"Eh? Soju nya cepat sekali habis." Ucap appa Sunoo.
"Ah, benar. Aku baru menyadarinya." Lalu dibalas oleh Park ahjussi.
"Appa, Sunoo belikan soju lagi ya?"
Appa Sunoo mengangguk sumringah.
"Eh tunggu, jangan beli Soju lagi. Mereka sudah minum banyak."
"Ey eomma, appa dan Park ahjussi adalah teman lama, dan baru bertemu lagi."
Ucap Sunoo sambil tertawa.
"Nah benar, anakmu saja mengerti. Sunoo sayang, jangan dengar ocehan eomma mu, belikan appa dan Park ahjussi Soju lagi ya?"
"Aih, yasudah, terserah appa mu." Ucap eomma Sunoo kesal.
Sunoo tertawa melihat eomma nya marah.
"Baiklah appa, aku keluar dulu untuk membeli Soju."
"Ehh, kamu pergi sendiri? Biar Sunghoon temani ya?"
"Eh, tak apa ahjumma. Sunoo bisa pergi sendiri."
"Tidak, jangan sampai Sajang-nim ikut denganku. Kejadian tadi masih membuatku malu." Batin Sunoo menjerit.
Kejadian tadi? Yang mana? Mari kita ingat kembali.
Flashback on
Sajang-nim? Aku harus menyapa atasanku, atau tidak besok aku bisa habis dihukum lagi olehnya. Tuhan, selamatkan hamba-mu.
Baiklah, aku akan menyapa Park Sajang-nim secara informal (membungkuk 90°), selayaknya karyawan pada atasannya.
Park Sajang-nim menatap ku dalam, seperti tau aku akan menyapanya.
Aku dengan kaku membungkukkan badanku kearahnya, namun aku melihat gerak-gerik Park Sajang-nim, matanya seolah memberitahu ku untuk berhenti.
"Berhenti, jangan sampai orangtuaku dan orangtuamu tahu kau adalah karyawan ku."
Ya, seperti itulah isyarat dari Park Sajang-nim.
Tapi aku sudah setengah membungkuk seperti ini, sangat memalukan.
Akhirnya dengan cepat kuubah arah, aku membungkuk dan menyapa teman Appa dan eomma.
"Annyeong, Bibi, Paman."
Malu sekali, kenapa aku mempunyai atasan sepertinya, tuhan?
Flashback off
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] How Can We Rewrite The Stars? | Kim Sunoo
Fanfic[ 𝐏𝐑𝐄𝐐𝐔𝐄𝐋 𝐨𝐟 "𝐈𝐓'𝐒 𝐎𝐊, 𝐓𝐇𝐀𝐓'𝐒 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃𝐒𝐇𝐈𝐏!" ] "𝓨𝓸𝓾 𝓴𝓷𝓸𝔀 𝓲 𝔀𝓪𝓷𝓽 𝓾, 𝓲𝓽'𝓼 𝓷𝓸𝓽 𝓪 𝓼𝓮𝓬𝓻𝓮𝓽 𝓲 𝓽𝓻𝔂 𝓽𝓸 𝓱𝓲𝓭𝓮. 𝓦𝓮 𝓬𝓪𝓷 𝓶𝓪𝓴𝓮 𝓸𝓾𝓻 𝓸𝔀𝓷 𝓼𝓽𝓪𝓻𝓼, 𝓼𝓸 𝔀𝓱𝔂 𝓭𝓸𝓷'𝓽 𝔀𝓮 𝓻𝓮𝔀𝓻𝓲𝓽...