Bag. 9 Falling For U: Stage 1

1.3K 218 12
                                    

-Yunshen Bushi Chu (2000 Tahun Silam)

Sebulan telah terlewati. Semua pasien yang mengalami koma satu per satu sudah mulai sadar. Dua minggu yang lalu, divisi penanganan wabah yang terdiri dari sekte Lan dan gabungan sekte lain pun berhasil menemukan asal wabah atas bantuan informasi dari Shizui dan para Junior lain. Dengan bangunnya para pasien, maka akhirnya gerbang Yunshen Bushi Chu pun kembali di buka dan para pasien beserta tamu yang lain bisa pulang ke rumah masing-masing. Kebahagiaan seketika menyelimuti wajah para kerabat pasien, namun diantara banyaknya kerabat, hanya keluarga inti Lan saja yang masih menyunggingkan senyum palsu.

Yah, hal itu dikarenakan sampai lewat dua minggu setelah pemberian antidote, kedua menantu jahanam (coret, baca kesayangan) mereka masih juga tak kunjung sadar. Segala upaya pun dilakukan untuk membuat keduanya sadar, tapi tak satupun upaya itu membuahkan hasil. Kini mereka hanya bisa pasrah dan setidaknya berusaha menunjang sedikit sisa kehidupan yang ada pada tubuh keduanya.

"Xichen, Wangji, kalian akan ke gua es lagi?" tanya Lan Qiren sedih. Walaupun si kakek tua Lan ini tidak begitu menyukai kedua menantunya, namun Ia tidak tega melihat hati kedua keponakan kesayangannya hancur untuk kedua kalinya. Jadi Ia hanya bisa berharap dewa berbelas kasih dan membuat Wei Wuxian dan Jiang Cheng bangun lagi.

"Iya paman, kami harus menemui mereka. Jika tidak, mereka nanti akan kesepian di gua" jawab Lan Xichen tenang seperti biasa tapi hatinya hampa luar biasa.

"Haaaaah baiklah, tapi jangan lupakan kesehatan kalian. Segeralah kembali sebelum senja menjelang, mengerti?"

"Mengerti paman" jawab Lan Xichen dan Lan Wangji bersamaan.

Lan Wangji dan Lan Xichen pergi ke Gua Es yang ada dibelakang Gunung Yunshen. Gua itu adalah tempat rahasia bekas penyimpanan Yin Hufu dan sumber mata air dari kolam air dingin di Gusu. Bukan hanya rahasia, gua itu juga menyimpan banyak sekali energi positif. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menyimpan tubuh Wei Wuxian dan Jiang Cheng disana serta menggunakan aliran energi positif disana sebagai penunjang kehidupan bagi keduanya.

"Wei Ying"

"A-Yin, adik Wei. Kami kembali menjenguk kalian. Kami harap kalian tidak kesepian disini" ucap Lan Xichen dan Lan Wangji ketika memasuki pintu gua.

Baik Lan Wangji maupun Lan Xichen, keduanya menghampiri tempat sang istri, merapikan tempat mereka berbaring, dan sesekali memberikan kecupan pelepas rindu. Wei Wuxian dan Jiang Cheng dibaringkan pada sebuah altar batu luas beralaskan selimut bulu tebal di tengah Gua. Mereka sudah menempati tempat dingin itu selama seminggu, dan selama itu pula Lan Wangji dan Lan Xichen akan rutin menjenguk dan memeriksa keadaan mereka, berharap ada kemajuan yang bisa membuat keduanya sadar.

Setelah selesai merapikan tempat Wei Wuxian dan Jiang Cheng, Lan Wangji dan Lan Xichen pun mengeluarkan guqin dan xiao mereka masing-masing. Bait demi bait nada penenang dilantunkan. Jari-jari lentik kedua giok Lan itu tak pernah putus asa menari hanya demi setitik harapan bahwa suatu saat mereka bisa melihat kembali senyum manis kedua istri tercinta.

*
*
*

Satu jam terlewati, tak terasa kini hari sudah menjelang gelap. Mengingat janji mereka pada Lan Qiren sebelumnya, mau tidak mau Lan Xichen dan Lan Wangji pun menghentikan lagunya dan bersiap kembali ke sekte. Lan Xichen menyimpan xiao miliknya dan kembali menghampiri Jiang Cheng. Begitu pula dengan Lan Wangji, Ia menghentikan senar pada guqinnya dan bersiap mengemasinya sampai sebuah dentingan tiba-tiba menghentikan kegiatannya.

"Ding ding ding!", dentingan sumbang guqin terus berbunyi.

Merasa ada yang aneh, Lan Xichen menolehkan kepalanya pada Lan Wangji, "Wangji? Ada apa? Kau baik-baik saja kan?"

How To Bend My Straight BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang