Bagian 5

2.7K 269 16
                                    

Bagian 5: Teman sejurusan

Ga pengen komen? :(

Pagi yang cerah, Taryong turun dari kamarnya dan menemukan Yoona sedang berkutik dengan masakan di dapur.

"Mamaaaa" Taeyong dengan manja berdiri di samping ibundanya dan mengecup pipi Yoona.

"Kamu umur berapa, Lee? 25 Tahun tapi masih mencium mama nya dipagi hari.. enak saja" Sosok wanita berstatus single parents itu tidak menggubris wajah anaknya yang terlihat tidak suka dengan pernyataan sang ibunda.

~

"Jaehyunniee" Taeyong masuk kedalam kamar mandi di kamar ponakannya. Bisa dibilang, sekarang adalah giliran Jaehyun untuk menjadi korban Taeyong.

"Ng?" Jaehyun sedang menggosok gigi, sedangkang Taeyong bersender di tembok kamar mandi.

"Selamat pagii" tepat setelah Jaehyun menyelesaikan acara menyikat giginya, Taeyong menyambar pipi gembul sang ponakan dengan ciuman bertubi tubi.

"Aunty, kenapa aunty sangat pendek?" Pertanyaan random dari Jaehyun tentu saja membuat Taeyong naik pitam.

"Tidak! Siapa bilang Aunty pendek?" Taeyong menukikkan alisnya kesal. Menatap ponakannya yang menunjukkan cengiran jahil.

Taeyong menyentil lengan Jaehyun dan pergi dari kamar mandi tersebut.

"Dasar! Sama saja seperti grandma mu!" Teriak Taeyong dari ujung pintu kamar, sedangkan yang diteriaki hanya tertawa puas melihat Aunty nya yang sepertinya sudah lelah dengan sikap jahilnya.

Ah, ngomong ngomong tentang kejadian beberapa hari lalu. Tidak ada yang berubah dari mereka, hanya.. skinship yang sedikit berlebihan?

Sudahlah, lagipula mereka berdua sama sama menikmati kejadian yang tentunya tidak direncanakan tersebut. Dan syukurnya Yoona tidak mencurgai mereka, kecuali cakaran tangan di meja makan.

~

Taeyong baru saja turun dari mobilnya, setelah mengantar Jaehyun ke sekolah pastinya.

Berjalan di lorong kampus, semua mata tertuju pada Taeyong. Tidak perlu ditanya alasannya, siapa yang tidak terpsona dengan wajah bak boneka dengan tubuh yang sempurna?

Taeyong memasuki ruang kelasnya, pagi ini ia ada kelas dengan dosen killer. Taeyong mendapati teman satu jurusannya yang sepertinya juga sedang menunggu kedatangan dosen gila itu.

"Selamat pagi, Tae" ucap lelaki yang duduk tepat di samping bangku Taeyong.

"Selamat pagi, rowoon." Taeyong menunjukkan senyum manisnya, ia memang telah dekat dengan Rowoon sejak lama.

"Ah, pagi ini rasanya sangat menyenangkan.. sebelum aku mengingat dosen sialan itu" Taeyong meletakkan kepalanya di meja dan menjadikan tas sebagai bantalan.

"Tapi untukku ini pagi yang cerah bisa bersamaan dengan Lee Taeyong" goda Rowoon sembari tersenyum kepada Taeyong.

Taeyong mendelik kesal, malas menjawab susunan kata dari Rowoon yang menurutnya tidak bermutu.

"Tae, apa kau tau anak jurusan hukum yang bernama Jisung?" Rowoon memulai pembicaraan pagi ini.

"Jisung? Entahlah" jawab Taeyong masih menutup matanya.

"Oh, aku kira kau mengenalnya.. setauku dia juga murid yang cukup pintar"

"Tidak tau, aku seperti pernah mendengar namanya.. tapi dimana? Aku sendiri sudah lupa" Taeyong mengerucutkan bibirnya seperti pernah mengenal nama itu.

"Sebentar lagi.. wisuda?" Rowoon memulai pembicaraan yang untuk Taeyong ini adalah pertanyaan yang sensitif, karna ia tau kemana pembicaraan ini akan berjalan.

"Hm.." jawab Taeyong dengan gumaman.

"Ibuku menyarankan untuk menikah, bagaimana denganmu?" Ini adalah salah satu hal yang tidak Taeyong sukai. Walaupun Taeyong cukup dekat dan nyaman bersama teman sejurusannya ini, namun itu hanya sebagai teman. Berbeda dengan Rowoon yang sudah jelas menyimpan perasaan spesial pada Taeyong.

Dengan keajaiban dunia, sebelum Taeyong menjawab guru killer dengan rambut plontos dan wajah tak bersahabat datang melalui pintu kelas. Oh Tuhan, ini bahkan lebih buruk dari topik pembicaraan tadi.

~

Taeyong akan pulang, bersama Rowoon.. ya begitulah. Keadaan memaksa Taeyong untuk pulang bersama Rowoon, dimana mobilnya yang tiba tiba mogok dan bus atau taxi tidak kunjung terlihat tanda tandan kemunculannya.

"Sebentar, aku akan bertukar pesan dengan ponakanku" Taeyong mengambil handphone nya dari kantung celananya.

Jaehyun
Aunty, aku hari ini pulang lebih cepat
Oh, aku juga akan mengajak beberapa teman ke rumah
Tidak masalah bukan?
Taeyong
Oh,baiklah tidak apa apa
Teman siapa yang kau ajak kerumah Jae?

Jaehyun
Seperti johnny eunwoo dan kekasih mereka
Kami berencana mengadakan pesta bbq kecil kecilan dirumah

Taeyong
bbq? Baiklah tidak apa apa
Dan aunty lupa memberitaumu, Grandma pergi bersama teman temannya tadi sore dia akan pulang larut malam.
Hati hati dirumah sampai aku pulang Jae

Jaehyun
Baik..
Terimakasih banyak Aunty
I love u ❤️

Taeyong
I love u too my sweetheart
Jangan lupakan soda dan cemilan ringan 🤣
Semoga pestamu menyenangkan



Taeyong meletakkan handphone nya.

"Bagaiman, Lee?" Tanya Rowoon sambil menghidupkan mesin mobilnya.

"Jaehyun sudah dirumah, tidak perlu menjemputnya.

"Baiklah kita berangkat sekarang, rasanya seperti akan meminta restu pada calon mertua" Rowoon berkata dengan tawaan kecil di akhir katanya.

Taeyong mencubit pelan lengan Rowoon "ada ada saja! Mama tidak ada dirumah"

"Baiklah, berarti lain kali aku harus berdoa agar mobilmu mogok dan akan mengantarmu, sehingga aku bisa bertemu dengan calon mertuaku" jelas Rowoon panjang lebar membuat Taeyong tertawa dan kembali mencubiti lengan Rowoon

Begitulah selama perjalanan pulang, diiringi tawa dan canda dari keduanya.

TBC

kira kira ada kejutan apa chapter depan ya? 🤓

kira kira ada kejutan apa chapter depan ya? 🤓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thankyou for reading loaf <3

Hello AuntyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang