim juga bukan sesuatu yang luar biasa.
"Bear."
Kepala bersurai ash gray itu menoleh ke arahnya, lalu menyambut dengan senyum kotak andalan dan segera merentangkan tangan.
"Jeongguk~
Jeongguk dengan sukarela melangkah mendekat, melemparkan tas hitam miliknya ke arah sofa lalu berhambur pada pelukan kekasihnya.
-kok udah dateng? Tadi bilang jam 8 baru bisa keluar." Lanjut Taehyung, dengan kedua tangan yang sibuk mengelus kepala serta punggung pacarnya.
"Keburu kangen, terobos aja." Jawabnya singkat, kembali mencari tempat ternyaman di rengkuhan tubuh ramping kekasihnya. Taehyung juga hanya mengangukkan kepalanya mengerti, mereka terdiam dalam posisi itu selama kurang lebih lima belas menit.
Dan Jeongguk baru beranjak saat suara aneh keluar dari perutnya.
"Makan dulu Gguk."
"Iya. Kamu ga ikutan?" Tanya Jeongguk sembari membuka jaketnya, menyisakan kaos hitam polos yang membungkus badan tegapnya.
Taehyung hanya mengubah posisi rebahannya, menatap kekasihnya itu tanpa berkedip. "Ga, udah makan malam."
"Ok, aku tinggal bentar ya bear."
"Hmm." Jeongguk pergi setelahnya, menutup pintu kamar ber cat putih bersih secara perlahan dan meninggalkan Taehyung yang kini sibuk dengan handphonenya.
Jemari lentiknya hanya menggulir bosan layar handphonenya, sekedar membuat keadaan kamarnya agar tak sunyi. Walaupun begitu, Taehyung tak merasa bahwa sepuluh menit telah terlewat, ia sedang mengubah lagi gaya tidurnya saat pintu kamarnya terbuka lagi, dengan barbar kali ini.
"Hai cantik~" pemuda dengan wajah lebih cerah daripada sebelumnya itu mengedipkan mata genit, sedikit berhasil membuat mood Taehyung ikut naik.
"Hai ganteng~"
"Aduh, terpana hati ini." Ucap Jeongguk dramatis sembari memegangi dada sebelah kirinya.
"Alay Gguk." Dengusan geli dari kekasihnya membuat senyuman Jeongguk merekah sempurna.
Ia mengambil langkah lebar mendekati sosok beruang yang sedang bermanja dengan bantalnya. "Emang, hup la! Beruangku mau diajak jalan jalan keliling rumah Kim?"
"HEH! Turunin." Taehyung tiba tiba diangkat badannya dan diposisikan ke dalam gendongan koala Jeongguk, membuatnya menjerit kesal dengan suara khasnya. Handphonenya sudah terlempar keatas lipatan selimut.
Jeongguk mah tak gentar, malah berjalan mendekati pintu kamar yang masih terbuka. Membuat kepanikan merasuk ke dalam tubuh Taehyungnya.
"Ortuku masih bangun! Kamu apa apaan sih?! Mau digorok Papaku?!" Taehyung berbisik kesal tepat didepan wajah tampan Jeongguk yang menampilkan senyum kelinci, puas sekali mengerjai kekasihnya.
"Digorok doang." Jawaban bernada songong itu membuat Taehyung jengkel.
"Aduh! Sakit loh yang." Adu Jeongguk, meringis kesakitan karena kepalanya digebuk tak berperasaan oleh beruangnya.
"Makanya jangan aneh aneh! Turunin aku."
"Gamau, aduh duh duh. Kamu main kekerasan lagi tak bawa ke luar rumah lho?" Taehyung seketika terdiam, dirinya masih punya cukup urat malu karena menampilkan posisinya yang seperti ini didepan tetangganya adalah opsi terburuk.
"Nah gitu, anteng. Kan sayangnya nambah." Jeongguk berucap senang dengan senyum yang semakin lebar, menghiraukan raut sepat pemuda yang berada di gendongan.
Taehyung hanya diam, memperhatikan wajah rupawan kekasihnya yang masih saja berjalan mengelilingi rumahnya, mulai dari ruang tamu, ruang tengah, dapur, dan bahkan hampir masuk kamar mandi. "Kamu ganteng, sayangnya sarap."
"Jahat betul bear." Ucapnya dengan nada melas, kini sedang berjalan ke arah kamar kekasihnya. Ternyata capek juga membawa bobot badan beruangnya di depan seperti ini, untuk besok ia akan mencoba menggendongnya di punggung.
"Nah, beruang udah waktunya tidur." Taehyung didudukkan dengan aman di atas ranjang, ia hanya memutar matanya malas. Segera mengambil tempat berbaring di dekat tembok setelah memindahkan handphonenya ke atas nakas.
Dan ketika Jeongguk juga ikut berbaring di sampingnya, Taehyung cepat cepat merapatkan badannya ke arah kekasihnya. Berniat tidur dalam pelukan hangat pacarnya.
"Iya ini dipeluk sayang, jangan galak galak wajahnya." Kekehan geli keluar dari mulut Jeongguk, ia merengkuh badan ramping Taehyung dengan satu tangan, ingin bermain game dulu sebenarnya.
Tetapi melihat wajah galak dari pemuda kesayangannya itu membuat Jeongguk menyimpan kembali handphoenya ke atas nakas, bersanding dengan milik kekasihnya.
Memberikan beberapa kecupan ringan ke wajah Taehyung yang sepertinya sudah terlelap. Pelukan Jeongguk kan memang ajaib, dan dirinya juga menyusul Taehyung menjemput alam mimpi, capek juga setelah melewati hari yang sangat berat.
(1/3)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar • KV
FanfictionTaehyung itu magnet penarik kesialan yang berbentuk manusia. Ceroboh anaknya, untung saja dia punya pacar seperti Jeongguk yang selalu siap sedia ketika cowok kesayangannya itu dalam masalah. "Ngintilin Taehyung terus, bucin lo?" "Iya, gue bucin sam...