Chapter 09

17 6 9
                                    

Keesokan harinya liya ingin bertemu dengan erin untuk berterima kasih lagi kepada erin, karena erin sudah mau merayakan ulang tahunnya. Liya pun mampir ke cafe tempat erin berkerja untuk berterima kasih secara langsung.

Sesampainya di cafe, liya pun langsung mencari tempat duduk, sambil menunggu erin yang sedang sibuk melayani pelanggan. Saat erin sudah selesai, liya pun memanggil erin "rin, sini" panggil liya, erin pun menoleh dan menghampiri liya dan duduk bersamanya.

"Hei erin, terima kasih banyak ya karena kamu sudah mau merayakan ulang tahunku, kalau gak ada kamu yang merayakan mungkin aku akan sedih" ujar liya dengan nada yang lemas. "Iya liya, sebagai teman dekatmu aku akan usahakan untuk membuatmu bahagia" jawab erin tersenyum. "Begitulah kata Angga,Angga itu orang yang sangat baik liya, kenapa kamu tidak menganggapnya ada, ia selalu ingin melihatmu bahagia walaupun ia sendiri hancur, seandainya aku yang ada di posisi kamu, aku akan mencintainya selamanya dan setulus hatiku" ucap erin dalam hati.

Saat mereka sedang mengobrol, tiba-tiba pemilik cafe memanggil erin untuk mengantarkan pesanan ke meja pelanggan. "Bentar dulu ya liya" ucap erin, "yaudah kamu lanjut aja, aku juga mau pamit pulang nih" pamit liya. Erin pun melanjutkan pekerjaannya dan liya segera pulang kerumah.

Sesampainya dirumah, liya merasa bosan karena ia sendirian dan tidak tau harus berbuat apa. Karena biasanya dia selalu telponan dengan jerry, tapi sekarang ia tidak bisa berkomunikasi dengan jerry karena jerry sedang menemani ayahnya di jakarta. Berkali-kali liya menghubungi jerry tapi tak ada jawaban, ia terus berfikiran positif "mungkin jerry sedang sibuk dan tidak sempat memegang hp" ucapnya, liya pun mencoba mengaktifkan nomornya yang satu lagi. Ia mencari kontak angga dan segera menghubunginya tapi hasilnya nihil angga sama sekali tidak mengangkat telponnya. "Kemana itu orang, tumben banget tidak mengangkat telponku" ucap liya dalam hati. Ia pun berfikir untuk mengirimi jerry pesan "jerry, aku kesepian tanpa kamu disini, seminggu itu waktu yang lama tau, kamu cepat pulang ya" ketik liya lalu dikirimnya ke jerry. Ia pun meletakkan hpnya di meja sambil menunggu jawaban dari jerry.

Disisi lain, angga yang baru saja selesai mandi siang itu pun masuk kedalam kamar dan melihat hpnya yang menyala. Ia pun langsung mengambil dan melihat hpnya, ada satu panggilan tidak terjawab dari liya. Angga pun segera menelpon balik liya, tak perlu menunggu waktu lama liya pun mengangkat telponnya.

"Hallo liya" ucap angga.

"Hallo.. aku lagi free nih, berhubung aku hari ini gak masuk kerja kita bisa telponan" ucap liya tersenyum, "ia liya aku senang banget liya akhirnya kamu menelponku" ujar angga senang, "walaupun aku hanya untuk mengisi waktu kosongmu saja," lanjut angga dalam hati.

Angga tau liya kesepian karena jerry pergi ke jakarta namun angga juga merasa senang bisa ngobrol sama liya.

"Oh iya ga, kamu lagi ngapain?" tanya liya, "ini lagi santai aja sih, kamu lagi ngapain juga?" jawab dan tanya angga, "sama sih lagi santai aja nih, kamu kapan kesini temuin aku?" tanya liya, "iya nanti aku kesana" jawab angga, "nanti-nanti terus, kita udah ldran 2 tahun, masa kamu gak mau nemuin aku, kalo kamu serius kamu harus datang kesini" ucap liya tegas, "iya aku pasti kesana" jawab angga, "kalo kamu gak ada keseriusan lebih baik kita putus aja" ucap liya santai, "jangan liya, aku tidak mau putus, yakinlah aku pasti akan menemuimu" jawab angga dengan raut wajah yang sedih "liya, sebenarnya aku sudah lama ada disini, cuma sekarang bukan waktu yang pas untuk kita bertemu" ucap angga dalam hati. "Yaudah deh ntar kita lanjutin ngobrolnya, aku matiin dulu ya ga" ucap liya mematikan telponnya.

Tanpa disadari air mata angga menetes dengan sendirinya "kamu tidak tau liya bagaimana perjuangan aku untuk kamu, maaf kalau sekarang kita belum bisa bertemu" ucap angga sambil menangis. Angga mengusap air matanya saat mendengar ada suara langkah kaki menuju ke kamar, ya benar saja itu adalah evan "ngapain lu ngelamun disitu ga?" tanya evan, "gapapa kok van, duduk doang ga ngelamun" jawab angga, "oh iya gua mau keluar bentar sama teman-teman ngelukis gua, lu mau ikut ga?" tanya evan, "gak deh, aku dirumah aja van" jawab angga, "oh okedeh, kalau begitu gua siap-siap dulu ya" ucap evan, angga hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman.

I AM OK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang