27. Already Broken

2.7K 276 89
                                    

Harry Potter sudah mati.

Setidaknya itu yang dipercayai sebagian besar masyarakat dunia sihir. Mereka dengan jelas melihat bocah Potter itu kalah melawan Voldemort.

Yah, Harry memang kalah. Namun dia belum mati. Setidaknya belum.

Setelah mengalami kematian beberapa menit. Harry kembali bernapas setelah perang di Hogwarts selesai. Dia kemudian disembunyikan oleh pihak cahaya. Hanya segelintir orang yang tahu bahwa dia masih hidup.

Meski masih hidup, Harry mengalami koma selama hampir 3 tahun. Keadaannya yang kritis nyaris membuat mereka putus harapan. Pasalnya, Harry tidak menunjukkan tanda-tanda lain selain bernapas.

Dan penantian mereka terbayar. Harry Potter membuka matanya.

"Harry sudah bangun!" teriak Dean yang hari itu bertugas mengawasi Harry.

Sontak, semua yang sedang dalam kesibukan masing-masing berlari tergopoh-gopoh menuju kamar Harry.

"Harry!" teriak Ginny dan Ron bersamaan.

Adik dan kakak itu memeluk tubuh Harry erat diiringi dengan isak tangis haru.

"Syukurlah, kau bangun," kata Ginny.

Harry memasang wajah bingung.

"Apa yang terjadi?" dia hanya mengingat jika dia mati di pertempuran terakhir.

"Kau mati tapi ternyata kau masih hidup. Pihak kegelapan menang." Luna menjelaskan dengan senyum di wajahnya.

Mata Harry membulat.

"Apakah kalian baik-baik saja?" tanya Harry khawatir. "Ron? Ginny? Luna? Neville? Cho? Seamus?"

Mereka mengangguk. "Kami baik-baik saja." Neville menjawab mewakili yang lain.

"Tunggu, di mana Hermione?"

Hening.

Jantung Harry berdetak tak karuan.

"Di mana Hermione?" dia bertanya sekali lagi. Menuntut jawaban.

Tidak ada yang menjawabnya. Mereka semua memalingkan wajah.

Harry menggeram lemah.

"Jawab aku! Di mana Hermione?!" bentaknya marah.

"Jalang itu berkhianat! Dia beralih ke sisi gelap! Menjadi pendamping You-Know-Who!"

Harry menatap Ginny tak percaya. Dia tertawa sumbang. "Kau pasti bercanda."

Menatap teman-temannya.

"Iya, kan?"

Tidak ada yang tertawa. Jelas ini bukan lelucon.

Harry mengatupkan bibirnya.

"Tidak mungkin..." lirih Harry.

Ron menepuk-nepuk bahu Harry.

"Kenapa?" suara Harry terdengar lemah.

"Kami juga tidak tahu sobat. Kami pikir dia mati, namun ternyata dia masih hidup. Dia tinggal di lingkaran Pelahap Maut." Ron memberi tahu dengan sedih.

Selama itu Harry belajar kembali untuk berjalan, menggunakan sihir, dan berduel. Kondisi fisiknya yang masih lemah membuatnya kesulitan untuk kembali seperti semula.

Setelah diselidiki kenapa Harry tidak benar-benar mati karena kutukan pembunuh Voldemort, mereka akhirnya paham.

Harry adalah salah satu Horcrux Voldemort. Dan ketika Voldemort membunuhnya, yang mati adalah Horcruxnya. Bukan Harrynya.

après la vieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang