[pt9] Can't deny your existence pt.1

195 28 1
                                    

Hari berikutnya Sunoo jalani seperti hari biasanya, dengan dirinya yang mulai terbiasa dengan pekerjaannya sebagai sekretaris, dengan dirinya yang mulai mengenal Sunghoon sedikit demi sedikit.

"Jadwal sore ini hanya menemui teman-teman Sajang-nim, seperti hari biasanya."

"Kau sedang luang?"

"Ne? Sajang-nim bertanya padaku? Ne, setelah ini aku belum memiliki rencana pergi kesuatu tempat."

"Temani aku makan malam kalau begitu."

"Ne? Wae?"

"Wae? Kau bertanya kenapa?"

"Ah Ani. Ne Sajang-nim, aku akan menemanimu."

Baru saja Sunoo ingin protes kepada Sunghoon, namun tatapan Sajang-nim nya ini sangat menjengkelkan.

"Biar aku bereskan meja mu dulu, Hyung."

"Hyung? Tadi kau memanggilku Sajang-nim, sekarang Hyung. Sangat labil."

"Pekerjaan ku sebagi sekretaris mu hari ini sudah selesai, jadi aku bisa memanggil mu sesuai yang aku mau. Jika dikantor dan jam kerja itukan berbeda."

Sambil mengemasi tas Sunghoon dan merapikan meja kerjanya, Sunoo terus mengoceh tentang panggilannya untuk Sunghoon.

"Sunoo-ssi, bisa bantu merapikan dasi ku?"

"Ne?"

Jika sudah begini, Sunoo selalu menjadi gugup dan merasa aneh.

"Eoh, tolong rapikan dasi ku. Itu termasuk salah satu pekerjaan sekretaris, memastikan semuanya rapih. Dan mulai sekarang kau harus melakukannya untukku setiap saat."

"Neeeeee??"

Kali ini Sunoo benar-benar kaget, bahkan nada bicaranya pun memanjang saking terkejutnya.

Tangan Sunoo benar-benar gemeteran saat ini, tepat didepan matanya ada tubuh manusia yang menjulang tinggi, melebihi tinggi tubuhnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Sunoo benar-benar gemeteran saat ini, tepat didepan matanya ada tubuh manusia yang menjulang tinggi, melebihi tinggi tubuhnya sendiri.

"Wae? Kenapa kau sangat tegang sekali eoh? Rileks sedikit, kau akan terbiasa nantinya."

"T-tidak, aku tidak tegang ataupun gugup. Aku hanya sedang berhati-hati, takut lipatan dasinya salah."

Sunghoon tak menjawab, dan Sunoo pun tak tahu apa yang sedang Sunghoon lakukan. Karena demi apapun Sunoo tak berani untuk mengangkat kepalanya keatas.

"Apa begini cukup? Kurasa lipatan dasi ku kurang bagus. Jadi mungkin untuk kebaikan Hyung, sepertinya Hyung harus melakukannya sendiri seperti biasanya."

"Hmm, menurutku ini cukup bagus. Hanya belum terbiasa, biasakan dirimu, ok?"

"T-tapi ... "

"Ssttt, ayo kita pergi."

[✓] How Can We Rewrite The Stars? | Kim Sunoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang