Note:
Reader yg budiman, silahkan baca chapter sebelumnya jika kalian lupa alur ceritanya. Karena authornya sudah kelamaan berhibernasi. Ok enjoy~ 😉"APA?! SUAMI?!", teriak kedua orang tua Wei Wuxian dengan mata melotot.
"Oh Tuhan... Baru juga kami tinggal setengah tahun anak perawanku sudah kebobolan ಥ_ಥ Kamu juga kenapa nikah tidak bilang-bilang Niang nak? Teganya" ujar Cangse Sanren sedih.
Wei Wuxian yang melihat Niang-nya bersedih pun jadi tak tega, "Ugh Niang ma-maksud A-Xian bukan begitu. A-Xian belum nikah dan masih perawan ting-ting kok (setidaknya di zaman ini sih perawannya)".
"Lalu maksudmu dengan suami itu apa A-Xian?" giliran sang ayah, Wei Cangse yang berucap sembari menenangkan istrinya.
"Itu karena A-Xian sudah menetapkan hati pada satu orang, ya benar itu maksudnya ehehe"
"Yang benar?! Kalau begitu siapa orang yang beruntung itu?!" sahut Cangse Sanren antusias seakan air mata yang tadi dikeluarkan seketika mengering.
"Lan Zhan! Lan Wangji!" jawab Wei Wuxian dengan raut berseri-seri. Akan tetapi, lain dengan Wei Wuxian kedua orang tuanya kini malah diam saling menatap.
"Lan.... apa jangan-jangan dia anak orang itu?" tanya Cangse Sanren dengan berbisik kepada suaminya. Wei Cangse pun juga menjawab dengan bisikan "Kemungkinan besar".
Setelah berbisik-bisik akhirnya Wei Cangse membuka suara dengan bertanya kepada Wei Wuxian, "Nak, siapa nama ayah dari calonmu itu?"
Wei Wuxian tampak berpikir, mengingat-ingat nama ayah Lan Wangji "Hmm kalau tidak salah namanya Lan Qingheng. Memang kenapa Die?"
"Oh tidak apa-apa, syukurlah dia bukan anak Lan Qiren seperti dugaan kami. Eh? Tapi tunggu! Dia bukan anaknya tapi malah keponakannya! Haduh habis sudah riwayatmu nak 🤦♀️" ucap Cangse Sanren yang semakin membuat Wei Wuxian panik.
"Eh?! Memang kenapa Niang?"
"A-Xian maafkan Niang ya. Sebenarnya.... dulu Niang, A-Die mu, Fengmian gege, Lan Qingheng, dan Lan Qiren berada di sekolah yang sama. Bisa dibilang kami, kecuali Niang, ada di satu grup yang sama. Tapi karena Niang adalah adik tiri Fengmian gege jadi Niang pun akhirnya dianggap teman satu grup walaupun berbeda kelas. Suatu saat Niang sedikit melakukan kesalahan pada Lan Qiren sehingga tampaknya dia menaruh dendam pada Niang. Dan... Niang takut nanti kau kenapa-kenapa karena ulah Niang 😟"
Sembari mengenang masa lalu, Cangse Sanren pun menceritakan segala kronologi kejadian dan alasan kenapa keluarga mereka menjauhi Lan Qiren.
- 20 Tahun yang lalu (Gusu High School)
"Sanren, apa yang kau lakukan? Nanti jika Qiren mengamuk bagaimana?" ujar Jiang Fengmian shock melihat kelakuan usil adik tirinya.
"Ssttt... Gege jangan keras-keras nanti dia bangun! Biarin saja, salah sendiri selalu menjelek-jelekkan A-Wei padahal kan dia tidak pernah berbuat buruk pada Qiren humph!" balas Cangse Sanren sembari masih memegang gunting. Bahkan Ia juga masih dengan asyiknya memberikan potongan-potongan abstrak pada rambut gondrong sebahu bak duta shampoo milik Lan Qiren.
//NB: Di sekolah ini rambut panjang diperbolehkan, baik itu cowok/cewek.
Hmm hm hm~ ♪ヽ('v')ノ
Cangse Sanren bersenandung pelan diiringi senyum puas nan penuh kejahilan 😈.
"Sanren sudah cukup! Ayo pergi!" final Jiang Fengmian menarik Cangse Sanren pergi agar tidak meneruskan pembuatan karyanya. Namun, namanya juga Cangse Sanren, ditarik dan dibujuk bagaimanapun jika kelakuan usilnya sudah kambuh, semua usaha tidak akan mempan membuatnya berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Bend My Straight Boyfriend
Fiksi PenggemarBiasanya seseorang bertransmigrasi ke masa lalu, tapi bagaimana jika ada orang dari masa lalu yang malah bertransmigrasi ke masa depan? Ya disinilah kalian akan menyimak cerita aneh bin ajaib dengan authornya yang juga tak kalah absurd. Jadi silahka...