Bag. 1 Tragedy

3.2K 288 44
                                    

Rembulan bersinar di tengah awan hitam, tanda malam telah menyambut sebagian wilayah di muka bumi. Semua manusia di zaman itu mulai menyalakan lilin dan obor sebagai alat bantu penerangan di kala gelap.

"HARI SUDAH GELAP, NYALAKAN OBOR DAN TINGGALLAH DI RUMAH! HATI-HATI PADA MAKHLUK-MAKHLUK MALAM!" teriak seorang penjaga malam memperingati penduduk sambil berkeliling membawa lampion. Penjaga itu menyisir setiap penjuru desa untuk menghindarkan penduduk dari pencurian atau perampokan.

Malam terus berlalu, suasana desa semakin sepi dengan temaram cahaya redup menghiasi setiap rumah. Ditengah kesunyian malam, hembusan angin dan kabut putih datang menyelimuti dan menggoyangkan nyala obor. Cahaya obor berkelip-kelip tanda angin yang datang cukup kencang dan mampu membuat bulu kuduk siapapun merinding, tak terkecuali sang penjaga desa.

Dengan menggosokkan kedua telapak tangan dan mengeratkan bajunya, sang penjaga berusaha menghangatkan diri ditengah dingin terpaan angin malam. Ia terus berlalu menelusuri setiap penjuru desa sampai tiba-tiba Ia mendengar suara geraman samar-samar dan seperti rintihan anak kecil. Merasa penasaran dan curiga penjaga tersebut pun mendekati asal suara yang ada di dekat perbatasan desa. Semakin Ia mendekat semakin jelas pula suara tangisan dan geraman itu. Penjaga itu semakin mempercepat langkahnya takut jikalau ada seorang anak kecil diserang binatang buas di tengah malam.

Ketika sampai di tempat sumber suara, penjaga itu seketika terperanjat. Dilihatnya sekumpulan mayat hidup tengah memperebutkan seekor anjing liar yang sudah tewas mengenaskan dengan tubuh yang sudah terkoyak dan tercabik-cabik. Gemeretak tulang dan sobekan daging menggema menambah kengerian di tempat itu.

Tidak ingin mengganggu suasana pesta di depannya, penjaga itu perlahan mundur sambil terus membekap mulutnya. Namun sayangnya ketika Ia hendak lari dari tempat itu, Ia tak sengaja menginjak ranting pohon sehingga mengeluarkan suara patahan. Walaupun tidak sekeras suara patahan tulang anjing yang dikunyah, suara ranting itu nyatanya tak luput dari pendengaran para mayat hidup. Dengan mulut dipenuhi darah, para mayat hidup mengalihkan pandangannya kepada penjaga yang sudah terdiam ketakutan.

Melihat ada mangsa baru, para mayat hidup itu pun langsung berlari mengejar sang penjaga.

"TOLONG! TOLONG! SIAPAPUN KUMOHON!" teriak penjaga itu sambil berlari ketakutan, sedangkan dibelakangnya para mayat hidup masih mengejarnya.

Lalu tiba-tiba "Wuuussss!"
Sekelebat sosok berseragam putih, kuning, hijau, biru, merah, dan warna-warna lainnya melesat maju melancarkan serangan demi serangan melawan para mayat hidup. "Daozhang tolong saya!" ujar sang penjaga dengan panik sembari berlindung di belakang salah seorang kultivator junior.

"Tuan tenang saja! Kami kultivator akan melindungimu!" balas kultivator junior itu, yang ternyata adalah Lan Jingyi, dengan sangat percaya diri.

Penjaga paruh baya itu sungguh beruntung, ditengah ketakutannya para kultivator junior itu baru saja pulang dari kegiatan berburu bersama dan tak sengaja melihat keributan di desa.

Pertarungan antara para junior dan mayat hidup yang membelah kesunyian malam pun tak terelakkan. Denting pedang dan suara sayatan menggema dikegelapan.

"Uhuk uhuk semuanya berhati-hatilah, mereka bisa menyemburkan gas aneh" ucap Shizui memperingati teman-temannya.

"Sial napas kalian bau sekali! Tidak pernah sikat gigi ya?!" umpat Jingyi kesal.

30 menit berlalu dan semua mayat hidup berhasil dimusnahkan.

"Para daozhang yang terhormat, terima kasih terima kasih atas bantuan kalian" sang penjaga berterima kasih sambil bersujud berkali-kali.

"Ah tidak perlu bersujud tuan, kami kebetulan saja lewat daerah sini" balas Ouyang Zhizen yang juga ikut dalam perburuan.

"Apakah para daozhang ini sudah punya tempat untuk bermalam? Jika tidak keberatan, kalian bisa menginap di desa kami sebagai ucapan terima kasih" tawar salah satu penduduk yang akhirnya berani keluar.

How To Bend My Straight BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang