17. Bittersweet

2.6K 269 38
                                    

"Tom, boleh aku ikut denganmu?"

Suatu ketika Hermione menghampiri Tom yang saat itu ingin pergi.

"Tidak," dia menjawab tanpa menoleh.

"Aku bosan di sini."

"Siapa suruh kau ikut."

"Ayolah~"

Tom menatapnya kesal. "Aku bilang tidak."

"Oke."

Hermione kemudian pergi. Tom waspada. Wanita itu pasti merencanakan sesuatu. Tidak mungkin dia menyerah secepat itu. Pertanyaannya, apa yang direncanakan Hermione?

Tidak terlalu memusingkan, Tom akhirnya keluar dari hotel tanpa berpamitan. Ketika dia ingin turun menggunakan lift, dia terkejut melihat Hermione yang berdiri bersandar di dinding.

"Kau sangat lama," kata Hermione.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Tom, geram.

"Ikut denganmu," sahut Hermione memeriksa jari-jari kukunya.

"Kembali ke kamar," titah Tom dengan gigi terkatup.

"Tidak," jawab Hermione mengejek. Dia menarik tangan Tom untuk masuk ke dalam lift. "Aku tidak tahu bagaimana caranya menggunakan benda ini, maka dari itu aku menunggumu."

"Kenapa kau bertingkah menyebalkan?"

"Karena aku istrimu."

Sebelum Tom memprotes, tangannya terlebih dahulu ditarik oleh Hermione keluar ketika lift terbuka.

"Kita membutuhkan pakaian dan barang-barang baru."

Mereka akhirnya keluar dari Hotel Cecil. Udara musim semi menyapu kulit ketika mereka menginjakkan kaki di jalan aspal. Orang-orang berlalu lalang di pinggir jalan. Entah pergi bekerja atau ke suatu tempat. Banyak juga pasangan seperti mereka di jalanan Prancis.

Hermione memegang tangan Tom erat, seolah-olah takut pria itu akan pergi.

"Jika kau ikut tanpa protes, aku akan memberikanmu 3 permintaan dan akan kukabulkan."

"Apapun?"

"Ya."

Dan Tom mengikuti Hermione ke manapun tanpa protes. Urusan peramal, dia akan mengurusnya nanti. Sementara Hermione berjalan riang di depannya seperti anak kecil yang hilang, Tom berjalan santai di belakangnya. Banyak wanita yang terpesona melihat Tom. Meskipun pakaiannya aneh, itu menambah kesan misterius.

Hermione memasuki toko pakaian. Namanya Mademoiselle Pierre.

"Selamat siang, Nyonya."

Hermione membalas senyumnya.

"Selamat siang."

"Ada yang bisa kami bantu?"

"Aku mencari gaun selutut sederhana yang simpel."

Wanita pendek berambut pirang itu tersenyum. Dia kemudian mengajak Hermione untuk menunjukkan koleksi pakaiannya. Dari yang berwarna terang hingga berdesign norak.

Tom?

Lebih memilih duduk dan memperhatikan Hermione.

"Apa dia suamimu?" tanya si wanita, Raquel.

"Ya," jawab Hermione.

"Dia tampan dan baik."

Hermione mendengus. "Memang."

"Kelihatannya kalian saling mencintai."

"Apa?" ulang Hermione dengan nada kesal. "Apa maksudmu?"

Raquel tersenyum.

après la vieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang