UN

98 5 0
                                    

Di vote atuh gais:)
Komen jugaaa:)

.

Suara bell terdengar di seluruh penjuru sekolah. Ekspresi berbagai siswa berbeda beda.ada yg resah, senang, sedih, tertekan dan lain lain.

"Saya benci ketika terlalu keras memakai otak"ujat fiona lesu

"Fyi exams are haram, only allah can test us!!" Ucap clarissa seperti orang yg sedang berdakwah.

Cmn ngasih tau ujian tuh haram cmn allah yg bisa menguji kita. -translate

"Gue takut deh nilainya jelek"ujar ajeng dengan muka pasrah

"Takut tapi tetap tidack belajar"cibir clarissa yg membuatnya terkekeh.

"Ya gimana yaa kalo sendiri belajar tuh ga enak"balas ajeng

"Inget ga kata teteh blekping? We are bornn to be alone oh oh but way yu a still to be alippee"fiona bersenandung

"Liriknya gitu emang? Asa aneh"guman clarissa

"Bukan dodol!!"ucap ajeng kesal. "Yaudin kita belajar yu di cafe atau dimana gitu sambil main hihiw"

"Sabii di cafe deket sekolah aja biar ga jauh jauh"usul fiona. "Ikut ga ren? Diem diem bae"

"Iya"

"Okie lets go!"

Mereka berempat pun segera keluar dari kelas. Berjalan melewati beberapa lorong.

"Woi ris mau kemana?"tanya darren yg sedang duduk diatas motor bersama teman lainnya.

"Cafe lo pada mau ikut- eh ren kemana?"tanya clarissa yg melihat renata terus berjalan

"Gue duluan kesananya nempatin"ujarnya sembari menjauh.

"Kenapa sih dia? Kaya lagi ada masalah hidup aja"tanya ajeng.

"Ikutt dong lo pada ke cafe ngapain?"tanya arka

"Ya chilin gibah sembari belajar"jawab fiona

"Gue ikut"ucap jefran.

"Gass" mereka semuanya berjalan kecuali reyga yg masih duduk di atas motor kesayangannya.

"Ikut tolol ngapain di situ mau plonga plongo?"tanya darren sembari menyeret reyga.

"Anjing!"

Mereka menyatukan 2 meja agar cukup untuk semuanya. Beberapa dari mereka memesan camilan ada juga yg hanya minta password wifi.

"Ga pesen rey ren?"tanya jefran yg sedang mencatat pesanan teman temannya.

"Ga!"jawab mereka berdua ketus tak lupa diakhiri tatapan sinis.

"Mereka ada masalah kan?"bisik ajeng.

"Pasti.."balas clarisa.

"Ren ambilin tip ex yg deket reyga lah yg gue itu "titah arka

"Ambil sendiri lah punya tangan buat apa punya kaki buat apa klo ga di gunain mah di potong aja lah"omel renata sembari membaca buku rangkumannya yg sangat tebal.

"Nih! Gausah suruh dia sok ngebos dia"cibir reyga sembari menyodorkan tip ex yg di minta arka. "Lagian ngapain baca buku tebel gitu pinter kaga bego mah bego weh"

"Apaan sih, lu dirugikan kalo gue baca buku? Ohh yaa.. ntr gue dapet beasiswa lo engga upsie"

"Ck gabutuh gue kaya gituan, bokap gue lebih dari mampu buat nyuap orang orang disana"

"Nyuap aja bangga! Sampah emang!" Reyga menatap renata kesal. "Apa? Loh emang bener kan sam.pah."

"Oh gapapa asal ga kek lo sok suci najis! Cuih"

"Ga sopan tolol!"

"GASUKA? GA TERIMA?"

"IYA GA SUKA KENAPA? GA TERIMA?"

"Um gais?" Clarissa menatap reyga dan renata takut. "Em.. jangan gelut disini lah.. yaa malu. Yakan? Iya.. hehe"

"Iya jangan kaya bocil dah lupada kan udah gede.. ada apa sih?"tanya jefran

"Tanya aja sama tuan reyga bebal nakal gamau di atur!" Cibir renata

"Bacot lo cowo yg ga pernah ngehargin orang!"balas reyga tak mau kalah.

"Oh really? Masa si?"

"OKE UDAH ADA APA SI ANJING!?"tanya arka kesal

"Reyga hamilin cewe!"ucap renata yg membuat semua teman temannya kaget.

"Yg bener lo ren siapa?"tanya jefran serius

"Renata kan? Renata yg hamil?"tanya fiona berusaha berpositif thinking.

"BUKAN!"balas renata kesar.

"TAPI GUE UDAH BILANG KAN?" bentak reyga sembari menarik kerah baju renata. "BELOM TENTU! LO GATAU KAN DIA CEWE KAYA GIMANA? BISA AJA BUKAN ANAK GUE!"

"YA DAN BISA AJA ITU BENERAN ANAK LO!" balas renata sembari menatap reyga sinis

"Gue udah bilang kan? Kalo emang itu anak gue, gue bakalan tetep nikahin lo apapun caranya. Lo gue hamilin? Oke!" Mata renata memerah menahan air mata mendengarnya.

"Rey.. ja-jangan gitu"tegur ajeng yg ikutan takut.

"Lo emang bajingan!!"bentak renata dengan suara rendah air matanya mengalir sedikit demi sedikit membasahi pipi gembulnya.

"Ya emang everybody know that right guys?"tanya reyga kepada teman temannya. "Lo gamau kan? Gamau hubungan keluarga kita ancur gara gara ini? Yaudah ikut gue!" Reyga menarik kerah baju renata bagian belakang kasar.

"rey! REY! SADAR GOBLOK MASIH ADA CARA LAIN!? OKE?" daren memegang tangan reyga.

"Iya rey dia bisa dikasih duit di aborsi apa gimana g-ga usah lakuian itu kerenata juga"lanjut clarissa menambahi.

"Iya rey lo jangan gegabah"lanjut arka

"Serah gue idup idup gue! Mau gue apa apain ni cewe juga bukan urusan lo pada!" Reyga menangkis tangan darren lalu pergi menarik renata yg menangis tersedu sedu.

"Ihh itu temen guee mau di perkosa anjirr gimanaa?!!"tanya fiona histeris

"Fix! FIX SIH telfon polisi gue gamau renata kenapa napa"ujar clarissa sembari mengutak atik hpnya.

"I-iyaa! Kita juga harus kejar mereka!"ujar ajeng.

"Ga! Ga ris" darren menarik hp clarissa.

"Kenapa? Lo jangan melindungi temen lo yg brengsek itu ya!"ketus clarissa.

"Engga.. darren ga lindungin reyga, kita tau reyga kita temen dia udah lama kita kenal dia"ujar jefran

"Ya! Bener reyga entah sejak kapan cinta banget sama tu cewe gue ga paham kenapa bisa tapi gue bisa jamin renata ga bakal kenapa napa"lanjut arka

"Yep, dia ga akan ngelakuin hal bodoh ke orang yg dia sayang"ujar darren

"Ahh boong lo mau lindungi dia kan? Gue yakin renata pasti di siksa sekarang! Udah kita cabut! Bantuin dia!" Clarissa pergi diikuti teman temannya yg lain.

"No! Ris trust me! Kalian di sini aja beresin barang renata anter pulang. Reyga ga akan lukai orang yg dia cinta tapi lo pada kan dedemit nanti kenapa napa sama dia"

"Ck yaudah! Awas ya klo renata kenapa napa!"ketus ajeng.

"Gue harap yg kita katakan tadi bener rey"guman jefran.

Mereka pun akhirnya berusaha tenang sembari membereskan kekacauan yg dibuat 2 insan itu tadi.

RENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang