jahat

84 4 0
                                    

Vote dulu guys.. asik nihh hihiw

.
.
.

.
.
.

.
.
.

Reyga menarik renata hingga ia menaiki motornya. "NAIK! AWAS YA LO KLO KABUR!" bentak reyga yg masih menggenggam renata kasar.

Ia menaiki motornya melajukannya secepat mungkin entah kemana. Ia mengendarai motornya seperti orang kesurupan, itu membuat renata menangis semakin jadi.

"G-gue gamau matii reyy"ucap renata yg sudah pasti tidak terdengar oleh reyga.

Motor reyga terhenti di rumah yg familiar bagi renata. "Omah?"guman renata. Mengingat ini rumah neneknya reyga.

Tanpa basa basi reyga menarik renata kasar kedalam rumah itu dan menguncinya. "OMAHH TOLONGG OMAHHHH" teriak renata.

"Paan si anjing! Berisik tolol!" Ucap reyga kesal sembari mencengkram kuat kuat rahang renata. "Omah lagi di rumah gue" reyga tersenyum menyeramkan

"R-rey plis pliss.. jangan.. ya.."lirih renata ketakutan setengah mati. "Lo jahat tapi.. tapi kan ada sisi baiknya yakan.. pls rey.."

"Lo tau bacot ga?"ketus reyga. Reyga menarik renata ke lantai atas melemparnya ke sebuah kamar dengan sebuah kasur jaman dulu.

"Reyy.. pls.. gue salah sori.. gue emang sampah lebih sampah dari lo.."lirihnya dengan tubuh yg bergetar hebat ketakutan

Reyga memegangi bahu renata agar ia tetap berada di kasur. "L-lo jangan lakuin hal tolol! Buat kedua kalinya!" Reyga semakin mendekatkan badannya dengan renata. Air mata renata semakin mengalir deras.

Reyga menatapnya sangat dekat ia menciumnya lalu duduk di sebelah renata. Tentu saja renata bingung sekaligus bersyukur.

"K-kenapa?"

"Kenapa? Oh lo mau? Iya? Oke" reyga kembali memdorong renata

"ENGGA!!" Pekik renata. Reyga pun berhenti dan duduk di pinggiran kasur.

"Selamat ya"ujar reyga sembari tersenyum

"Selamat?" Renata menatap reyga bingung.

"Selamat.. masa depan lo cerah. Ga bakalan nikah dini, lo bisa kuliah di luar negri.

"M-maksut lo?!"

"Udah lah gausah kita nurutin perkataan orang tua, klo ada masalah gini harusnya kan lo senang kan? Tenang aja gue bakalan minta ke mama papa gue biar hubungan antar keluarga kita ga hancur"ujar nya dingin.

"A-apa?! Gabisa gitu lah rey!"

"Harusnya lo seneng, gue ga nyangka ekspresi lo bakalam kaya gitu. Lo juga kayanya punya kehidupan lain sama orang lain"

"Ya-ya  iyalah tapi ga bisa gitu rey!"

"Gausah korbanin diri lo buat orang tua lo atau orang di sekitar lo buat nikah sama cowo brengsek kaya gue, sori kalo sikap gue nyebelin"

"Paan sih rey! Jangan ngeprank gitu deh bercanda kan? Yakan? Iya dongg"ujar renata yg berusaha berfikir jernih.

"Muka gue ketawa? Gakan? Gue bakalan bilang ke bonyok kita mingdep"ujarnya sembari meninggalkan renata

"Kemana?!"

"Lo balik naik gojek aja gue pesenin" renata hanya menatap kesal reyga sembari menahan air matanya agar tidak membasahi pipinya

.

Ketiga teman renata sedang berdiri di depan rumah renata dengan perasaan bercampur aduk. Mereka akan mengembalikan tas renata tapi mereka takut jika marie menanyakan renata.

RENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang