Death Spiral (死亡回旋) [BL]

Bab 19 - матрёшка (19)

Korban sudah mulai muncul dan suasana hati semua orang menjadi sangat buruk. Setelah memeriksa mayatnya, Yuan XueMing mengumumkan: “Lebih baik memulai tugas sesegera mungkin jika tidak, aku khawatir akan semakin banyak korban.”

Xu RenDong mengeluarkan kompas: “Ini mungkin berguna, aku menemukannya di dapur kemarin.”

Dengan kompas, mereka tidak akan tersesat di salju saat mereka pergi menjelajah. Ketegangan semua orang sedikit mereda tetapi Lian Qiao melirik Xu RenDong sambil berpikir. Dia hanya mengatakan bahwa dia menemukan kompas tetapi dia tidak menyebutkan matryoshka. Lian Qiao berpikir sedikit dan kemudian dia mengerti.

Di bawah bimbingan Xu RenDong, semua orang dengan cepat menemukan boneka dan lift di ruang tersembunyi di gereja. Dalam proses, meskipun menyadari bahwa beberapa orang pasti akan dikorbankan, menemukan lift masih setara dengan setengah berhasil. Jadi emosi semua orang secara bertahap stabil. Ditambah, mereka menemukan beberapa boneka dengan sangat cepat kali ini dan meskipun hanya tersisa empat hari, mentalitas mereka sangat optimis. Mereka yakin bahwa mereka akan bisa keluar.

Hanya Xu RenDong yang tahu bahwa seiring berjalannya waktu, setiap orang akan menjadi lebih putus asa dari hari ke hari, karena dia tidak akan tahu lagi di mana boneka berikutnya. Jika mereka tidak dapat menemukan petunjuk baru maka mereka hanya bisa melihat waktu berlalu seperti waktu sebelumnya, sampai akhir dari tujuh hari ketika kelinci akan muncul dan memusnahkan mereka semua.

Pada hari ini, semua orang mengikuti Xu RenDong seperti biasa dan menjelajah ke mana-mana. Meskipun tidak ada yang ditemukan sore ini, semangat semua orang masih tinggi dan mereka berbicara tentang rencana besok.

Hanya Xu RenDong yang tetap diam, memegang kompas dan berjalan sendirian di garis depan tim. Jelas ada begitu banyak rekan satu tim di sekitarnya tetapi dia masih terlihat seperti sedang berjalan sendirian di salju, sendirian dan tak berdaya. Lian Qiao mengikuti, menatapnya diam-diam dan akhirnya tidak bisa menahan diri untuk mengejarnya dan berteriak: “RenDong Ge.”

Xu RenDong: “Ada apa?”

Melihat mata cokelat mudanya yang indah, jantung Lian Qiao berdebar tak dapat dijelaskan. Dia merasa bahwa dia tidak memiliki kata-kata untuk diucapkan tetapi hanya ingin memulai percakapan. Tapi dia sudah terlihat dan semua topik yang dia siapkan mengering di tenggorokannya.

Xu RenDong menatapnya dengan tenang, tanpa membuatnya terburu-buru atau terlihat kesal. Lian Qiao tiba-tiba menemukan bahwa mata Xu RenDong sangat fokus ketika dia melihat orang-orang dan dia bahkan sedikit menoleh seolah-olah dia sedang mendengarkan dengan saksama. Terlihat dari tindakan kecil ini bahwa dia sangat menghargai orang lain. Selain itu, ini bukan sikap arogan dan sebaliknya dia secara tidak sadar mengungkapkan pendidikan yang baik.

Ada dua sumber pengasuhan, satu dari ajaran orang tua dan yang lainnya dari kualitas bawaan seseorang. Xu RenDong adalah seorang yatim piatu dan Lian Qiao berpikir kemungkinan besar panti asuhan tidak akan begitu berhati-hati saat mengajarinya. Jadi jelas, asuhannya adalah hasil dari disiplin dirinya sendiri.

Pada titik ini, kesukaan Lian Qiao untuknya melonjak. Dia merasa bahwa meskipun Xu RenDong terlihat agak dingin, dia sebenarnya bukan orang yang sombong atau kasar. Dia merasa sedikit senang tiba-tiba.

Dia menenangkan perasaannya dan berkata, “Apakah menurutmu boneka yang terkubur di salju tadi agak aneh?”

Dia berbicara tentang boneka yang berisi monster berputar yang membunuh pada pandangan pertama.

Xu RenDong mengangguk: “Aku mengerti apa yang kamu maksud. Jika boneka yang tersisa sulit ditemukan seperti ini dan ada monster yang tersembunyi di dalamnya, maka kita benar-benar berada di tempat yang buruk dan aku khawatir kita semua akan mati di sini.”