[pt14] You've betrayed me

253 28 7
                                    

"Aku akan terus menepati janjiku, dan kamu akan terus mengingkari janjimu"

"Hari ini, keluarga ku dan keluarga Park mengumpulkan kalian disini untuk memberikan berita bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini, keluarga ku dan keluarga Park mengumpulkan kalian disini untuk memberikan berita bahagia."

Jantung Sunoo berdetak sangat kencang, apa ini? Sunoo tak tahu apa-apa.

"Aku akan menjodohkan Sunghoon dengan anak dari keluarga Yoon, yaitu Yoon Jin-a. Dan hari ini ini adalah hari pertunangan mereka, itu sebabnya aku ingin kalian semua disini menjadi saksi untuk hari bahagia anakku, Park Sunghoon."

Dunia Sunoo terasa runtuh sesaat setelah mendengar ucapan dari Park ahjussi.

Sunoo menulikan telinganya, mencoba untuk menolak pengkhianatan yang sedang dia saksikan sendiri.

"Tidak, itu tidak mungkin. Sunghoon Hyung, mengkhianati ku. Tidak mungkin."

Mata Sunoo sudah berkaca-kaca, kepalanya pening, pandangannya mengabur.

"Lalu bagaimana dengan rumor kemarin? Berarti itu hanya rumor?"

"Tentu saja itu hanya rumor, anakku sehat. Lelaki sejati, yang membuat rumor sepertinya salah paham. Yoon Sunoo itu kakak dari Yoon Jin-a, otomatis dia adalah kakak ipar Sunghoon."

"Ah begitu, aku kira rumor kemarin benar."

Sunoo's POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunoo's POV

"Tidak, tidak, tuhan tidak ... Kumohon tidak. Biarkan aku pergi."

Kenapa? Kenapa hal ini terjadi padaku?

Sunghoon Hyung.

Sakit, sungguh sakit hati ini. Mereka menganggap ku tidak ada, mereka semua tega.

Aku baru saja mempercayakan seluruh hidupku padamu, jika sudah begini, untuk apa aku hidup?

Kalian semua mengkhianati ku, kalian jahat, kalian ...

Aku tak sanggup, aku tak bisa bertahan lebih lama lagi disini.

Mata kami bertemu, matanya yang menyiratkan kerinduan dan penyesalan.

Aku menitikkan air mata sebelum pergi dari sana, membelah kerumunan tamu-tamu yang ada disana.

Mencoba berlari secara acak dengan berderai air mata.

Sunghoon Hyung, padahal aku sangat mempercayai mu.

Aku pernah berkata, sampai mati cinta ini hanya untukmu.

Kenapa Hyung tega melakukan ini padaku?

"Sunoo, tunggu Hyung. Dengarkan penjelasan Hyung dulu, Hyung mohon."

Aku menulikan telinga ku, pandangan ku kabur. Aku ingin seseorang menabrak ku, aku mohon tuhan, kirimkan Malaikat maut mu untukku.

"Hyung mohon, bertahan untuk Hyung."

"APA KAU GILA? KAU SADAR SEDANG BERBICARA APA? KAU MENYURUHKU UNTUK BERTAHAN DISAAT KAULAH YANG MENGHANCURKAN HIDUPKU!"

"Maafkan Hyung, Hyung mohon. Beri Hyung waktu untuk memperbaiki semuanya."

"Aku sudah bilang kan, Hyung? AKU AKAN MENCINTAIMU SAMPAI AKU MATI. AKU TIDAK AKAN PERNAH MENGINGKARI JANJI KU SEPERTI DIRIMU."

"Kamu boleh pukul Hyung, Hyung memang salah. Tapi Hyung mohon pengertian darimu, Hyung terpaksa."

"Pengertian? HYUNG MEMINTAKU UNTUK MENGERTI DISAAT AKUPUN TIDAK MENGERTI BAGAIMANA CARANYA AKU BISA HIDUP DI ESOK HARI!"

"LEPAS"

Sunghoon mengeratkan pelukannya pada Sunoo, karena Sunghoon yakin, jika dia melepaskan pelukannya kali ini, dia akan menyesal.

"Lepas, kau sudah bukan siapa-siapa lagi dihidupku."

Disaat seperti itu, keluarga Sunoo dan keluarga Sunghoon menghampiri mereka.

"Sunoo sayangnya eomma, sini nak, ikut eomma."

"Sunoo ingin sendiri!"

Sunoo menghentak pelukan Sunghoon sampai Sunghoon terjatuh, lalu dengan cepat Sunoo berlari.

Berlari tanpa arah, tanpa arah yang akhirnya membawa Sunoo dipinggiran sungai Han.

Malam itu, tangisan pilu Sunoo memenuhi semua udara yang membuat siapa saja yang ada disana merasakan kepiluan itu.

"Ingin mati bersama?"

Sunoo terkejut mendengar suara itu yang tepat berada disebelah telinganya, dan lebih terkejut dengan ajakan orang itu.

"Aku juga berencana untuk mati hari ini, apa kau mau ikut denganku?"

"Hemm, sepertinya kau tidak berani."

Sunoo hening, tak mencoba untuk menjawab pertanyaan aneh dari orang aneh itu.

Namun tiba-tiba orang asing itu mengambil tangan Sunoo, dan memberikan sesuatu pada Sunoo.

"Sepertinya Tuhan memang menakdirkan kita untuk mati bersama, tiba-tiba saja aku ingin membeli ini 2. Tapi setelah aku pikir, satu lagi untuk siapa? Dan ternyata Tuhan mempertemukan kita disini. Sangat cocok."

"Apa ini?"

"Seharusnya kita bertemu lebih awal, kau sangat cantik. Tapi sayang, kita berdua akan sama-sama pergi dari dunia ini secepat mungkin. Cepat terlahir kembali ya? Aku akan menemukan mu dikehidupan selanjutnya."

Orang asing itu mengelus kasar kepala Sunoo sebelum beranjak dan pergi menjauhi Sunoo.

"Tunggu, siapa namamu?"

"Niki. Namaku Niki."

"Senang bertemu denganmu, malaikat maut ku."

Orang asing yang bernama Niki itu sudah hilang dari jarak pandang Sunoo, lalu Sunoo menatap barang pemberian dari Niki.

"Ya, harusnya kita bertemu lebih awal, Niki-ssi."

-endpt14-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-endpt14-

1 part lagi menuju ending

[✓] How Can We Rewrite The Stars? | Kim Sunoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang