24 - Kim Yewon - Good News

72 20 3
                                    

Suasana hatinya sedang senang. Enteng dan berbunga-bunga. Karena tidak bertemu Wendy dan kroninya selama beberapa hari? Nggak juga, walaupun itu terdengar menyenangkan. Karena nggak bertemu dengan Ungjae sehingga selamat dari gombalan maut yang kadang krik krik itu? Itu juga nggak.

Terus senengnya gara-gara apa, dong?!

Saking senangnya suasana hatinya, dia bahkan masih bisa tersenyum dan dengan riang bersiap untuk menjaga Bang Yoongi hari ini.

Alasan dari keceriaannya hari ini adalah karena dia diterima kerja di firma hukum Gratt and Gratten! Iya, firma hukum punya abangnya Kak Yerin dan Kak Eunha. Ternyata Eunha yang imut-imut itu lebih tua setahun darinya, sehingga dia mau nggak mau harus merevisi panggilannya dengan menambah Kak di depan nama Eunha.

Semalam Bang Jimin yang kasih tau. Cowok itu bilang Yewon boleh panggil dia Bang kalau di luar jam kantor, karena ternyata dia juga lebih tua dari Yewon.

Agak bikin bete, sih. Karena semua orang yang dikenalnya selalu lebih tua dan lagi-lagi dia yang harus jadi bontot di circle nya. Bosen. Ada sih, yang lebih muda. Somi. Tapi badan dan mulutnya sama sekali nggak mencerminkan ke inosen an seorang bontot, dan dia juga kadang sotoy dengan menganggapnya Yewon lebih muda darinya.

Dia tau kalau dirinya di terima dari obrolannya semalam dengan Jimin saat perjalanan pulang.

Flashback,

"Gue nggak nyangka ternyata Yewon adiknya Bang Joon sama Tae, ya."

Yewon yang duduk di kursi mobil paling belakang bersama Eunbi mengiyakan. "Iya, Mas. Adik bontot."

"Astaga, canggung banget manggilnya mas. Panggil Bang aja nggak apa. Gue seumuran kok sama Taehyung."

Yewon dan Eunbi refleks saling pandang. Wajah baby gitu? Sepantaran sama... Ini antara wajah Bang Taehyung yang boros banget atau wajah Bang Jimin yang awet muda. Tapi kadang kalau Bang Taehyung mau dandan, pake baju bener, cukur, sisiran, ya lumayan juga sih. Jadi mungkin Bang Taehyung cuma salah treatment.

"Eh.. iya Mas. Eh, Bang."

"Gue baru tau kalau kalian berempat saling kenal." Katanya. Kentara sih, dia bukan orang yang bakal canggung kalau kumpul sama orang kaya Eunbi atau Yewon. Iya, Eunbi juga. Dia jago kandang. Beraninya sama kroninya doang. Cuma kalau ada yang diganggu, dia maju paling depan sih.

"Kita baru ketemu kemaren Bang Jimin. Pas gue periksa terus Bang Oseok harus buru-buru pergi gara-gara Bang Jim nelpon." Kali ini Eunha yang menjawab, mulutnya manyun, masih kesal dengan Jimin yang mendadak 'menculik' Bang Heoseoknya.

"Itu kan gara-gara masalah kerjaan, Ha. Kalo nggak juga nggak nelpon gue." Bang Jimin menjawab ditimpali suara tawa Kak Yerin yang sepertinya sudah biasa melihat fenomena Bang Jimin di ambeg i oleh Kak Eunha.

Satu-satunya orang yang nggak nyambung di sini adalah Eunbi. Jadi dia cuma diam saja di pojok belakang di samping Yewon.

"Eh, Yewon sudah dihubungi sama kantor, ngomong-ngomong?"

Yewon mengernyitkan dahi. Dia nggak ada dihubungi oleh kantor manapun perasaan. Satu-satunya kantor yang menghubunginya adalah kantor konsulat di Jepang, Papanya, ya g nelpon diam-diam buat ngecek keadaan rumah tanpa sepengetahuan Mamanya.

Papa memang cerewet, Mama juga sih. Tapi Papa lebih parah. Papa suka ngomel-ngomel untuk hal-hal yang bahkan belum kejadian. Mamanya lebih chill dalam hal itu. Makanya kalau ketahuan sama Mama Papa diam-diam nelpon, Papa pasti kena omel.

"Nggak ada tuh, Bang. Soal apa, ya?"

"Oh, mungkin belum ya. Soal lamaran magang lo."

"Ya?" Yewon jadi deg-degan sekarang. Dia sampai meremat tangan Eunbi dan membuat si empunya meringis - ringis kesakitan.

A Star On A BreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang