Chapter 08

17 6 6
                                    

Setelah keluar dari cafe, angga menanyakan sesuatu ke evan, "Hei van, besok kan hari ulang tahunnya liya, sebagai pacar apakah jerry akan merayakannya?", "hmm.. aku kurang tau, bagaimana kalau kita tanya langsung ke jerry?" jawab evan, "em..begitu ya" ujar angga "jangan bilang kamu mau merayakan ulang tahun liya? Tanya evan, "hmm.. Tapi aku bingung van" jawab angga kebingungan.

Sambil berjalan, angga pun memutuskan tidak ingin pindah ke cafe lain, ia ingin pulang saja. "Van, kita pulang aja yuk" ajak angga, "ayo deh" jawab evan menyetujui. Saat sedang berjalan santai menuju parkiran angga mendengar suara cewek memanggil mereka, "angga.. Evan.." terdengar samar. Angga pun menoleh kebelakang dan melihat siapa yang memanggilnya dan evan. Dari jauh erin melambai-lambaikan tangan ke arah mereka. "Ternyata itu erin" ucap angga sambil melambaikan tangannya. Erin pun berjalan menghampiri mereka.

"Eh erin, habis dari mana? Kok rapi banget" tanya evan, "iya nih, aku pulang kuliah buru-buru banget tadi belum sempat ganti baju" jawab erin, "loh kok buru-buru sih rin? Tanya evan penasaran, "iya van, sekarang aku kerja paruh waktu di cafe, pulang kuliah langsung ke tempat kerja ya begini deh jadinya kerja pake baju kuliah" jawab erin sambil terkekeh. "Erin semangat ya" ucap angga menyemangati erin. "Iya angga terimakasih ya" jawab erin tersenyum. Mereka pun mengobrol sambil berjalan menuju parkiran bersama.

"Oh iya rin, besokkan liya ulang tahun, hmm.. Menurut kamu aku harus gimana ya rin?" tanya angga, "kenapa kamu harus repot-repot mikirin ulang tahun liya, sedangkan liya sama sekali gak perduli sama kamu,ga" jawab erin. Sementara evan yang dari tadi menyimak pembicaraan mereka pun hanya diam tak bersuara. "Aku gak tau,rin meskipun dia tak pernah perduli denganku tapi aku ingin memberikan sesuatu dihari spesialnya" ucap angga, "yaudah deh kalau gitu biar aku aja yang membantumu,angga berhubung sekarang aku kerja di cafe bagaimana kalau kita rayain ultah liya di cafe aku kerja" ujar erin,"setuju,rin terimakasih,"ujar angga tersenyum,

Angga pun terseyum ketika erin bersedia untuk membantunya. Mereka pun sudah sampai ke parkiran dan mengambil motor mereka untuk pulang.

Sesampainya dirumah, mereka berhenti di depan pagar. Evan dan angga mengajak erin untuk masuk dulu namun erin menolak, karena hari sudah sangat sore. "yaudah ya ga, van, aku pulang dulu" pamit erin, "iya rin, hati-hati di jalan ya" ucap angga dan evan serentak, erin pun terkekeh pelan dan melanjutkan perjalanan pulang. Evan dan angga pun masuk kedalam rumah.

Tak lama dari itu, jerry pun pulang dari kencannya besama liya, sebelumnya liya tak pernah mengantar jerry pulang kerumah setelah kencan. Saat jerry turun didepan pagar rumah, angga yang sedang berjalan tak sengaja melihat ke arah jendela, ia melihat jerry dan liya sedang berduaan. Tanpa sadar angga meneteskan air matanya dan berkata "liya, aku punya hatimu tapi tidak dengan ragamu" angga pun merasakan kesedihan lagi dan lagi.

Saat jerry berjalan masuk ke dalam rumah, angga dengan cepat mengusap air matanya. "Van, ga, gua langsung mau mandi ya" ujur jerry "lu kok kelihatannya sedang terburu-buru jer?" tanya evan, "iya nih,van gua mau ke jakarta, nih bentar lagi bokap gua jemput" ucap jerry sambil mengambil handuk, "loh ada keperluan apa kamu jer sampai harus ke jakarta?" tanya angga, "ini bokap gua ada urusan mendadak disana jadi dia minta gua untuk nemanin dia kesana" jawab jerry, "loh bukannya besok liya ulang tahun jer?" ucap angga keceplosan, "lah lu kok tau kalau besok liya ulang tahun?" tanya jerry penasaran, angga pun bingung apa yang harus dia jawab, "duh kenapa harus keceplosan sih" ucap angga dalam hati, evan yang melihat angga sangat kebingungan itupun langsung berkata "itu jer si erin yang memberi tau kami", "oh gitu, nyusul deh ntar rayain ulang tahun liya, gue buru-buru nih" ucap jerry berjalan menuju kamar mandi.

"Untung saja ada kamu van" ucap angga, "iya ga, tadi gua ngeliat lu gugup gitu ya jadi gua aja yang jawab" ujar evan. Tak lama kemudian jerry pun sudah siap untuk pergi karena sudah dijemput sama ayahnya. "Gua pergi dulu yak, lu berdua jangan kangen sama gua ya" pamit jerry sambil bercanda, "yaudah hati2" ucap evan dan angga bersamaan.

I AM OK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang