"Jelaskan hal ini pada appa sekarang juga!"
"Aku mencintai Sunoo, appa."
"Apa kau gila? Kau dan Sunoo itu sama-sama lelaki, apa kau tidak malu?"
"Tidak, aku sama sekali tidak malu. Apa itu sebuah dosa jika aku dan Sunoo saling mencintai?"
"Iya, itu dosa besar. Kalian berdua membawa aib untuk keluarga, cinta kalian yang tidak normal itu mengotori nama keluarga ku."
"Baiklah, jika aku memang aib untuk kalian, maka aku akan pergi dari sini."
"Park Sunghoon, jaga ucapanmu. Apa kau lebih memilih hubungan tidak normal mu itu dibanding keluarga mu?"
"Lalu biarkan aku bertanya, Apa appa lebih mementingkan pandangan orang lain terhadap keluarga kita daripada kebahagiaan anaknya sendiri?"
"Sunghoon, appa tidak pernah meminta banyak hal padamu, appa tidak pernah melarang mu melakukan hal yang kau suka. Hanya kali ini, kabulkan permintaan appa, appa mohon."
Eomma Sunghoon tak bisa ikut campur, karena dia sama kecewanya pada Sunghoon.
"Maafkan Sunghoon appa, Sunghoon tak bisa. Sunghoon dan Sunoo sudah berjanji untuk selalu ada, Sunghoon tak bisa meninggalkan Sunoo, appa. Sunghoon mohon mengertilah."
"Kau ... Arghh ... "
"Appa, appa kenapa? Appa jawab Sunghoon."
"Yeobo, bangun ... Bangun kumohon. Sunghoon cepat bawa appa kerumah sakit, sekarang juga."
"Ne, eomma."
Tiba-tiba saja appa Sunghoon tumbang, rencana awal dimana Sunghoon ingin mengemasi barang pun gagal. Appa nya sakit, Sunghoon tak bisa memikirkan Sunoo saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] How Can We Rewrite The Stars? | Kim Sunoo
Fanfiction[ 𝐏𝐑𝐄𝐐𝐔𝐄𝐋 𝐨𝐟 "𝐈𝐓'𝐒 𝐎𝐊, 𝐓𝐇𝐀𝐓'𝐒 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃𝐒𝐇𝐈𝐏!" ] "𝓨𝓸𝓾 𝓴𝓷𝓸𝔀 𝓲 𝔀𝓪𝓷𝓽 𝓾, 𝓲𝓽'𝓼 𝓷𝓸𝓽 𝓪 𝓼𝓮𝓬𝓻𝓮𝓽 𝓲 𝓽𝓻𝔂 𝓽𝓸 𝓱𝓲𝓭𝓮. 𝓦𝓮 𝓬𝓪𝓷 𝓶𝓪𝓴𝓮 𝓸𝓾𝓻 𝓸𝔀𝓷 𝓼𝓽𝓪𝓻𝓼, 𝓼𝓸 𝔀𝓱𝔂 𝓭𝓸𝓷'𝓽 𝔀𝓮 𝓻𝓮𝔀𝓻𝓲𝓽...