7. Cooperation

1.1K 106 29
                                    

Fanfic by Elxis McVuiton

May contain: OOC and OC (Elxis).

Don't like, don't read. Don't leave negative / bad/ spam comments. You've been warned.

Kirdpan Mansion, 20.10 PM

Seperti yang telah mereka bincangkan tadi pagi, kini mereka berada di Kirdpan Mansion untuk makan malam bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang telah mereka bincangkan tadi pagi, kini mereka berada di Kirdpan Mansion untuk makan malam bersama. Baru saja memasuki ruang makan, mereka berdua dikejutkan akan kehadiran kedua adik mereka yang sudah tidak bertemu kurang lebih tiga bulan.

"Ze, Nonnie?"

"Mereka memaksa ikut dan tidak mau diam dirumah. Maklumi saja, sudah tiga bulan bukan?"

Setelah mendengar penjelasan lembut yang keluar dari mulut Mae Chimon, keduannya mengangguk kemudian segera duduk bersampingan. Makanan telah tersaji, mereka makan dalam suasana yang riang, sesekali Onze dan Nonnie membuat lelucon atau menggoda hubungan kedua kakaknya yang belum jelas. Sekitar 30 menit barulah mereka selesai makan dan pembicaraan serius dimulai setelah menyuruh Onze dan Nonnie naik.

"Jadi? Apa kamu sudah bertemu dengannya?" - Nanon Pho

Nanon memandang wajah ayahnya yang sedang melipat tangan di hadapannya, ia menerawang keatas dan mengingat kejadian yang baru saja terjadi tadi pagi.

Flashback on

Ia membuka pintu yang ia ketahui sebagai ruang kerja kepala keluarga McVuiton, ia mengetuknya dan masuk setelah mendapatkan izin dari yang didalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia membuka pintu yang ia ketahui sebagai ruang kerja kepala keluarga McVuiton, ia mengetuknya dan masuk setelah mendapatkan izin dari yang didalam.

Ketika ia memasuki ruangan aura mendominasi memenuhi ruang itu, dapat ia lihat sang kepala keluarga sedang membaca sebuah file. Ia berjalan lebih dekat lagi hingga tepat berada dihadapan laki-laki yang lebih tua setengah abad darinya itu.

"Aku tidak ingin berbasa-basi," Pria paruh baya itu menutup file yang ada ditangannya dan menatap pemuda yang lebih muda darinya.

Nanon mengangkat satu alisnya, "Maksud anda tuan?"

Pria paruh baya itu menatap figura yang ada dihadapannya, ada sosok berambut silver dengan tatapan sendu didalamnya, kesakitan dan kesepian. Hening menyelimuti sebelum akhirnya pria itu kembali berbicara.

Our Story: You and Me [NAMON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang