Luke dan Earth sedang antri untuk ke kasir, orang-orang sangat tidak sabaran ingin cepat-cepat dilayani. Padahal tempat kasir sudah ada tiga tapi tetap saja tidak cukup. Mereka saling mendorong satu sama lain tidak mau ada yang mengalah, sehingga membuat Earth terdorong ke depan menyenggol wanita muda didepannya.
"Khun, maaf saya tidak sengaja," ucap Earth tulus.
"Tidak masalah, mereka yang melakukannya jadi Khun tidak salah."
"Sekali lagi maaf dan terima kasih atas pengertiannya."
"Sama-sama Khun."
*Khun : Kata ini berarti ’Pak, Bu, Mr., Mrs., Ms.’*
"Phi tidak apa-apa?" tanya Luke.
"Tidak apa Luke."
Saat mereka semua sedang menunggu giliran, tiba-tiba salah satu dari mereka berteriak histeris karena orang didepannya tiba-tiba mengalami kejang-kejang dan tubuhnya membiru seketika. Orang-orang disana tidak berani untuk menolong karena takut apalagi sekarang terjadi hal yang mengerikan.
Orang yang kejang tadi itu tidak bergerak sama sekali, salah satu dari mereka inisiatif untuk mengecek denyut nadinya. Dan ornag itu hanya menggelengkan kepalanya sebagai tanda orang itu telah tiada. Akan tetapi, belum sempat orang itu berdiri dari posisinya, orang yang tadi sudah tiada tiba-tiba meraih kaki orang itu dan menggigitnya sampai berdarah-darah.
Dan seketika suasana menjadi sangat kacau dan orang-orang langsung keluar menyelamatkan diri dari sana. Alasannya sederhana, karena tidak ingin menjadi seperti makhluk mengerikan itu. Earth langsung saja memberi kode pada Luke untuk segera pergi dan tidak lupa membawa belanjaan mereka ke mobil dan langsung pergi dari sana.
"Phi, ini kita belum bayar loh?" kata Luke sembari kesusahan membawa dua troli berat sambil berlari keparkiran.
"Kita selamatkan dulu belanjaan kita kemobil, Luke kamu cepat masukin semuanya ke dalam mobil."
"Lalu kita bayarnya gimana?" tanya Luke lagi.
"Mana bisa kita bayar sekarang, karyawannya juga pasti udah pada kabur."
"Iya juga sih, nanti kalau semuanya sudah normal kita kembali lagi kesini phi."
"Tentu saja, sekarang pakai sabuk pengaman yang kencang phi akan bawa mobil lebih cepat," perintah Earth.
Merekapun pergi dari sana, kondisi jalan sudah mulai tidak terkontrol. Makhluk menjijikkan itu sudah mulai banyak dan berkeliaran mencari mangsa. Untunglah sudah ada pihak keamanan yang langsung memusnahkan makhluk itu dengan beberapa tembakan.
"Phi, sepertinya Bangkok sudah mulai mengalami apa yang daerah lain rasakan. Makhluk itu sudah mulai banyak, ya meskipun pemerintah juga sigap."
"Luke, sepertinya akan ada yang lebih mengerikan dari ini. Kita harus siap, dari stok makanan, minuman, dan membantengi diri kita agar tetap aman."
"Apa rumah Khao aman, phi?"
"Tidak ada tempat yang benar-benar aman untuk sekarang Luke. Tapi lebih baik memang kita tetap bersama dalam keadaan genting seperti ini."
Sepanjang mereka melewati jalanan, yang terdengar hanya bunyi tembakan dari aparat dan darah serta mayat manusia yang berserakan. Bisa dibilang Bangkok lebih siap dari daerah lain karena, Bangkok belajar dari daerah lain yang lebih dulu diserang oleh wabah aneh ini.
Earth dan Luke akhirnya sampai dirumah dan yang lainnya membantu memasukkan bahan makanan kedalam rumah. Tay, Gun, dan Phuwin juga sudah sampai. Untunglah mereka sempat membeli bahan makanan juga serta beberapa minuman.
"Bagaimana keadaan diluar, phi" tanya Pond.
"Chaos, kita harus cari cara agar tetap aman didalam rumah dan tidak kekurangan makanan dan minuman." jelas Earth dengan serius.
"Kulkasnya Khao sih sudah penuh semua, mungkin kalau kita sedikit berhemat dan lampu tidak pernah mati makanan kita bisa bertahan selama 2 minggu," jawab Tay.
"Masih kurang itu phi, kita harus cari bahan makanan yang tidak mudah busuk dan banyak air untuk minum. Apa yang kita kumpulkan sekarang masih jauh dari cukup," ujar Luke.
"Setidaknya kita punya cadangan makanan dan minuman untuk 1 bulan," jelas Khao.
"Benar, tapi harus bahan makanan yang benar-benar kering dan tahan lama," timpal Gun.
"Untuk Sekarang kita istirahat dulu, nanti sore kita harus Pagari rumah ini agar makhluk itu tidak bisa masuk," usul Earth.
"Di gudang masih ada beberapa teralis yang sudah tidak pakai tapi masih bagus. Kita bisa pakai itu untuk perlindungan pintu dan jendela atau celah yang rentan mudah dimasuki."
"Bagus, sekarang kita istirahat sambil memantau informasi dari sosial media. Kalau ada apa-apa cepat teriak yang keras, oke?" Tay memberi arahan.
"Oke phi," teriak mereka serentak.
"Dirumah ini ada 3 kamar, silahkan atur diri kalian masing-masing saja ya," ucap Khao.
"Phi Khao tinggal sendirian tapi fasilitas rumahnya bukan main," ucap Pond kembali terheran-heran.
"Kita kan juga mau diberi fasilitas seperti ini tapi sok nolak aja minta yang sederhana sama orang tua," cibir Mix.
"Ini juga sudah sederhana, Pond."
"Susah memang ngomong sama anak tunggal kaya raya," keluh Pond.
"Yasudah, sekarang kita langsung kekamar saja," ajak Neo yang baru buka suara setelah sekian lama berdiam diri.
Pembagian kamar
Kamar 1 : Tay, Khao, Gun
Kamar 2 : Earth, Mix, Luke
Kamar 3 : Pond, phuwin, NeoTo be continue 💜
6/10/21Thank you for voting, this means a lot to me so I can keep writing. once again thank you 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
ZOMBIE | HIATUS
FanfictionWabah Zombie menyerang Thailand, dan usaha Tay dan teman-temannya dalam menyelamatkan diri dari kejaran zombie. TAY TAWAN GUN ATP EARTH PIRAPAT LUKE ISHIKAWA KHAOTUNG MIX SAHAPHAP NEO TRAI NIMTAWAT POND NARAVIT PHUWINTANG