( 07 Oktober 2021)
(14 Januari 2022)
Part I
☆☆☆
YU pov
Hujan turun dengan sangat deras membuat YU mengumpat karena dirinya lupa membawa payung. Hari ini seharusnya tidak hujan, dia bahkan sudah memastikan perkiraan cuaca dan kemungkinan untuk hujan sangat tipis oleh karena itu dirinya memutuskan untuk tidak membawa payung yang tidak pernah sekalipun tidak di bawa.
Kepalanya menengadah ke atas memperhatikan tetesan hujan lalu mengedarkan pandangannya ke kiri dan kanan. Ada beberapa orang yang bernasib sama dengannya, beberapa memilih nekat menembus hujan menuju halte yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, beberapa lagi sama seperti YU yang memilih untuk tetap berdiam diri, dirinya tidak ingin mengambil resiko jika nanti dirinya akan sakit.
YU baru saja pulang bekerja saat tiba-tiba hujan turun dengan kurang ajarnya membuat YU mau tidak mau harus meneduhkan tubuhnya di depan sebuah toko buku. Matanya menusuri ke dalam toko yang tampak lenggang dari balik kaca transparan toko itu. Setelah menimbang sebentar lalu bergerak memasuki toko tersebut.
Alunan musik yang lembut menyambut langkahnya menyusuri rak demi rak buku. Toko ini terlihat sedikit sepi terbukti dengan hanya ada beberapa orang yang sedang mencari-cari buku atau bisa saja hanya sekedar ingin melihat-lihat karena terjebak hujan sama dengannya.
Matanya menyusuri satu demi satu judul buku yang mungkin saja menarik minatnya. Sebenarnya YU sangat suka membaca, dulu saat masih berada di Jepang dia akan menghabiskan waktu berjam-jam di toko buku hanya untuk membaca lalu membeli beberapa buku untuk di baca di rumah tapi sejak kepindahannya satu tahun lalu ke Taiwan dan mulai sibuk bekerja maka salah satu hobbinya itu mulai terlupakan.
Sayangnya karena terlalu asik mencari, tubuhnya yang bergeser perlahan-lahan justru menyenggol seorang pria yang saat ini sedang menyusun buku dengan berdiri di sebuah tangga kecil alhasil senggolan itu membuat si pria terjatuh dangan tidak etis bahkan beberapa buku yang sedang di pegang pria itu jatuh menimpa pria tersebut. YU tentu saja terkejut, dirinya benar-benar tidak menyadari jika ada tangga bahkan orang di situ.
Suara gaduh itu mengundang perhatian orang-orang di situ, membuat mereka berdatangan dan segera menghampiri pria itu untuk membantunya berdiri.
"Astaga..."
Dengan juga cepat YU beranjak menghampiri pria tersebut dan terus mengucapkan kata maaf. Pria itu mendesis saat merasakan perih di sikunya dan benar saja ada darah yang mengalir dari sana, walau tidak parah tapi tetap saja meninggalkan rasa perih.
YU yang ikut melirik siku pria itu lantas panik.
"Kau berdarah" YU menjerit tertahan sedangkan pria yang tengah terluka ini langsung terkejut mendengar jeritan YU.
"Kau baik-baik saja?" Seorang pria lain yang sedang mengumpulkan buku yang ikut terjatuh bertanya pada pria tersebut. Seorang lagi mengangkat tangga yang juga ikut terjatuh.
"Aku baik-baik saja, maaf mengganggu kalian. Silahkan di lihat-lihat lagi"
YU mematung sambil menggigit bibirnya di belakang pria yang terluka ini. Merutuki dirinya yang terlalu fokus pada buku-buku itu.
Sesaat YU menyesal sudah masuk kemari dan membuat seseorang terluka karenanya.
Beberapa orang yang tadi datang membantu akhirnya bubar meninggalkan YU dan pria yang terluka ini sendiri. Sang pria mengambil buku yang sudah di rapikan oleh orang yang membantunya tadi tanpa menyadari jika YU masih berdiri membelakanginya dan langsung terkejut saat dia berbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot/Twoshoot [[SamYU]]
FanfictionHanya cerita pendek tentang SamYU, ini hanya bagian dari kehaluan Author. Endingnya juga sesuai suasana hati author Ada unsur boys Love, yang tidak suka silahkan menjauh.