Permohonan Purana

568 63 16
                                    

Sesuai perjanjian, Empu Asmaya menemui Dewi Cadar Hitam di Lembah Jambuara.
Perempuan bercadar hitam itu duduk dengan anggun di atas sebuah batu di dekat air terjun.

"Dewi ada apa kau memintaku menemuimu di sini? Terus terang keadaan muridku sedang tidak baik" Tanya Empu Asmaya sambil duduk di sebelah Dewi Cadar Hitam.

"Asmaya, apa kau tak senang bertemu denganku?" Dewi Cadar Hitam putar kedua bola matanya untuk melirik Empu Asmaya di sebelahnya.

"Tentu saja bahagia Dewi, selama ini dua puluh tahun sudah kau menghilang. Aku sangat merindukanmu, bagaimanapun juga kau adalah cinta di masa mudaku" Jawab Empu Asmaya.

"Oh cinta di masa muda? Kalau sekarang bagaimana? Apa kau masih cinta padaku?" Tanya Dewi Cadar Hitam.

"Hmmm dua puluh tahun lalu kau meninggalkanku disaat aku berencana untuk mempersuntingmu. Tak ada alasan jelas mengapa kau berbuat seperti itu"

"Aku ingin memperdalam ilmuku kakang Asmaya" Jawab Dewi Cadar Hitam.

"Ilmu awet mudamu itu?" Tanya Empu Asmaya.

Mendengar itu Dewi Cadar Hitam tertawa merdu, dia gerakkan tangan kanannya untuk membuka cadar.
Siapapun akan terkejut, ternyata perempuan ini berwajah cantik bagai bidadari, bahkan kecantikannya itu tak tertandingi oleh Rinata maupun Dewi Intani.

Empu Asmaya sampai pangling, jujur saja usia Empu Asmaya hampir 60 tahun, begitu pula usia Dewi Cadar Hitam. Namun bagaimana mungkin perempuan yang seharusnya sudah nenek-nenek ini bisa memiliki wajah cantik dan tubuh bagus layaknya wanita 20 tahun? Hal ini dikarenakan Dewi Cadar Hitam memiliki ilmu awet muda bernama "Ayu Pesona". Bahkan sejak berpuluh-puluh tahun wanita ini secara diam menciptakan dan memperdalam ilmu pengasihan bernama "Ilmu Pemikat Malaikat".

"Bagaimana kakang Asmaya? Apa kau masih mencintaiku?" Tanya Dewi Cadar Hitam. Perempuan ini berbicara sambil elus-elus tangan Empu Asmaya.

"Kau cantik sekali Arumi" Puji Empu Asmaya sambil menyebut nama asli Dewi Cadar Hitam. Kakek ini sambut tangan Dewi Cadar Hitam sambil diciumi.

"Mulai sekarang, aku milikmu, kemanapun kau pergi aku ikut denganmu" Ucap Dewi Cadar Hitam.

"Aku berencana ingin tinggal di Istana Rahuning, aku ingin menjaga murid-murid ku disana" Ucap Empu Asmaya.

"Raja muda yang tampan itu?" Tanya Dewi Cadar Hitam. Saat bertanya itu, sepasang mata Dewi Cadar Hitam tampak berbinar cerah, sedangkan bibirnya mengulum satu senyuman yang sulit diartikan.

"Benar Arumi"

"Aku ikut kau kakang, bersama-sama kita akan menjaga raja itu"

"Arumi, maukah kau menikah denganku?" Tanya Empu Asmaya.

Dewi Cadar Hitam kembali tersenyum. Matanya melirik menggoda pada Empu Asmaya. Pertanda dia setuju untuk dinikahi. Bahkan dengan nakal perempuan ini telah merangsang Empu Asmaya dengan elusan dan menciumi wajah Empu Asmaya.

Empu Asmaya tak mampu lagi menahan gelegak birahinya. Di tepi air terjun itu, dua tubuh itu saling berbagi kehangatan dan sejuta nikmat.
***

Di Negeri Panca Arga.
Kegegeran terjadi ketika Pangeran Purana menghilang tiba-tiba.
Tentu saja ini membuat Prabu Guntara dan punggawa istana yang lain termasuk Danum dan kedua kakaknya bertanya-tanya. Sejak berkuda semalam, Pangeran Purana tak kunjung pulang.

"Aku yakin dia menuju Rahuning, dia ingin menemui Prabu Dygta untuk membantu menyembuhkan Danum" Ucap Empu Selaksa ketika dia dan murid-muridnya berembuk di kamar dimana Danum berada.

"Kenapa empu seyakin itu?" Tanya Lesmana.

"Iya guru! Pangeran Purana dan Prabu Dygta saat ini saling bermusuhan" Kata Raditya.

RENJANA DUA PRIA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang