26. W/m

2.1K 276 43
                                    

Tom memandang bangunan runtuh di depannya dengan datar. Matanya kosong namun menyimpan beribu pikiran.

Perkataan Hermione jelas membuat dirinya selalu merenung. Padahal, Tom berusaha menepis semuanya. Pasalnya, Hermione mengatakan hal tersebut saat sedang mabuk.

Meskipun begitu, itu aneh. Tidak biasanya Hermione berbicara begitu meskipun sedang mabuk. Tom menggelengkan kepalanya kala mengingat tatapan Hermione malam itu.

Itu terlihat...

.... jujur?

Apa yang sedang kau mainkan, Hermione?

Ada sesuatu yang salah. Tom tahu itu. Namun dia enggan mencari tahu. Dia hanya tidak ingin ekspetasinya menjadi realita.

Dia hanya tidak ingin kehilangan Hermione... Meskipun wanita itu menolak dan suatu saat akan lari darinya. Tom akan melakukan cara apapun bahkan jika dia harus menyakiti asal Hermione tetap di sampingnya.

Dia tidak peduli bagaimana perasaan Hermione padanya. Yang jelas Hermione adalah miliknya.

Tom tidak pernah terpikirkan untuk memiliki pasangan. Jujur saja, sejak masih sekolah dia begitu fokus pada pelajaran dan tidak mementingkan hubungan romantis. Meski dia pernah sekali berhubungan sex dengan perempuan. Itupun bukan perempuan sembarangan melainkan perempuan terhormat.

Lagi pula, Tom bercinta dengan Victoire bukan karena suka melainkan hanya karena rasa penasaran. Pasalnya, para pengikutnya kerap membicarakan hal-hal kotor yang diam-diam mengundang rasa penasarannya.

Dan saat itu, Victoire merupakan perempuan paling cantik yang belum memiliki kontrak pernikahan.

Jadi, tidak salahkan Tom mengajaknya bercinta?

Toh, dia juga menyukainya. Secara, Victoire tergila-gila padanya. Setelah memuaskan rasa penasarannya, Tom membuang Victoire begitu saja. Dan sejak saat itu, Tom tidak pernah berhubungan sex dengan penyihir wanita manapun.

Karena dia berambisi untuk menguasai dunia. Wanita adalah hal terakhir yang dia pikirkan. Sering kali para wanita mencoba mendekatinya dan merayunya namun Tom menolaknya atau membunuhnya.

Itu dulu.

Kalau sekarang, Tom mengalami perdebatan internal. Dia mengakui kalau saat ini dia bukan seperti dirinya. Semua itu karena Hermione Lestrange. Belum pernah Tom tergila-gila pada perempuan sampai seperti ini.

Hermione seperti Bunga
Mortuus. Indah namun mematikan. Dan yang lebih parah, Tom menjadi kecanduan.

Hermione kuat, dia jenius, licik, cantik, berambisi, dan berasal dari keluarga terhormat. Tom belum pernah bertemu penyihir wanita yang hampir menyamai kecerdasan, kelicikan, dan kekuatannya.

Jadi, ketika Tom menginginkannya maka dia mendapatkannya. Sebuah obsesi yang berevolusi menjadi perasaan asing yang mampir ke hatinya.

Tom tidak bisa mendeskripsikan perasaannya dengan jelas.

Hanya saja dia tahu.

Bahwa Hermione telah menjadi salah satu kelemahannya.

***

Makan siang itu berjalan dengan canggung. Yang satu karena lupa apa yang dilakukan saat mabuk, yang satu menghindari segala kontak akibat sebuah perkataan.

"Emmm. Boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Hermione ragu-ragu.

"Hn."

"Apa... apa yang aku lakukan saat mabuk kemarin?" dia memperhatikan reaksi Tom yang sama sekali tidak berubah.

après la vieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang