Kesiangan

882 92 5
                                    

Selalu seperti ini, jika Taehyung terlelap dengan Jeongguk yang memeluknya ataupun hanya berbaring di sebelahnya. Beruang yang selalu bangun pagi ini pasti akan menjadi beruang tukang tidur dan selalu kesiangan.

Lihat saja sekarang, jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi dan Taehyung belum juga membuka matanya. Padahal jika di hari biasa, jam enam pagi Taehyung kita pasti sudah rapi dan wangi.

Jadi, dengan tittle 'pacar terbaik' yang melekat kuat dengan namanya, Jeongguk kembali memasuki kamar bernuansa putih bersih itu, berniat membangunkan kekasihnya.

Omong omong, Jeongguk baru saja membantu Papa Kim membenahi gazebo yang ada di halaman belakang. (Sebenarnya ia menjadi tukang dadakan dengan Papa Kim yang mengarahkan)

Tipikal calon mantu idaman bukan?

"Sayang!" Panggilnya sambil melangkah mendekati tempat tidur.

Jeongguk melompat ke arah ranjang, yang membuat tempat tidur itu bergoyang kecil. Belum berhasil membangunkan Taehyung tentunya.

"Bear~" panggilnya lagi, kini dengan kedua tangan yang sibuk menyingkirkan selimut yang melilit tubuh kekasihnya. Jeongguk menarik selimut yang ditindih oleh tubuh Taehyung, dan masih belum bisa mengusik tidur kekasihnya.

Selimut sudah terlipat rapi, Jeongguk terdiam melihat Taehyung yang kini meringkuk didekat kakinya, mencari kehangatan karena selimutnya sudah menghilang dari jangkauan.

"Sayang. Hei, bangun udah jam sembilan." Dirinya berucap di dekat telinga Taehyung, dengan kedua tangan yang berusaha mengangkat tubuh Taehyung.

"Umm." Kikikan geli mengudara saat Taehyung berusaha membuka matanya, dengan wajah yang total bingung (tentu saja terlihat gemas kuadrat) dan sedikit pusing, ia mengerjab beberapa kali tepat didepan wajah Jeongguk. Tak terusik sama sekali dengan bau keringat dan matahari yang menguar dari tubuh pemuda di depannya.

Sekarang ia malah menaruh kepalanya di pundak Jeongguk, bergumam pusing dengan kedua mata yang kembali terpejam.

"Iya bangun bear, kamu kebanyakan tidur. Bangun, kok malah mau lanjut tidur." Jeongguk mendorong lembut badan kekasihnya, sedikit mengguncang tubuh ramping itu.

Mereka berdua duduk berhadapan selama satu menit, hanya bisa mengembalikan lima puluh persen kesadaran Taehyung. Jeongguk yang tak sabaran tanpa babibu langsung mengangkat tubuh kekasihnya.

Berjalan ke arah kamar mandi, sempat meilipir ke arah lemari untuk mengambil ikat kepala berwarna merah muda yang ia belikan dua bulan lalu.

Kini Taehyung dibuat berdiri berhadapan dengan Jeongguk, dengan perlahan ia memasangkan ikat kepala tadi.

"Bear."

"Hemm." Melihat respon kekasihnya, Jeongguk menyimpulkan jika Taehyung sudah sepenuhnya sadar.

Taehyung sedang meraih sikat gigi saat kedua lengan berotot melilit perutnya, sempat terkejut kecil lalu tak mengambil pusing dengan tingkah aneh Jeongguk.

Jeongguk hanya diam dan memperhatikan wajah rupawan Taehyung dari pantulan kaca sembari memberikan ciuman ciuman kecil di rambut Taehyung yang sedikit berantakan efek bangun tidur.

Jemarinya mulai menyusup di balik baju tidur yang Taehyung pakai, memberikan sensasi dingin yang membuat Taehyung kaget dan memukul tangan di atas perutnya cukup keras.

"Curi curi!"

"Aduh, sakit bear." Jeongguk mengaduh dengan wajah yang menyebalkan menurut Taehyung, segera menarik kembali kedua tangannya dan berdiri agak jauh dari kekasihnya.

"Masih pagi jangan mesum kamu!" Pekik Taehyung sebal, memberikan lirikan sinis ke arah kekasihnya.

Jeongguk tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya mengerti. Dengan posisi berlutut dan kedua tangan yang diangkat ke atas. Benar benar tak ingin cari masalah karena tingkah jahil serta hormonnya yang menggebu gebu.

"Kalau tiba tiba ada orang rumah yang lihat gimana! Kamu langsung dicincang yang ada. Lain kali lihat situasi dong kalau mau aneh aneh!-

Jeongguk tersenyum senang saat mendengarnya.

-tau aku otakmu isinya apa. Jangan di praktekin di rumah ini juga!"

"Iya sayang iya maaf, yang tadi kebawa suasana."

"Diinget, jangan iya iya."

"Iya diinget sayang."

Taehyung menyudahi acara mengomelnya, meraih handuk kecil di dalam laci dan mengeringkan wajahnya yang basah. Ia sudah selesai menggosok gigi, dan mencuci muka. Belum ada niatan untuk mandi, tak apa toh Taehyung tetap terlihat manis.

"Berdiri kamu, sinian." Jeongguk menuruti ucapan pacar lucunya dan berdiri tepat didepan Taehyung.

.

"Tae, Kakak pinjem laptop kamu ya." Itu Kak Jin, kakak satu satunya Kim Taehyung yang kini berdiri dengan kedua tangan yang membawa laptop milik adiknya. Menatap serius ke arah Taehyung yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Kak Jin terlihat bingung dan kemudian menganggukkan kepala seolah mengerti apa yang terjadi saat sosok pacar adiknya alias Jeongguk juga ikut keluar dari kamar mandi. "Pantes, abis morning kiss ya kalian?"

"Iya. Sana hush! Nanti siang balikin laptopnya."
Taehyung menjawab cepat dan membuat gesture mengusir sosok kakaknya.

Ia melakukan itu karena Taehyung mengerti, pasti sosok berbadan besar di belakangnya kini sedang merona malu. Benar, wajah Jeongguk berubah sangat merah seperti bibir kekasihnya saat ini, tak siap akan todongan dari calon kakak ipar.

"Yaa. Jeongguk, jangan kasar kasar nyiumnya. Nanti luka, gabisa ciuman lama. HAHAHHAHA IYA INI KAKAK KELUAR." Kak Jin segera keluar dari kamar dengan tawa besar saat Taehyung berancang ancang ingin melemparkan jam alarm.

"Gausah sok malu, nanti aku ikutan malu."

"Ya engga gitu bear, kaget aja."

"Kaget kok suaranya geter gitu."

"Iya malu, emang aku tadi nyiumnya kasar ya? Kok Kak Jin bisa nebak gitu." Sumpah, saat ini Taehyung rasanya ingin mengetuk kepala kekasihnya dengan jam alarm yang ada di tangan kanannya. "YA IYA LAH!"

"Lah kok ngamok?"

"Tak pukul beneran ya?"

"Haha iya bercanda sayang, iya maafin ya, jangan galak, masih pagi. Galaknya nanti siang aja." Taehyung mengabaikan kekasihnya, mendekati lemari kayu yang ada di dalam kamarnya. Berniat ingin mandi, karena badannya menjadi panas sekarang, efek emosi.

Dan saat itu juga Jeongguk mendapat lemparan handuk saat menyeletuk "Mau mandi bareng?"





(2/3)


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pacar • KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang