senin

317 7 0
                                    

Hari senin siapa yang menyukai hari senin?

"Jika kau bersungguh sungguh di hari senin kelak esok hari adalah selasa"

Renata sudah menghabikan 2 hari terakhit untuk bermalas malasan di rumah dan hari senin seperti biasanya ia pergi sekolah.

"Dadah ma"pamit renata lalu berjalan menuju sekolah. Sekolah renata memang bisa di jangkau dengan jalan kaki tapi alangkah indahnya jika menaik motor. Kan?

Sesampainya di sekolah mata renata tertuju pada siswa siswa yg berkerumun di depan mading bahkan beberapa murid perempuan berteriak histeris.

"Ren lo liat?!"tanya fiona yg tiba tiba menghampiri renata.

"Apa sih baru dateng"

"Itu ada anak kelas kita namanya anonym gitu ngegambar devano lagi belajar cakep banget anjir dan lo tebak apa"

"Apa?"

"Pelukis terkenal di kota ini mau ketemu sama yg gambar dia lagi ngobrol sama guru dan.. lo tau ciwi ciwi pada jealous"

"O-oh"renata melewati fiona yg sedang sibuk dengan pekerjaannya 'menggosip'. Ia duduk di bangkunya.

"Heboh ya si fiona? Seneng banget tu anak gatau napa"ucap clarissa. "Kek dapet uang 45,6 miliar won"

"Yeuh mabok squit gem"ajeng menoyor clarissa

"Yeu gapapa"balasnya. "Lu nonton ren?"

"Iya ris" tiba tiba bu ida guru matematika datang.

"Yang lain pada kemana?"tanya bu ida melihat beberapa bangku murid kosong.

"Anu bu lagi liat gambar di mading"jawab clarissa.

"Duh, susulin ris"titah bu ida. "Dan renata?  Kamu ke ruang guru dulu ya" renata pun beranjak pergi. Ajeng yg melihat itu melongo.

Renata duduk di bangku yg siapkan di ruang guru dengan beberapa guru dan pelukis terkenal di kota itu.

"Kamu? Iya yang gambar ini?"tanya nya. "Eh iya aku namanya billy"

"Um iya kak billy"

"Nah kan bil anak siswa sini emang pada berbakat"ujar pak otang bangga.

"Haha iya, bentar ya saya mau interview dia dulu"balas billy.

"Yaudah kalo gitu kita ngajar dulu aja renata biar disini dulu"ucap bu elis yg membuat guru bubaran.

"Kamu deket sama guru?"tanya billy tiba tiba.

"Engg.. engga"

"Haha gapapa kok guru emang gitu banggain murid yg berprestasi eh iya kamu gambar salah satu murid disini juga ya aku denger denger"renata mengangguk. "Siapa namanya?"

"Devano"

"Ohh devano kamu bisa suruh dia kesini?"renata menatapnya bingung. "Oh engga saya cuman mau liat mau ngobrol sama kalian"

"Um okay bentar ya kak" renata pun berlari ke arah kelas devano yg tak jauh dari ruang guru.

"Permisi pak saya ada perlu sama devano"ijin renata pada guru yg sedang mengajar kelas devano. Guru itu mengangguk lalu mempersilahkan devano keluar kelas.

"Jadi lo yang lukis gue pas lomba lukis porak poranda?"tanya devano

"Hehe sori yaa gue ga ada ide"

"Jadi lo suka kepikiran gue ni ceritanya?"

"Engga! Ih itu soalnya pas malem kita belajarkan" devano menangguk.

Mereka sampai di ruang guru dan duduk bersama billy.
"Ini? Oh my god! Mirip banget demi apa?! Ini foto apa lukisan!"ujarnya. "Kamu belajar lukis dimana?"

"Um otodidak sih" billy yg mendengar itu bertepuk tangan

"Aku aja yg sekolah lukis bertahun tahun ga bisa semirip ini! Oke jadi alasan aku ketemu kalian itu karna nanti bulan depan ada lomba lukis antar kota.. kebetulan! Aku ketemu kamu renata jadi aku ga perlu susah susah nyari atau riset"jelas nya renata menangguk. "Dan aku jadi guru kamu pendamping! Nah iya, modelnya aku mau devano ini kamu mau dev? Ada waktu luang?"

"Ada"

"Nah bagus bagus bagus kalo gitu nanti kita bisa jadwalin kapan nentuin temanya ngobrolin temanya" renata dan devano mengangguk.

"Anda sudah punya nomor kami?"tanya devano

"Oh belum.. yaudah sekalian aja tulisin nomor kalian di hp aku nih" billy menyodorkan hpnya. Renata dan devano bergantian menuliskan nomornya.

"Nah, kamu mau gambar dia cepet ga? Dan kamu pose"tanya billy.

"Boleh tapi sketsa kasar aja ya?" Billy mengangguk antusias.

"Yaudah kalian fokus dulu berdua aku mau keliling dulu biar kalian bisa berdua" billy pun meninggalkan devano dan renata berdua.

"Gue harus apa?"tanya devano yg membuat renata bingung.

"Um apa imajinasi gue aja ya? Gue sabi si halu halu gitu"

"Gimana?"

"Cowo kan biasanya ganteng klo lagi main basket keringetan-"

"Mesum!" Renata membulatkan matanya.

"Mesum apanya ih! Seriuss itu cakep banget atau abis cuci muka debest lah!" Jelas renata penuh penghayatan yg terlihat mesum di muka devano

"Apasih gaga yang lain! Gue lagi nonton tv kek apa kek"

"Ih biar hot-"

"Nah kan mesum!"

"Yaudah yaudah deh"

.

Renata sangat kesal seharian, semua orang menggosip tentang renata dan devano belum lagi hal hal julid yg mereka lontarkan.

Hari sudah sore renata sedang duduk di bawah pohon yg rindang menunggu reno menjemputnya sembari memainkan hpnya.

"Wih pelukis nih lukisin kita dong"ujar reyga sembari menbawa hp renata tanpa ijin.

"Apa sih rey balikin ah"rengek renata kesal

"Gambarin kita lah segede gaban mau di pajang di depan sekolah"ujarnya sombong

"Cari aja pelukis profesional sono"

"Gamau pengennya kamu"ujarnya menyebalkan

"Balikin ih gue pengen balik plis deh"ujar renata dengan raut capenya

"Yah bu reren cape"sindir darren

"Jangan cape bu ayo saya semangatin"lanjut arka

"Plis dehh kalian ih" ujar renata dengan muka memelasnya

"Dih nape lu jarang jarang lesu gini?"tanya jefran bingung

"Yaudah lah gue lagi gamau urusan sama kalian so.. balikin okay?"tanya renata baik baik

"Oke" renata tersenyum mendengar jawaban devano. "Gue anterin baliknya buru" devano berjalan ke arah parkiran dengan hp renata. "Mau ga?"tanya karena melihat renata hanya berdiri diam.

"Kaga!" Renata berjalan melewati reyga dan teman temannya ia memilih pulang sekolah berjalan kaki saja dari pada di bonceng pria modelan reyga tukang buat onar apa jadinya nanti. Bagaimana jika dirinya kecelakaan di jalan.

RENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang