Fanfic by Elxis McVuiton
May contain: OOC and OC
Don't like, don't read. Don't leave negative / bad/ spam comments. You've been warned.
Author POV
Entah apa yang harus Nanon katakan saat berjumpa lagi dengan pujaan hatinya. Ada sebuah perasaan yang berkecamuk dihatinya tatkala melihat sang kekasih muncul dengan seorang anak perempuan dan di dampingi pria lain yang belum ia ketahui apa posisi laki-laki itu di hati Chimon. Sedikit, Nanon merasa marah pada Elxis yang menjadi penyebab kekacauan ini, kepergiannya yang tiba-tiba dan pembubaran segala organisasinya.
Kembali pada jalan yang benar? Bahkan di mimpi terburuknya sekalipun tak pernah terlintas jika Elxis akan meninggalkan dunia yang kelam ini. Tanpa meninggalkan setitik petunjuk tentang apa yang harus dilakukan Nanon untuk mengakhiri permainan yang melelahkan ini.
"Elxis..." suara Lia yang masuk ke rungu membuat Nanon tersadar dari lamunanya.
Ah iya, kini mereka berlima sedang ada di penthouse-nya, dengan Lia disampingnya lalu Chimon, Mona, dan pria asing itu dihadapannya. Ah, Nanon jadi ingin marah lagi, rasa posesif dan cemburunya terus berkoar melihat keakraban ketiganya. Seolah melihat keluarga kecil yang bahagia. Memuakkan.
"Apa?" respon Nanon dengan suara yang ketus.
Mati. Begitu kira-kira pikiran Lia, rasanya ia ingin mati saja saat merasakan aura yang gelap itu, sekarang bagaimana cara dia memberitahu kedua orang ini tentang sebuah fakta yang disembunyikan sejak empat tahun lalu? Gila rasanya, mengapa dari semua bencana ia harus merasakan ini? Jika bisa memilih Lia ingin berhenti dan menghilang saja dari hadapan mereka. Namun, apalah daya? Ia sudah ditunjuk Elxis sebagai pembimbing kedua orang ini agar bisa menyelesaikan masalah ini, masalah yang sebenarnya sederhana namun dibuat sulit. Di tambah lagi sifat Nanon yang bersumbu pendek bila menyangkut orang-orang yang disayanginya. Ah, merepotkan!
Lia menelan ludahnya sebelum berbicara, "Inget pas Alex mau bawa Elxis ke Korea?"
"Ya, habis itu dia bubarin semua dan pergi tanpa kabar," desis Nanon kesal.
"Ga gitu Non... sebenernya yang bubarin bukan Elxis, tapi Alex," balas Lia cepat. Di lain sisi, Nanon yang mendengar hal itu menjadi emosi, "Alex?! Lagi?! Kenapa dia selalu sesukannya sih?! Dateng ga diundang pergi ninggalin perkara! Dan kenapa lo baru ngasih tau sekarang kalo lo tau dari lama Lia?! Jnagan bilang lo tau juga dimana Elxis?!"
Lia menggeleng ribut, "Nggak nggak, gw ga tau apapun soal Elxis, dia bener ilang gitu aja kayak ga pernah hidup di muka bumi."
Baru ingin membuka mulut, Nanon didahului Chimon, "Non, pelanin suaramu, Mona lagi tidur, dan tolong jangan biasain sifat kamu, sumbu pendek."
Mendengar itu Nanon menjadi bungkam dan membuang napas kasar, ia mengepal tangannya kuat-kuat guna mengalihkan kekesalannya, "Pluem, tolong bawa Mona balik duluan, masih ada yang harus kami bertiga omongin," lalu dengan sigap Pluem mengambil Mona dari pangkuan Chimon dan izin untuk undur diri.
"Dia ga tau nama asli mu?" tanya Nanon setelah berhasil mengendalikan dirinya.
"Ya."
"Apa hubunganmu sama laki-laki itu?"
"Temen? Tapi kelihatannya kalian lebih akrab dari itu?" tanya Nanon dengan nada menyelidik. Ia merasa tidak puas dengan jawaban Chimon.
"I think of him as a brother, and he considers me as a lil bro, got it?" jelas Chimon dengan tenang, "By the way you smell like menthol, you know I hate, but you still do that?"
("Aku menganggap dia kakak, dan dia menganggapku adik, ngerti?"
"Ngomong-ngomong baumu seperti menthol, kamu tahu aku membencinya, tapi kamu tetap melakukannya?")
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story: You and Me [NAMON]
FanfictionHanya sebuah kisah bagaimana hubungan Nanon dan Chimon sebelum bersama dengan sejuta drama dibaliknya. Berisi cerita perjuangan mereka sebelum akhirnya benar-benar bahagia. Peringkat: #1 marc 8/19/2020 - 8/26/2020 #1 ohmtoey 8/26/2020...