Shani POV
Setelah Gracia pergi, aku hanya bisa termenung di kamarku. Entah kenapa aku merasa sangat bersalah karena sudah membuatnya kecewa. Tapi dia bahkan tidak menjelaskan siapa dia dan langsung mengklaim bahwa aku mate-nya.
"Kenapa aku terus memikirkannya?" tanyaku frustasi.
Ada satu hal yang aku tangkap dari pembicaraan dengan Gracia tadi, dia lebih tau tentang aku daripada aku sendiri. Harusnya aku menahan dia pergi, aku sangat ingin tau siapa aku.
Apakah benar aku pasangan hidup Gracia? Apa yang terjadi dengan kedua orangtua ku? Lalu apa benar aku bukanlah seorang manusia? Jika bukan, aku ini apa?
"Gracia!! Aku harus apa?" aku menenggelamkan wajahku ke bantal.
***
Author POV
Kalian benar, Gracia sangat kecewa dengan Shani. Dia sendiri yang berjanji akan selalu mengingatnya, tapi pada kenyataannya dia bahkan tidak ingat siapa nama Gracia.
Dibalik rasa kecewa itu, ada rasa syukur yang sangat besar. Gracia bersyukur dia selamat, selama ini Gracia percaya Shani masih hidup walaupun ayah berkali-kali bilang bahwa Shani sudah mati.
"Beta Frans, awasi pack untuk beberapa hari. Aku ingin pergi menemui Floren," Gracia berbicara dengan Frans lewat mindlink.
"Dilaksanakan, kalau boleh tau ada apa hingga Alpha ingin menemui Floren?" tanya Frans.
"Ini tentang mate-ku," jawab Gracia.
Setelah memastikan bahwa pack aman, Gracia berlari menuju tempat dimana bangsa Elf tinggal. Floren adalah teman Gracia, dia sering membuat ramuan yang bisa menyembuhkan luka dengan cepat.
Beberapa Elf memandang kagum Gracia yang baru saja memasuki wilayah mereka, para penjaga perbatasan mempersilakan Gracia masuk tanpa banyak tanya karena sudah tau siapa itu Gracia.
Sampai di depan rumah Floren, Gracia mengetuk pintu. Dia masih punya sopan santun walaupun sering bersikap seenaknya. Ayah Floren membukakan pintu dan tersenyum melihat siapa yang datang.
"Silahkan duduk Gracia," ayah Floren menyuruh Gracia duduk lalu memanggil anaknya yang masih bermain-main di ruang obat miliknya.
"Kau pasti ingin meminta tolong padaku," tebak Floren langsung.
"Sudah jelas bukan? Tapi aku ingin bertanya dulu, kau bisa mengembalikan ingatan seseorang yang hilang?" tanya Gracia.
"Tergantung, terkadang aku bisa, terkadang juga tidak. Ada beberapa Elf yang sering menghilangkan ingatan secara permanen dengan tujuan supaya Elf lain tidak bisa mengembalikan ingatan itu. Tapi ada juga yang hanya menyimpan ingatan itu di suatu tempat di otaknya, dan itu bisa dibuka kembali," jelas Floren.
"Shani Indira Aguares, dia kehilangan ingatan masa kecilnya. Kau masih ingat bukan saat iblis dibantai habis-habisan oleh vampir? Katanya ada seorang Elf yang menyelamatkan Shani dan menghilangkan ingatan masa kecilnya. Shani bahkan tidak tau bahwa dia seorang iblis," ucap Gracia.
"Aguares?! Jadi Shani adalah satu-satunya iblis yang tersisa?!" kaget Floren.
"Kurasa begitu."
"Lalu? Untuk apa kau repot-repot ingin mengembalikan ingatannya?" heran Floren.
"Dia mate-ku, aku ingin dia ingat siapa aku. Tadi aku menemuinya, tapi dia malah takut kepadaku, itu sangat sakit asal kau tau. Apalagi ketika dia selalu mengeluarkan tatapan tajam saat menatapku," Gracia menghela nafas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT MATE
Werewolf"Shift!! Blue Moon Pack dalam bahaya!!" Seorang manusia tiba-tiba menjadi seekor serigala bermata biru yang langsung mengamuk dan menyerang vampir yang memasuki wilayah Bluemoon Pack. Apalagi ketika vampir tadi hampir menyakiti seorang gadis yang t...