3

16.7K 2.2K 71
                                    

Bel keluar main pertama sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Namun Bening masih disibukkan dengan urusannya di dalam toilet. Buang hajatnya memang hanya sebentar, tapi kalau dalam toilet ada kaca, percayalah cewek akan betah berlama-lama untuk memperbaiki penampilannya yang meskipun masih baik-baik saja.

"Cantik banget aku" Ucap Bening, terkekeh sendiri dengan ucapannya.

Mencuci tangannya kembali, Bening bergegas keluar dari toilet. Baru hendak membuka pintu, tubuh Bening membentur ke dinding toilet karena ada yang mendorongnya.

"Awwss. Punggung cantik ku" Ringis Bening.

"Apa rencana lo?!" Pertanyaan dengan suara dingin itu menyapa pendengarannya.

Bening menatap orang di depannya. Laki-laki tampan yang tengah menatap tajam dirinya. Jangan lupakan posisi mereka yang dekat meski tak menyentuh, karena laki-laki itu meletakkan kedua tangannya di dinding samping kepala Bening.

"Masya Allah, eh, astagfirullah, eh. Aish kelepasan" Ucap Bening, bingung harus mengucap apa.

(Aku pernah denger katanya gak boleh ngucap nama Allah dalam toilet. Nah Bening kan pertama refleks bilang Masya Allah pas lihat wajah tampan Sky, terus dia sadar kalau dalam toilet gak boleh bilang Masya Allah, makanya dia refleks langsung istigfar, padahal itu juga gak boleh dalam toilet. Makanya dia bingung mau ngucap apa. Ada yang pernah kayak Bening gak refleks gitu? Aku pernah ujung-ujungnya ngekeh sendiri,hehe:)

"Santai brother, jauh-jauh sana, gak boleh deket-deket bukan mahram" Ucap Bening. Laki-laki itu memang tampan, tapi di posisi sedekat ini ia juga merasa risih, dan jangan sampai ia jadi khilaf pengen cium kan dosa.

"Apa rencana lo?!" Ulang laki-laki itu dengan nada yang sama, dingin uy, tapi gak sedingin kutub utara.

Bening menatap name tag di seragam laki-laki itu.

"Sky Bramasta. Pantes aja Bening bucin akut, ganteng banget si doi ternyata" Gumamnya pelan.

"Rencana apa?" Tanya Bening balik pada Sky.

"Kenapa lo rubah penampilan lo? Gue gak bakalan suka sama lo meski lo kayak gini!"

"Widih. Situ ganteng tapi sayang" Ucap Bening menggantung ucapannya.Sky menaikkan sebelah alis menunggu kelanjutan ucapan Bening.

"Kok gak nanya, sayang kenapa?" Tanya Bening.

"Harusnya kamu nanya gitu, biar aku jawab, ga papa sayang" Kekeh Bening.

"Gue gak lagi bercanda!" Desis Sky,menatap tajam Bening.

"Tapi aku masih SMA, jadi belum bisa di seriusin. Tapi kalau sama kamu sabilah kita ke KUA" Kekeh Bening.

Bugh.

"Gue serius, apa rencana lo. Jangan buat gue berbuat kasar sama cewek, kalau lo berani macam-macam sama Embun!" Bentak Sky, setelah memukul dinding di samping kepala Bening.

"Gue gak punya rencana apa-apa. Lo ganteng tapi lo bukan tipe gue, kasar, matanya aja serasa pengen gue colok. Jadi gak usah narsis. Gue berubah penampilan bukan buat lo, biar lo suka sama gue" Jawab Bening, menatap dingin Sky. Tak ada lagi candaan yang tadi ia keluarkan.

"Minggir!" Lanjutnya, tatapannya masih sama. Tak ada lagi tatapan lembut dan penuh cinta yang biasa Sky terima.

Sky mematung di tempatnya tanpa mengubah posisi sama sekali.

"Ck, maaf ya Allah, kali ini terpaksa nyentuh cowok" Decak Bening.

Bugh.

"Awww, sshh. Sialan" Desis Sky begitu kepalan tangan mungil Bening meninju tepat di hidung mancungnya.

"Makanya, jangan maen-maen!" Ucap Bening songong, kemudian ia berlari meninggalkan Sky dalam toilet sendirian.

Bening berlari sepanjang koridor sekolah menuju kantin. Keluar main akan berakhir sepuluh menit lagi.

"Gara-gara papan seluncur itu, aku jadi buang-buang waktu di toilet kan" Gerutunya kesal.

"Untung dulu ikut latihan silat, main-main sama Sea" Ucap Bening tersenyum puas.

Jangan lupakan orang-orang yang menatap aneh kearahnya. Bicara sendiri,kesal sendiri dan senyum-senyum sendiri. Untung saja ia masih cukup ditakuti sebagai ratu bullying, jika tidak malah ia yang akan di bully.

"Lama banget lo di toiletnya?" Tanya Salju.

"Ada urusan sama hama tadi" Jawab Bening, menyeruput jus jeruk milik Hujan.

"Hama?"

"Itu si papan seluncur, Sky"

"Wah-wah, sejak kapan lo ubah nama Sky jadi begitu? Biasanya juga bilangnya, ayang bebeb Sky, atau my prince Sky" Ledek Hujan.

"Dih jijik banget, geli aku dengernya" Ucap Bening, bergidik ngeri.

"Halah, jijik-jijik, padahal dulu lo bucin akut"

"Paling besok udah balik lagi dia ngebucin" Timpal Salju.

"Nggak bakal, kayak cowok cuma dia aja. Lagian no pacar-pacaran, keep halal!"

Transmigrasi Ukhty (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang