Storia Passata

260 7 0
                                    


🎭🎭🎭

Bagian 2

Moscow, Rusia. 2005

Ahh gadis malang itu harus merasakan hina luar biasa. Ia berada di tempat penjualan manusia. Di perbudak. Bahkan di jadikan pelampiasan nafsu para manusia kotor.

Usianya masih belia. Seharusnya hukum menjerat dan menghukum mereka yang memperbudak gadis di bawah umur seperti dirinya.

Jika gadis itu memohon untuk di lepaskan. Maka, hukuman yang di terimanya adalah di lemparkan ke kumpulan pria haus sex.

Dirinya dihinakan luar biasa. Mereka menganggapnya bagai binatang ternak. Di tempat itu ia hanya di beri makan satu kali sehari.

Ia menghela nafas. Ketika ia berada di ruangan sempit yang di sediakan untuknya. Ia akan menangis sejadi-jadinya.

Dirinya ingin pergi dari tempat yang sudah membuatnya hina ini. Tetapi, setelah ia keluar. Kemana ia akan pergi? Pulang? Bahkan orang tuanya lah yang mengirimnya ke tempat ini, dengan alasan mereka membutuhkan uang untuk hidup. Lalu, apakah dirinya tidak membutuhkan kedamaian untuk hidup?

Ia ingin hidup tanpa terhinakan seperti ini. Ini sudah benar-benar membuatnya merasa berada di titik terbawah.

Tamparan sering kali ia dapatkan kala mencoba melawan si manusia biadab itu.

Sesekali ia mencari jalan keluar dari tempat itu. Namun, kembali ia di lemparkan ke tempat hina itu.

Ia benci situasi ini. Dimana gadis seusianya yang lain sedang asik belajar, bermain atau mungkin berpacaran. Ia tidak suka!!

Ia ingin bebas seperti mereka. Ia iri. Tuhan tidak adil pada hidupnya. Sedari kecil ia tidak pernah mendapatkan kebahagiaan. Sedari kecil ia tidak pernah di beri kasih sayang. Ia tidak pernah merasakan apa itu cinta kasih dari orang tua. Ia di abaikan. Ia adalah manusia yang tidak diinginkan.

Di tempat ini ia jadi benar-benar mengerti. Jika di dunia ini tidak ada manusia tulus. Tidak ada manusia yang benar-benar peduli pada sekitar. Tidak ada harapan pada manusia lain. Hanya dirinya sendirilah yang benar-benar peduli.

Pintu ruangan tempat gadis itu tidur terbuka. Menampilkan sosok wanita dengan pakaian kurang bahan. Dia Elena Crows. Jika di Indonesi mungkin Elena bisa di sebut Mucikari. Dia penyedia layanan sex bagi para pria berdompet tebal.

"Heh, gadis kecil! Layani pelanggan di kamar no 13."

Gadis kecil itu mengangguk kaku. Sebenarnya ia tidak menginginkan hal ini terjadi di hidupnya. Berkumpul dengan manusia kotor dan juga hina bukanlah impian hidupnya.

Namun, Tuhan benar-benar tidak adil terhadap hidupnya. Keluarga, teman, bahkan Tuhan tidak berada disisinya kala ia membutuhkan pertolongan.

Sepertinya gadis itu lupa. Jika, dia sendirian di dunia yang kejam ini. Tanpa keluarga, tanpa teman, juga tanpa bimbingan dari Tuhan.

Kakinya dengan gontai mengikuti langkah wanita setengah telanjang itu. Ia menghela nafas. Kesal dengan keadaan yang menimpanya.

Lalu, ia di hadapkan dengan pintu dengan No.13 yang tertera di depannya. Ia meragu. Namun, tatapan tajam sang penjual itu membuatnya menciut takut.

Ia masuk kedalam ruangan terkutuk itu. Terdapat seorang pria yang sedang duduk berselonjor di atas ranjang, membaca sebuah buku. Kala suara pintu terdengar. Lelaki itu mengalihkan atensinya, ia tersenyum. Senyum yang membuat tengkuk gadis kecil itu meremang takut. Ia takut.

Gadis itu menoleh ke belakang. Namun, yang ia temukan hanya sebuah pintu yang sudah di tutup. Ia menghela nafas. Ia ingin menangis. Dan gadis itu, masih berdiri di tempatnya.

Gadis kecil itu tersentak, kala suara bariton pria yang sedang duduk itu terdengar.

"I-iyaa.." Gadis itu mencicit takut kala langkah kakinya bergerak pelan menuju si pria pembeli itu. Bolehkah ia melawan?

Sepertinya pintu itu tidak terkunci. Ia sudah lelah di jadikan budak pemuas nafsu. Ia tidak ingin hidupnya terus seperti ini.

Bolehkan ia kembali melawan? Dan bolehkan dia berharap kali ini ia bisa lolos dari tempat terkutuk ini?

Bolehkan sekali lagi ia berharap.kepada Tuhan? Merapalkan doa yang ia harap dapat terkabul? Jika tidak ada yang mau membantunya, bisakah dia sendiri yang membantu dirinya?

Namun, rencana yang ia susun di kepalanya harus lenyap. Ketika tangannya di tarik paksa dan tubuhnya di lemparkan ke atas ranjang.

"Kau lama... Baiklah sebagai hukuman aku ingin bermain kasar..."

Gadis itu menggeleng. Menolak kesakitan dan rasa hina yang kembali ia rasakan.

Tuhan... Jika benar kau ada, maka tolonglah aku...

Air matanya luruh bersamaan dengan robekan di bajunya. Ia benar-benar akan dihinakan kembali.

Dan sakit itu kembali ia dapatkan kala pria itu, menyetubuhinya dengan kasar. Penghinaan yang kesekian kali juga rasa sakit yang tergores kembali di hatinya. Membuat psikisnya mungkin jauh dari kata baik.

Psikisnya terguncang. Di usianya yang masih belia, dia harus menerima penolakan dari orang tuanya, di buang dan di jual ke tempat terkutuk ini, juga pendapat penghinaan telak pada dirinya.

Dia sudah berada di ambang kehancuran. Ahh tidak! Tidak! Dia memang sudah hancur, bahkan sebelum ia di lahirkan ke dunia ini.

🎭🎭🎭


Minggu, 10 Oktober 2021
S

alam Pho🎭

K A M U F L A S E (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang