6

15.2K 1.8K 22
                                    

Bening mengepalkan tangannya ketika membaca pesan itu.

"Bukan aku yang celakain Embun"Jawab Bening tenang.

"Orang buta pun tahu kalau lo yang dorong Embun,karena cuma lo yang gak suka sama Embun dan lo ada di atas kan!"Ucap Galaxsi sinis.

"Bego,mana ada orang buta bisa lihat.Dari mana dia tahu"Ucap Bening malas.

"Tahu lo,bego banget kasih perumpamaan"Dengus Aldebaran,menoyor kepala Gala.

"Iya ya,orang buta gak bisa lihat kejadian ini.Ah tapi lo tetap salah,udah jelas buktinya keadaan Embun sekarang kayak gini gara-gara lo!"Ucap Gala.

"Nih baca,bukan gue.Ini kerjaan orang iseng yang kuker banget"Ucap Bening menyerahkan ponselnya yang masih menampilkan room chat dengan nomor tak di kenal itu.

"Mana,apaan yang harus gue baca?Aku sayang kamu?"Ucap Gala sinis.

"Hah?Coba sini aku lihat"Ucap Bening merebut ponselnya.

"Kok?_Sumpah tadi chatnya gak gini,kenapa chatnya bisa hilang"Ucap Bening heran.Pesan ancaman itu hilang semua,tergantikan oleh kata-kata alay.

"Banyak ngeles loh.Mana ada pesan bisa hilang sendiri!"Ucap Bumi sinis.

"Bang,tapi beneran bukan aku yang dorong Embun,dan tadi emang ada pesan ancaman,dari kemarin aku diancam.Aku ke lantai 2 juga karena disuruh sama pemilik nomor ini"Ucap Bening.

"Jangan panggil gue abang,gue bukan abang lo,gak sudi gue punya adek kayak lo!"

"Emang situ bukan abang saya,abang saya mah baik,gak mungkin mojokin adek nya kayak gini.Kasihan banget nasip kamu Bening"Batinnya.

"Tapi ceritanya kok beda ya sama yang di novel,kayaknya kejadian kayak gini gak ada deh.Jangan-jangan yang hilangkan pesan itu penulis nya juga,dia ubah naskah nya"Pikir Bening.

"Ya udah kalau kalian gak percaya,Allah maha tahu,jadi gak perlu juga kepercayaan dari kalian,intinya aku gak ngelakuin apa yang kalian tuduhkan!"

"Gak suah bawa-bawa Allah,gak pantes!"Desis Sky.

"Suka-suka gue lah,emang Allah cuma punya lo doang,gue juga kali hambanya.Dan kalian nuduh gue kayak gini,sama aja kalian fitnah gue,siap-siap aja catatan dosanya nambah!"Ucap Bening dingin.

"Lo_"

"Mending lo bawa tuh Embun ke rumah sakit,keburu mati dia!"Potong Bening,saat Sky ingin membalas ucapannya.

Sky buru-buru menggendong Embun membelah kerumunan.

"Beneran bukan lo yang lakuin?"Tanya Salju.

"Beneran,ngapain aku dorong Embun,kuker banget"Jawab Bening.

"Padahal kalau emang lo, gak papa juga sih,gue gedeg banget sama Embun,munafik banget!"Geram Salju.

"Yaudah yuk ke kelas,bentar lagi bel"Ajak Bening.

***
"Iya gue tadinya mau bagikan story orang ke lo,eh malah terkirim ke orangnya langsung,malu gue pas orangnya nanya,maksudnya apa ya kak"Cerita Salju, saat mereka berjalan menuju kelas.

"Haha,jadi kamu jawab apa?"Tanya Bening di sela tawanya.

"Maaf kak,salah orang,saya kira story temen saya"Jawab Salju.

"Hujan kenapa?"Tanya Bening.

"Hah?"

"Kamu kenapa,kok diam aja,biasanya paling cerewet juga?"Tanya Bening.

"Iya aneh lo"Timpal Salju.

"Gue gak papa"Jawab Hujan.

Kini mereka sudah sampai ke dalam kelas mereka.

"Itu Hujan lagi ada masalah ya?Apa karena musim kemarau jadi dia lesu gitu,jadi dia gak bisa turun ke bumi?"Tanya Bening,menatap Hujan yang menjatuhkan kepalanya di lipatan tangan.

"Itu mah air hujan bambang.Gue juga gak tahu kenapa dia kayak gitu,ada masalah kayaknya"Jawab Salju.

"Apa masalah Hujan sama kayak yang di novel ya,Hujan tahu kalau dia anak pungut"Pikir Bening.

"Udah biarin aja,nanti kalau dia tenang baru kita deketin lagi,tanyain dia kenapa"Ucap Salju.

***
Gadis berambut gelombang itu berjalan gontai memasuki rumahnya.Semangatnya hilang sejak kejadian menjijikkan kemarin yang ia alami.Ia sangat malas kembali ke rumah ini,tadi kalau bukan Mamanya yang menyuruh pulang mungkin ia memilih tidak pulang ke rumah.Rumah ini terasa seperti neraka baginya.

"Non Hujan udah pulang?"

Pertanyaan dari wanita paruh baya yang sudah lama bekerja di rumahnya hanya dibalas senyum paksa oleh Hujan.

"Papa di rumah bi?"Tanya Hujan.

"Nggak non,tuan masih kerja.Nyonya juga belum pulang"Jawab bi Sun.

"Owwh,oke"Ucap Hujan lega.

Ia menaiki tangga menuju ke kamarnya.Rasanya sesak sekali di dadanya.Ingatan kemarin kembali lagi ke dalam memori otaknya.

"Hiks...Hiks...Aku harus gimana,kalau bilang mama,gak mungkin mama percaya,tapi kalau di diamkan,aku gak mau kejadian kemarin terulang lagi"Isak Hujan di pojok tempat tidur.

Ia hanya bisa menahan sejak tadi,tapi kini saat sendiri pertahanannya hancur,ini yang ingin ia lakukan sejak tadi,menangis tanpa ada yang tahu.

Hingga rasa kantuk datang sendiri,dan mata gadis itu terpejam rapat menuju alam mimpinya.

Cup

"Selamat tidur sayang"Gumam seseorang setelah mencium Hujan.Ia menatap nakal tubuh Hujan.

***
Assalamu,alaikum.Bonus 2 part untuk hari ini,aku pakai jam istirahat buat nulis cerita ini,karena aku sayang kalian.selamat membaca.Kalau ada kritikan atau saran dipersilahkan,hehe.

Duku pisang durian
Aku sayang kalian❤.

Transmigrasi Ukhty (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang