22. Bring Off

2.1K 269 73
                                    

Meskipun Hermione tidak boleh pergi ke manapun oleh Tom, pria itu memperbolehkan beberapa orang terdekatnya untuk mengunjunginya. Contohnya Daphne Greengrass. Wanita pirang itu ternyata sedang menjalin hubungan Lucian Bole.

Hermione tahu siapa Lucian Bole. Dia adalah laki-laki Slytherin yang pendiam. Namun jika berbicara mulutnya sangat tajam. Aneh sekali mereka berpacaran. Padahal, kepribadian mereka sangat bertolak belakang.

Mungkin jodoh.

Setidaknya Lucian tidak brengsek seperti Tom. Omong-omong soal Tom, pria itu masih bersikap dingin padanya. Padahal kan seharusnya Hermione yang bersikap seperti itu.

Kata-kata Tom selalu tergiang-giang di kepalanya. Itu menyakitkan, sungguh. Hermione tahu Tom berusaha memprovokasinya untuk membuatnya terlihat lemah. Tapi, pria itu salah.

Karena Hermione hanya memainkan perannya.

Yah, bukankah ini yang pria itu mau? Maka, Hermione akan turuti.

Untuk sementara.

Karena sebentar lagi. Dia yang akan memegang kendali.

Selagi Tom tidak di rumah, Hermione selalu mencoba mengembalikan sihirnya kembali. Tentu tidak mudah. Dia berkali-kali gagal dan selalu membuat frustasi.

Bayang-bayang teman-temannya selalu membuat Hermione termenung dan merasa bersalah. Kadang, Hermione sering menepis ingatan tentang mereka untuk sementara waktu agar semuanya lancar.

Sebentar lagi.

Mereka hanya perlu menunggu.

***

Saat makan malam, duo sejoli itu saling tidak berbicara. Terjadi keheningan yang cukup lama. Hermione melirik Tom yang tanpa ekspresi.

"Ekhm," dia berdehem untuk menarik perhatian suaminya.

"Bagaimana pekerjaanmu?" tanya Hermione basa-basi.

"Itu bukan urusanmu."

Mata Hermione berkedut.

"Aku hanya bertanya. Kenapa kau sangat sensitif?"

Tom membanting alat makannya. Dia mengelap mulutnya menggunakan serbet. Lalu pandangannya beralih ke arah Hermione.

"Apa maumu?"

Hermione tersenyum.

"Tidak ada."

Kemudian dia pergi.

Ternyata, Tom mengikutinya dari belakang. Kakinya yang panjang mencoba mengejar dirinya. Tangannya tiba-tiba ditarik, tubuhnya sontak menabrak dada bidang milik Tom.

"Kau sedang merencanakan sesuatu, bukan begitu sayang?" kata Tom lembut.

Hermione mendongakkan kepalanya guna menatap pria itu.

"Kenapa kau berbicara seperti itu?" tangannya mengusap-ngusap perut serta dada Tom yang dilapisi kemeja.

Napas Tom menjadi cepat. Dia langsung mencengkram tangan Hermione di dadanya.

"Aku bisa membacamu. Kau seperti buku terbuka."

Hermione terkikik geli. Dia melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Tom, "Benarkah?" dia bertanya main-main.

Wanita itu merapatkan tubuhnya ke arah Tom dan mengalungkan tangannya di leher pria itu.

"Kalau begitu, apa kau bisa membaca apa yang kuinginkan?" bisik Hermione di telinga Tom. Bibir ranumnya mendarat di cuping telinga pria itu.

Tubuh Tom menegang. Bagian bawahnya menjadi sesak. Dia memeluk pinggang ramping Hermione dan menciumnya dengan keras. Kemudian Tom membawa Hermione ke kamar. Dan mereka bercinta.

après la vieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang