Drunken Kwonjoo -3

243 29 10
                                    

Kangwoo melirik jam pada tampilan layar ponselnya. Sudah pukul tiga dini hari, berarti Kangwoo menghabiskan waktu lebih dari 50 menit berkutat mencoba memasuki kamar Kwonjoo. Tinggal beberapa jam saja menjelang pagi. "Haruskah aku menunggu disini hingga Kang Center sadar?"

Kangwoo menghela nafas pelan, uap dingin keluar bersamaan dengan helaan nafasnya. Cuaca malam ini lebih dingin dari biasanya. Merapatkan jaketnya dan melangkah mendekati Kwonjoo.

Kwonjoo masih dalam keadaan tertidur, bersandar pada pintu lift. Pangkal hidungnya terlihat memerah. Kangwoo tidak mungkin membiarkannya terus disana. Kwonjoo bisa terkena demam, apalagi pakaian yang dipakainya tidak cukup tebal. Lagipula dia sendiri juga kedinginan.

"Baiklah." Kangwoo sudah membuat keputusan. Dia menarik tubuh Kwonjoo, kembali menggendongnya.

Kali ini Kwonjoo lebih menurut. Membiarkan Kangwoo membawa tubuhnya diatas punggung kokoh Kangwoo sekaligus merasakan kehangatan disana.

Kangwoo memencet tombol lift menuju basement. Ya, dia berniat membawa Kwonjoo kembali ke mobil. Setidaknya disana ada penghangat. Dia bisa meninggalkan Kwonjoo disana.

Lift membawa tubuh dua orang itu meluncur turun.

Hening.

Kangwoo bisa mendengar deru tipis nafas Kwonjoo dibelakang lehernya.
Dada Kangwoo berdegup kencang ketika tangan Kwonjoo mempererat pegangannya yang melingkari leher Kangwoo. Juga semakin membenamkan dagunya pada bahu Kangwoo.

"Timjangnim..."

"Berhentilah bertindak bodoh."

"Berhenti bertindak seolah-olah kamu bisa menyelesaikan semuanya sendirian.." Kwonjoo berbisik. Suaranya serak, membawa kepahitan.

Jantung Kangwoo serasa 'dicubit' oleh kata-kata yang meluncur dari mulut Kwonjoo.

"Kamu tidak sendiri... kami peduli padamu. Jadi..." suara Kwonjoo tercekat.

Kangwoo menahan nafas, menunggu hal apalagi yang hendak dikatakan Kwonjoo.

"Jadi...."

"aku.... mau muunn.."

Hoeekkk!!

Tepat. Bersamaan dengan suara denting pintu lift terbuka.

Kwonjoo sukses memuntahkan isi perutnya. Mengotori pundak dan baju Kangwoo, dan tentu bajunya sendiri.

Kangwoo diam mematung.

Bau alkohol beserta bau tidak sedap lainnya menyerang indra penciumannya. Sedangkan si tersangka utama pamit undur diri. Sambil menyeka mulut dengan punggung tangannya, berjalan terhuyung menuju mobil. Kwonjoo berusaha menarik-narik pintu mobil yang terkunci.

"Timjangnim!!! Buka pintunyaaaa!" Kwonjoo merengek.

"Astaga.. siapa dia? Dia bukan orang yang 10 jam lalu masih berkutat menyelesaikan kasus kode nol dengan suara lembut dan intuisi tajamnya kan??" Kangwoo menggeram frustasi.

✨✨✨✨✨✨

Gimana-gimanaa?? Kang Center kalo mabuk bener-bener ngerepotin orang yaak.. untung yang direpotinnya sabar bangett 🤭
Doi kan sering banget tuh yah ngerepotin Kang Center, sekarang giliran doi yg direpotin. Kangu harus tanggung jawab gara-gara bikin galau anak orang..

Masih ada 1 part lagi, tadinya mau diselesaikan di part ini. Cuma ideku sedang mengalir deras, mau bikin part uwu-uwuan dulu sebelum end. Semoga bisa dapet feelnya 😆

Be A Part Of Your LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang