20 Februari 2023
JANGAN LUPA VOTE
****
Helaan nafas dari YU membuat Ray yang sedari tadi sibuk merapikan buku di belakangnya langsung menoleh, menatap teman Jepangnya yang tengah duduk menatap laptop di depannya dengan tatapan sendu.
"Ada masalah?"
"Foto ku dan Sam"
Ray terkekeh, tangannya kembali meraih buku dan meletakkannya di atas rak.
"Berapa banyak?"
"Sangat banyak... Ribuan" Jarinya terus menggeser deretan foto ke arah bawah. Ray menggeleng pelan.
"Terkadang aku heran, kalian berdua selalu senang mengambil foto bersama, dimanapun dan kapanpun. Sudah pasti kalau foto itu jumlahnya ribuah"
"Kalian terlalu bucin" YU berdecak, matanya melirik tajam sosok di belakangnya. Pria yang di tatap hanya menyengir lebar.
"Itu benar, kalian bahkan masih melakukan itu setelah empat tahun bersama. Bukankah itu namanya bucin?"
Helaan nafas berat kembali keluar dari bibir YU, menatap setiap foto di depannya. Setiap foto memiliki cerita yang berbeda, yang sama adalah mereka terlihat saling mencintai, mata mereka memancarkan cinta.
Sudut bibir YU tertarik ketika melihat foto Sam, mantan kekasihnya yang tengah tersenyum lebar ke arah kamera. Ya, mantan kekasih. Mereka telah berpisah, lebih tepatnya satu bulan yang lalu. Setelah empat tahun bersama, mereka benar-benar berpisah sekarang.
Putus dengan alasan konyol yang tidak masuk akal. Empat tahun bersama harus berakhir dengan rasa cemburu yang tidak masuk akal, cemburu yang konyol. YU bisa merasakan denyut sakit di dadanya, sedikit menyesal karena tersulut emosi saat melihat Sam tanpa sengaja bertemu dengan mantan kekasihnya. Emosi yang memuncak itu akhirnya tanpa di sadari kalimat yang tidak terduga keluar dari mulutnya.
YU mengakhiri hubungannya dan Sam dengan tatapan terluka di matanya dengan berat hati mengiyakan keinganannya itu.
Satu hari setelah putus, YU lantas mengasingkin dirinya, mengambil cuti yang tidak pernah dia ambil selama bekerja dan memilih untuk menenangkan diri. Dan sekarang, setelah kembali dan melihat deretan foto di depannya membuat YU mau tidak mau menyesal.
"Akan kau apakan foto-foto itu?" Suara Ray mengalihkan atensinya. Tangan kecilnya di tatap.
"Hapus..."
"Yakin?" Bahkan jawaban YU tadi terdengar tidak meyakinkan.
Sosok di depan laptop diam cukup lama, matanya menyusuri deretan foto-foto itu."Ck... Brengsek" Bunyi geprakan meja membuat Ray terkejut. YU bangun dan menghempaskan tubuhnya dibatas kasur, menyisakan Ray yang menatap heran padanya.
"Ray..."
"Hm?"
"Bantu aku... Bantu aku menghapus foto-foto it. Aku tidak sanggup melakukannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot/Twoshoot [[SamYU]]
Hayran KurguHanya cerita pendek tentang SamYU, ini hanya bagian dari kehaluan Author. Endingnya juga sesuai suasana hati author Ada unsur boys Love, yang tidak suka silahkan menjauh.