Pukul satu dan Sunghoon terbangun dari tidurnya. Haus, emang Sunghoon itu sering merasa haus dan lapar kalo tengah malam, walaupun udah makan malam.
Sunghoon beranjak dari tidurnya dan mendudukkan dirinya, menatap si adek—Jungwon yang sembab habis nangis pengen tidur di kamar Sunghoon.
Uwon memang cengeng jadi jangan heran.
Klik!
Lampu menyala dan Sunghoon buru-buru turun tangga dan menyalakan lampu dapur.
Ia berjalan ke arah dapur dengan was-was takut ada mbak Kunti terus ngagetin dia.
Sunghoon mengubek-ubek etalase lalu mengambil botol minum dengan gambar kucing imut yang biasa Jungwon bawa ke sekolah.
JEDERR
"AYAM AYAM"
Hampir saja Sunghoon melempar botol tersebut.
Hujan turun dengan gemuruh dan lampu mati. Aduhh kasian Sunghoon.
Ia meraba-raba sekitar, untung saja rumahnya sudah di bereskan jadi ia tidak akan terpijak barang-barang kecil.
Sunghoon berjalan ke arah televisi, biasanya senter, ponsel dan semacemnya sering di cas di sana.
"Nah dapet"
Sunghoon menaruh botolnya lalu mengambil senter dan menyalakannya.
'duh nyesel gak bangunin Jungwon, ntar kalo ada hantu gimana ya?'
"Hoon"
Sunghoon merasa ada yang menyentuh bahunya. Keringat bercucuran di pelipisnya, demi dewa Sunghoon sangat takut gelap.
"AAAA—ASTAGA KAK HEE"
"Sttt jangan teriak" Heeseung membekap mulut toa Sunghoon.
Sunghoon kaget. Gimana gak kaget muka Heeseung tepat sekali di depan muka Sunghoon. Mana di senterin.
"Kak Hee ngangetin aja"
Heeseung terkekeh, merasa gemas dengan Sunghoon yang menetralkan nafasnya.
"Ngapain keluar?"
"Ambil minum. Kakak kenapa keluar?"
"Ngikutin kamu"
Omong-ngomong ini Heeseung pake ponselnya jadi senter.
Sunghoon tersentak, dia kan lagi minum jadi keselek. Tanpa aba-aba Heeseung memeluknya dengan kasar dan mengelus punggung Sunghoon dengan lembut.
'mumpung lagi berdua, gelap-gelapan'
"Kak i-ini—"
"Stt!" Heeseung menaruh jari telunjuknya di bibir basah Sunghoon, lalu ia menjilat jarinya lalu terkekeh, "Udah diem aja"
Sunghoon berusaha melepas tangan Heeseung yang melingkar di pinggangnya, menggeliat di pelukan Heeseung guna melepas pelukannya.
Bukannya lepas malah pelukan Heeseung tambah erat, "Eughh Hoon jangan gerak" alat kelamin mereka bergesekan.
"H-hah" Sunghoon langsung mematung kaku. Heeseung melepas pelukannya.
Heeseung memandang Sunghoon yang kebingungan. Ia menyeringkai ganteng.
Sunghoon berjalan mundur mundur mundur mundur mundur mundur dan—
BRUGH
"AKH"
Sunghoon merasa punggungnya akan remuk. Dia terjatuh di atas sofa dengan tidak elitnya. Kebanyakan mundur si.
Saat akan bangun ia di kejutkan lagi dengan muka ganteng Heeseung yang senyum ganteng. Untung saja Sunghoon reflek berhenti, jadi bibirnya tidak akan menempel dengan bibir Heeseung.
"Apa mau kabur?" tanya Heeseung yang menindih tubuh Sunghoon.
Mau mukul Heeseung pake senter tapi senternya jatuh ke lantai, jadi ya pasrah.
"K-kak jangan g-gini"
Sunghoon mati-matian menahan dada Heeseung dan mengalihkan pandangannya ke samping.
Hujan makin deras makin enaklah mereka ngeW.g
"Berdiri"
"Punggung—"
"Berdiri!"
Sunghoon berdiri dan menahan sakit pada punggungnya yang kepentok ujung sofa.
Sunghoon memblalakan matanya, Heeseung tiba-tiba menggendongnya ala koala yang mana ngebuat tangan nakal Heeseung ngeremas pantat semok Sunghoon.
Heeseung melempar Sunghoon di ranjang besarnya lalu ikut berbaring di samping Sunghoon.
Memeluk Sunghoon posesif. Lalu Heeseung menaikan selimut sampai atas dada.
Hujan deres+pelukan dalem selimut. Mantep.
"Lepas! Sunghoon mau keluar!"
"Tidur sama gue"
"Gak! Lepas kak"
PLAK
Heeseung menampar pantat Sunghoon dengan, "Tidur sama gue." ucap Heeseung mutlak.
Sunghoon memalingkan wajahnya ke arah lain. Heeseung sengaja berbicara di depan telinganya dan menghembuskan nafasnya sensual, Sunghoon kan jadi geli.
"Kak—ahh"
Heeseung menjilati leher putih nan mulus Sunghoon. Di ciumnya, di jilat, di kecup pokoknya gitu dah.
tbc
Lanjut g pren?
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Brother - HeeHoon
FanfictionHeeseung yang terobsesi terhadap Sunghoon. ©whitcattie