1 minggu telah berlalu, karina sudah kembali bersekolah, perkembangan dengan giselle dan ningningpun semakin membaik, karina benar benar memberitahu tentangnya secara perlahan, ningning yang semakin manja kepada karina dengan alasan wangi tubuhnya yang menyegarkan membuat winter semakin sering ngambek, giselle yang lebih memperhatikan hal hal kecil tentang karina, semuanya sungguh indah bukan ?
Mereka berjalan sambil bergandengan tangan satu sama lain, membuat para murid yang melihatnya seketika terdiam menghentikan aktivitasnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" cium sesuatu ngga ? " ucap salah satu murid yang sedang menatap keempat orang yang sedang berjalan
" apa ? "
" bau bau duitnya sampe sini coy "
Murid yang yang bernama mark itu menghirup nafasnya dalam dalam lalu mengangguk
" bener baunya sampe sini " ucap mark kepada henry temannya
" gua kalau kaya, ganteng, udah di pepet "
" saingan lu banyak "
" tapi siapa sih yang ngga suka sama mereka apalagi karina, unreal banget dia diem aja cakep apalagi dia tebar pesona "
" lu mau karina ? lewatin dulu noh pawangnya winter "
" 1 juga ribet ini ditambah ada giselle sama ningning makin susah dijangkau "
Mark tertawa membenarkan ucapan henry, seorang jeno saja sulit menaklukan winter apalagi mark dan henry hanya butiran debu di sekolah ini.
Bau uang, masa depan cerah, kebahagiaan, cinta, semuanya tercium oleh hidung para murid tetapi mereka hanya melihat karina dari luar tanpa tau betapa rentannya karina, betapa hampanya karina, betapa sulitnya menjalani hidup seperti karina.
/JiminJeong\
" aku mau duduk sama karina " ucap ningning yang masih betah merengek sejak di jalan tadi
" ngga, mana ada ngga ngga " itu winter, yang selalu menolak sejak tadi
Sedangkan giselle dan karina, yang selalu mengalah, memang dasarnya mereka itu kalem kalem, jika dihadapan orang lain, tetapi jika hanya ada mereka berempat yah semuanya sama saja.
" ningie, kamu disitu sama jijel, kan udah lama disitu " karina akhirnya melerai karena lelah dengan rengekan dua anak kecil ini.
