8

13.9K 1.9K 26
                                    

Bugh.

Bening melesatkan satu tinjuan ke laki-laki yang berusaha melecehkan Hujan.

"Kurang ajar ya jadi laki-laki.Kamu lahir dari rahim perempuan malah mau jahatin perempuan.Nih rasain jurus tapak gajah dari aku!"Omel Bening sembari menendang laki-aki di depannya.

Sementara Salju menenangkan Hujan yang terisak dalam pelukannya.

"Untung dulu ikut silat,jadi lawan cecunguk kayak gini mah kecil"Ucap Bening menatap laki-laki yang sudah pingsan ia buat.

Bening mengalihkan tatapannya ke Hujan yang masih terisak pilu.

"Berapa kali kejadian seperti ini terjadi?"Tanya Bening.

"U-udah du-dua kali"Jawab Hujan sambil sesenggukkan.

"Dia siapa Hujan?"Tanya Salju.

"Dia anak kandung papa dan mama,abang yang aku ceritain,selama ini dia tinggal di Amerika"Jawab Hujan setelah sedikit tenang.

"Kamu gak aduin ini ke mama dan papa kamu?"Tanya Bening.

"Percuma,bang Mars anak kandung mereka,mereka pasti belain dia,sementara gue yang anak pungut bisa apa!"Ucap Hujan emosi.

Ya siapa yang emosinya tetap stabil saat kejadian tersebut terjadi pada dirinya.

"Kamu udah coba cerita sama mama,papa kamu?"Tanya Bening yang di jawab gelengan oleh Hujan.

"Kamu harus ceritakan itu semua.Gak ada orang tua yang sayang dengan anaknya,akan membiarkan anaknya hidup tenang tanpa Hukuman ketika melakukan kesalahan.Aku yakin mama dan papa kamu juga sayang sama kamu,bukan abang kamu aja"Ucap Bening lembut.

"Makasih kalian nolong gue,kalau nggak gue gak tau gimana masa depan gue nanti"Air mata nya mengalir kembali.

"Sssst.Kamu udah aman,terimakasih sama Allah.Karena Allah yang mendatangkan kami kesini.Apapun yang terjadi itu takdir Allah,termasuk keadaan kamu sekarang"Ucap Bening menenangkan Hujan.

"Sekarang telpon papa dan mama lo!"Suruh Salju.

Hujan mengikuti ucapan Bening dan Salju.Ia menceritakan semuanya.

"Gimana?"Tanya Bening.

"Kalian bener hiks...Hiks...Papa dan mama udah lapor polisi,mereka mau kasih hukuman buat bang Mars"Isak Hujan.

"Udah jangan nangis lagi ya.Nanti abang lo akan dapat ganjarannya"Ucap Salju.

***
Bening menghela napas lega,akhirnya ia bisa menolong Hujan.Ia mengendarai motor maticnya menuju supermarket.Tadi saat tiba dirumah ia malah melihat Bumi dan teman-temannya beserta Embun juga sedang tertawa ria di ruang tamu.Karena itu ia memutuskan pergi keluar saja,ia malas bertemu mereka.

Begitu memarkirkan motornya di parkiran supermarket,Bening hendak turun dan masuk ke pintu supermarket.Namun niatnya urung ketika ia melihat seorang wanita paruh baya sedang sibuk dengan ponselnya,tanpa sadar ada mobil yang bergerak mundur akan menabraknya.

Brak.

"Dibelakang ada orang Pak,harusnya bapak lihat-lihat dulu kalau mau munduri mobil!"Ucap Bening setelah menggebrak keras kaca mobil,disamping pengemudi.

Kini ia menjadi pusat perhatian.Termasuk wanita paruh baya tadi,kini ia berjalan ke arah Bening.

"Ibu juga,jangan sibuk sama ponselnya aja,bahaya bu,mobil ini saja mau mundur ibu gak sadar"Ucap Bening.

"Maaf ya Bu,saya gak lihat"Ucap pengemudi tersebut.

"Gak papa pak,saya juga salah"Ucap wanita itu.

"Terimakasih ya dek"Ucap bapak itu,kemudian melanjutkan mengeluarkan mobilnya dari parkiran.

"Terimakasih ya,saya salah karena sudah lalai"Ucap wanita itu pada Bening.

"Sama-sama bu,lain kali ibu harus hati-hati."Ucap Bening.

"Nama kamu siapa?"

"Bening"

"Saya Bunga,panggil aja tante Bunga.Sekali lagi terimakasih Bening"Ucap tante Bunga tersenyum lembut,yang hanya dibalas anggukkan dan senyum tipis oleh Bening.

***
Suara riuh koridor sekolah menghiasi suasana pagi ini.

Ketiga gadis itu berjalan anggun menuju kelas mereka.Meski salah satu dari mereka dinyatakan taubat,tetap saja orang-orang yang melihat dan berada di dekat mereka menatap takut.Belum lagi insiden Embun yang di duga perbuatan Bening.

"Bening"Cicit Hujan begitu ia duduk di kursinya,tepat di belakang kursi Bening dan Salju.

"Kenapa?"Tanya Bening, memutar badannya menghadap meja Hujan.

"Itu,mm anu,gue pengen pakai hijab juga kayak lo_"

"Serius?!"Pekik Bening senang.

"Iya,tapi gue bingung,gue ragu"Ucap Hujan.

"Ragu kenapa?Kan tinggal pakai aja"

"Masalahnya gue bukan orang baik,bukan manusia suci,bahkan lo tahu gue hampir di lecehkan,apa iya gue pantas?"cicit Hujan pelan,hanya Salju dan Bening yang dapat mendengar cicitan itu

"Dengar ya Hujan.Perempuan pakai hijab belum tentu baik,tapi perempuan baik sudah pasti pakai hijab.Justru karena kita sadar kita bukan manusia suci makanya kita menutup aurat,bayangi ya,kita manusia hina tapi tetap berbuat dosa,yang ada dosa kita nambah.Tapi kalau kita menjalankan perintah Allah kayak sholat,berhijab,puasa,banyak lagi deh,otomatis dosa si manusia hina ini akan berkurang sedikit.Karena kita bukan manusia suci makanya perlu mensucikan diri.Allah itu maha pengampun,mungkin kejadian kemarin adalah teguran dari Allah supaya kamu bisa berubah jadi lebih baik lagi.Jadi gak usah ragu"Ucap Bening.

"Kalau gue dicibir orang gimana?"

"Hello,sejak kapan kita hidup mendengarkan orang.Manusia itu mau jadi baik pasti ada yang mencibir,buruk pun ada yang mencibir,bahkan sudah pasti baik pun ada yang mencibir.Orang tidak akan pernah bisa memendam rasa irinya.Jadi kalau hidup takut di cibir,kamu gak akan berani melakukan perubahan".

"Kalau gitu,temeni gue nanti belanja hijab dan gamis"Ucap Hujan tersenyum senang.

"Kalau gitu gue juga ikut deh,masa kalian tutup aurat gue nggak"Ucap Salju.

"Alhamdulillah.Seneng banget,sahabat-sahabat aku niat hijrah"Ucap Bening senang.

"Kalau di novel ini ada surga,aku harap kita bisa jadi sahabat hingga surga"Batin Bening.

Transmigrasi Ukhty (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang