Gracia sampai di sebuah rumah, itu adalah rumah kakek Sakti. Berkali-kali Gracia mengendus bau di sekitar rumah itu, tapi tidak menemukan bau kakek Sakti.
"Eungh," Shani melenguh pelan.
Gracia mengalihkan pandangannya, menatap mate-nya yang mulai membuka mata secara perlahan. Shani menatap Gracia dengan sedikit heran, mencoba mengingat peristiwa yang baru saja menimpanya.
"Huwaaaa!!! Turunin aku!!!" teriak Shani tiba-tiba.
Gracia yang kaget hampir saja melepaskan Shani, jika tidak mengingat bahwa yang sedang dia gendong saat ini adalah mate-nya. Dengan perlahan akhirnya Gracia menurunkan Shani.
Sementara setelah turun, Shani memasang kuda-kuda untuk bersiap jika saja Gracia menyerang. Demi meyakinkan Shani, Gracia mengangkat tangannya ke atas tanda menyerah.
"Siapa kamu?" tanya Shani waspada.
"Gracia Vernon Rawlins, kamu bisa panggil Gracia. Kalau kamu?" tanya Gracia balik, padahal dia sudah tau nama lengkap orang di depannya itu.
"Shani Indira, kamu bukan manusia kan? Ngaku!!" paksa Shani.
"Aku manusia serigala, aku memang bukan manusia sepenuhnya. Sama seperti kamu," jawab Gracia
Shani tertegun mendengar jawaban Gracia, apa maksudnya? Belum sempat Shani bertanya lagi, Sakti pulang. Dia terlihat terkejut melihat Shani yang berada dalam mode tempur dan berhadapan dengan Gracia.
"Ada apa ini?" tanya Sakti heran.
"Kakek kenal dia?" tanya Shani menunjuk Gracia.
"Kenal, dia kan cucu kakek juga. Kamu udah kenalan sama Gracia?" tanya Sakti dengan senyuman.
Shani mengangguk walaupun tidak yakin. Bagaimanapun juga dia masih syok mendengar pernyataan bahwa masih ada manusia serigala di dunia ini.
"Ayo masuk Gre, tadi Shani memasak hasil buruan kakek. Siapa tau kamu suka. Kamu juga Shani, ayo masuk," ajak Sakti.
Gracia berjalan mendahului Shani, tapi kemudian kembali berbalik karena mengingat pergelangan kaki Shani masih sakit.
"Mau aku bantu?" tanya Gracia mengulurkan tangannya.
Awalnya Shani ingin menolak, tapi Sakti sudah terlanjur masuk kedalam rumah. Tidak ada cara lain selain menerima bantuan Gracia.
"I-iya," jawab Shani gugup.
Gracia memapah Shani untuk masuk kedalam rumah. Diam-diam Shani ternyata nyaman berada di dekat Gracia seperti ini. Dia merasa sangat aman sekarang.
Gracia sebenarnya heran bagaimana Shani tidak mengingatnya sama sekali. Padahal dia masih ingat dengan jelas pertemuan keduanya dengan Shani.
Flashback On
"Ayah!! Aku mau ketemu Shani lagi," rengek Gracia ke ayahnya.
Saat itu Gracia masih berusia tujuh tahun, dua bulan setelah Shani diserang waktu itu, Gracia tidak bisa berhenti memikirkan Shani. Berkali-kali dia merengek ke Keynal ingin bertemu Shani, tapi ayahnya selalu sibuk.
"Kali ini saja Gre, ayo!" akhirnya Keynal lelah mendengar permintaan Gracia dan mengabulkannya.
Setelah memastikan wilayah Blue Moon Pack aman, Keynal dan Gracia pergi ke kerajaan Demon. Gracia terlihat sangat senang dan bahagia. Siapa juga yang tidak bahagia jika akan bertemu dengan belahan jiwanya.
"Shani!!!" panggil Gracia riang.
Shani yang sedang bermain dengan pelayan kerajaan seketika menoleh, sedikit mengernyit untuk mengingat siapa anak yang memanggilnya tadi. Shani tidak menemukan jawabannya, memilih berjalan menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT MATE
Werewolf"Shift!! Blue Moon Pack dalam bahaya!!" Seorang manusia tiba-tiba menjadi seekor serigala bermata biru yang langsung mengamuk dan menyerang vampir yang memasuki wilayah Bluemoon Pack. Apalagi ketika vampir tadi hampir menyakiti seorang gadis yang t...