Apocalypse 3

91 11 0
                                    

Di siang hari, mereka tampak bersantai diruang tengah sambil menonton TV. Pemerintah menghimbau untuk warga tetap berada di dalam rumah, sampai kondisi kembali membaik. Militer bergerak cepat membasmi zombie-zombie yang berkeliaran mencari mangsa, tapi tetap saja banyak dari mereka yang gugur.

Tiba-tiba saja terdengar suara jeritan dari tetangga sebelah. Mereka langsung keatas untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata, sudah banyak rombongan para zombie masuk kerumah orang itu dan memangsanya hidup-hidup. Tidak hanya satu, tapi ada 5 orang disana.

Mereka mau saja membantu, tapi tidak bisa karena mereka kalah dalam jumlah. Mereka langsung mengambil masing-masing senjata tajam yang sudah diberikan, berjaga-jaga kalau rombongan zombie itu bisa masuk kerumahnya.

"Guys, lindungi tangan kalian dengan melilitkan kain yang tebal ke tangan dengan kain ini," ucap Earth sambil menyerahkan banyak kain ke temannya.

"Untuk apa phi Earth?" tanya phuwin penasaran.

"Tangan kita ini paling rentan terkena gigitan zombie itu, jadi kita harus melindunginya."

"Baiklah, ayo cepat kita tidak punya banyak waktu," kata Tay dengan heboh.

Setelah semuanya selesai, mereka kembali mengintai zombie-zombie itu. Dan naasnya rombongan zombie itu sedang menuju kearah rumah mereka.

"Cepat, masuk kedalam kamar semuanya sekarang!" Teriak Tay.

"Satu kamar saja phi, biar aman," saut Earth.

"Oke, cepat!!"

Mereka semuanya berlarian panik menuju kamar dan segera mengunci pintu kamar. Mereka juga menggunakan tempat tidur untuk memblokir pintu kamar agar semakin kuat. Tepat setelah semuanya selesai, terdengar bunyi riuh dari zombie-zombie itu berhasil masuk.

Mereka sudah memikirkan ini jauh-jauh hari, ada satu jendela rumah Khao yang tanpa pengaman karena sudah tidak ada yang bisa digunakan lagi untuk mengamankan jendela kaca yang besar itu. Tentu saja dengan mudah zombie-zombie itu memecahkan kaca dengan satu kali terobos saja.

"Apa yang kau lakukan, Earth?" tanya Tay.

"Kita harus segera pergi dari sini, phi. Setidaknya kita harus membawa dua mobil."

"Pakai mobil phi Tay dan mobilnya phi Gun saja, mobil mereka ukurannya lebih besar," Pond memberikan masukan.

"Baiklah, tapi bagaimana caranya kita turun? Mumpung zombie itu belum keatas," Mix panik terdengar dari suaranya yang bergetar.

"Gunakan ini untuk turun kebawah," kata Earth sambil menenteng seprai tempat tidur.

"Apakah bisa?" tanya Khao ragu.

"Tentu saja bisa, kalaupun kita harus meloncat kebawah itu tidak akan tinggi lagi."

"Yasudah ayo cepat, yang punya mobil turun lebih dulu lalu tunggu tepat dibawah sana," ucap Earth memberi arahan.

"Tapi Gun takut," cicit Gun.

"Biar Khao yang ambil phi Gun, mana kunci mobilnya?"

"Ini, thanks ya nong."

"Sama-sama phi."

Tay dan Khao turun kebawah dan berlari cepat mengambil mobil mereka. Setelah keduanya datang dengan mobil masing-masing, Earth mengarahkan yang paling muda untuk turun lebih dulu.

"Phu, turun duluan ya. Bisa kan?" tanya Earth.

"Bisa phi."

"Pegang yang kuat ya kainnya, lompatnya hati-hati."

"Oke phi, Phu duluan ya."

Setelah phuwin sampai dibawah dengan aman, Earth langsung menyuruh yang lainnya untuk turun dan tersisa dia dan Gun.

"Phi Gun, ayo turun."

"Phi takut Earth, nanti kalau jatuh gimana?"

"Dibawah udah ada yang lainnya phi, mereka pasti jaga dari bawah, oke?"

"Tapi.........."

"Cepat phi, zombie-zombie itu udah mencak-mencak mau masuk. Tempat tidur itu tidak akan kuat menahan mereka lebih lama lagi."

"Baiklah, phi duluan ya."

"Iya, hati-hati phi."

Sekarang yang tersisa tinggal Earth sendiri, terlihat pintu kamar sudah hampir jebol. Earth cepat-cepat meraih kain seprai itu dan langsung kebawah. Tepat saat dia akan meloncat, zombie-zombie itu berhasil masuk ke dalam. Earth yang panik langsung meloncat tanpa persiapan sehingga kakinya terkilir.

Tay langsung berlari kearah Earth dan memapahnya masuk kedalam mobil. Langsung saja mereka pergi dari sana, tujuannya kemana bahkan mereka tidak tau.

Kondisi jalan raya begitu mengerikan, bangunan banyak yang hangus terbakar. Asap hitam serta debu berkeliaran dengan bebasnya, menambah hawa mencekam.

 Asap hitam serta debu berkeliaran dengan bebasnya, menambah hawa mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


To be continue 💜
9/10/21


Thank you and please vote if you like it 💜💜💜

ZOMBIE | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang