14

14K 1.6K 55
                                    

Bumi,Salju dan Hujan berlarian di koridor rumah sakit.Setelah mendapatkan kabar bahwa Bening tertembak,mereka buru-buru ke rumah sakit.

"Gimana keadaan adek gue?"Tanya Bumi begitu ia bertemu teman-temannya di depan pintu ruangan UGD.

"Dokter masih periksa di dalam"Jawab Sky.

"Kenapa bisa dia tertembak?!"Bentak Bumi frustasi.

"Maafin Embun kak,gara-gara Embun,Bening jadi masuk rumah sakit.Bening relain dirinya sendiri demi nolongi Embun kak"Cicit Embun merasa bersalah.

"Haish.Akhhh,gue gak guna jadi abang,gue gak bisa jagain dia.Padahal gue satu-satunya keluarga dia yang bisa di dekat Bening!"Teriak Bumi,memukul udara dengan kesal.

"Ini bukan salah kakak,bukan salah Embun juga.Kalau kata Bening ini tuh udah takdir Allah.Mau kayak gimana pun kalau takdirnya Bening masuk rumah sakit karena tertembak,ya bakalan terjadi mau gimanapun keadaannya"Ucap Salju menenangkan Bumi.

"Bener,gak usah nyalahin diri sendiri kak,Bening juga pasti gak suka"Ucap Hujan.

Suara adzan subuh terdengar merdu di telinga mereka.

"Lebih baik kita semua sholat dulu,berdoa biar Allah kasih keselamatan dan kesembuhan untuk Bening!"Ajak Salju.

"Aku nunggu disini aja ya,soalnya lagi datang bulan"Ucap Embun.

"Iya udah"

***
Hati Bumi sedikit tenang selepas melaksanakan sholat shubuh.Kini mereka semua kembali ke depan ruangan UGD.

Pintu putih yang sedari tadi tertutup itu terbuka.

"Dok gimana keadaan adek saya?"Tanya Bumi.

"Alhamdulillah,pelurunya tidak menembus kedalam organ penting,jadi kondisi pasien sudah bisa dikatakan baik-baik saja.Untungnya juga kalian bawa tepat waktu,jadi peluru segera bisa di keluarkan.Sebentar lagi pasien akan dipindahkan ke ruangan rawat inap"Ucap dokter itu yang di sahut helaan napas lega semua orang.

"Alhamdulillah ya Allah"Ucap Bumi.

"Kalau begitu saya permisi dulu"Pamit dokter itu.

"Kakak udah kabarin orang tua kakak?"Tanya Hujan.

"Buat apa?Mereka gak akan perduli juga sama anak-anaknya,di mata mereka hanya ada uang dan uang,kalau anak mati juga gak perduli!"Ucap Bumi ketus.

"Tap_"

"Gimana keadaan Bening?"Tanya Wanita paruh baya sambil mengatur napasnya.

"Mama,sama papa.Ngapain kesini?!"Tanya Bumi ketus.

"Ya buat lihat kondisi adek kamu lah.Kamu juga adeknya masuk rumah sakit bukannya kasih tahu mama sama papa,kalau bukan bi Ana yang kasih tahu,mama sama papa gak akan tahu!"Omel Mamanya.

"Bukannya kalian gak perduli ya sama anak kalian,uang segalanya bukan.Jadi buat apa Bumi kasih tahu,toh juga biasanya gak bisa datang karena sibuk.Bumi masuk rumah sakit aja kalian gak ada yang jengukkan!"Ucap Bumi datar.

"Bumi jaga ucapan kamu!"Bentak papanya.

"Kenapa?Ucapan Bumi benarkan,gak ada yang salah.Anak gak cuma butuh uang orang tuanya tapi juga butuh perhatian orang tuanya!"

Kedua orang tua Bumi tertegun mendengar ucapan Bumi.Apakah mereka telah salah,mencari materi agar bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya,agar anak-anaknya tidak merasa kekurangan.Pikir mereka.Mereka lupa jika harta paling berharga adalah keluarga,bahwa kebahagiaan tak melulu soal harta.

"Kak Bumi jangan ngomong gitu.Om sama tante ini orang tua kakak,kata Bening gak boleh ucap kata kasar sama orang tua,se salah apapun orang tua kita.Nanti jatuh ya durhaka!"Tegur Hujan.

Transmigrasi Ukhty (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang