[pt2] Meet him

371 49 0
                                    

Tak sampai menunggu 3 hari, dihari ke-2 Sunoo sudah mendapat panggilan dari perusahaan game yang dia tuju, memberi kabar bahwa Sunoo lulus dalam wawancara dan bisa memulai dunia kerjanya di perusahaan game itu keesokan harinya.

Dengan gencar Sunoo mempersiapkan segala kebutuhannya untuk memulai dunia kerjanya besok.

Hari berlalu dengan cepat, membuat Sunoo gugup berat. Hari pertamanya bekerja, Sunoo tak ingin meninggalkan kesan yang jelek tentang dirinya.

Sunoo ditempatkan sementara menjadi asisten sekretaris, jika Sunoo bisa menjalani tugas seorang sekretaris dengan baik, maka Sunoo akan menjadi sekretaris tetap dari ketua di tim pengembangan, pak Heeseung.

Jadi hari ini Sunoo akan dibimbing oleh sekretaris pak Heeseung yang sebelumnya.

"Eomma, Sunoo pergi sekarang ya? Sunoo takut terlambat."

"Eh, kenapa buru-buru seperti itu? Ayo sini sarapan dulu, eomma membuatkan roti sosis untukmu."

Sunoo dengan tergesa menuruni tangga.

"Aku akan sarapan dijalan ya, eomma."

Sunoo mengambil sepotong sandwich dari meja makan, lalu memeluk ibunya.

"Eomma, aku butuh semangat dari eomma."

"Kau bisa melakukannya dengan baik, eomma percaya."

"Hehe, aku sayang eomma."

"Eh, bagaimana dengan appa? Tidak butuh semangat dari appa juga?"

Sunoo bertulut didepan appa nya yang sedang duduk di kursi meja makan.

"Appa .... "

Sunoo menjulurkan tangannya, gesture meminta uang jajan.

Eomma dan Jin-a tertawa melihat tingkah Sunoo, sedangkan appa Sunoo tertawa gemas melihat anaknya yang sangat usil ini.

"Tidak ada, appa tidak akan memberimu uang jajan lagi." Ucap appa Sunoo main-main.

"Appaaa, beri nasihat tentang pekerjaan Sunoo agar Sunoo bisa menjalaninya dengan baik."

"Cukup lakukan apa yang pembimbing mu itu katakan, menjadi sekretaris itu memang tidak mudah, tapi jika Sunoo bisa mengambil dengan cermat semua yang pembimbing katakan, pasti kau akan dengan cepat bisa menjadi sekretaris yang baik."

"Ne appa, sekarang aku ingin minta uang jajan pada appa, uang jajan ku sedikit lagi, appa."

Sunoo memohon dengan usil pada appa-nya.

"Nah nah, appa memberimu uang jajan, tapi Sunoo harus memastikan bahwa hari ini berjalan lancar untuk Sunoo."

"Ne, appa. Aku menyayangi appa." Sunoo memeluk appa-nya erat.

"Appa, Jin-a juga?" Jin-a meniru gesture meminta uang jajan seperti Sunoo.

"Lihat appa, jika tentang uang saja nomor satu." Ucap Sunoo meledek Jin-a.

"Terserah aku, wleeee."

"Wleee, oppa tidak akan memberi mu hadiah saat gaji pertama oppa keluar."

"Ah oppa, belikan aku baju baru." Jin-a merengek sambil memeluk Sunoo, Sunoo yang melihatnya tersenyum manis.

"Eh sudah-sudah, Sunoo-ya bukankah katanya tadi telat?"

"Astaga, aku benar-benar telat. Eomma, appa aku pergi dulu."

"Hati-hati sayang, jangan berlari." Sunoo sudah menghilang dibalik pintu, menerobos jalanan untuk bisa sampai di halte bus.

[✓] How Can We Rewrite The Stars? | Kim Sunoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang