Bagian 10

2.2K 239 12
                                    

Bagian 10: Rencana Taeyong.

Jaehyun membuka pintu kamar sang Aunty, berniat membangunkannya karna suruhan Yoona.

"Aunty ba-"

Nafas Jaehyun tercekat kala melihat Taeyong yang sedang meletakkan kepala di dada Mingyu yang sedang tertidur pulas.

Tapi bukan itu atensi Jaehyun, namun selimut yang menutupi mereka tidak mampu menutupi keseluruhan badan Taeyong. Membuat terlihat jelas bahwa Taeyong sedang tidak menggunakan atasan.

Jaehyun membanting pintunya, pergi dari kamar Taeyong dengan rasa kesal yang sudah ada di ujung dada.

Taeyong membuka matanya, terkikik kecil ketika menyadari bahwa Jaehyun telah masuk perangkapnya.

~

"Selamat pagi, maaf aku bangun terlalu siang.." Taeyong mengucek matanya sembari berjalan menuju meja makan.

"Kenapa bisa bangun siang? Kemarin Aunty tidur cepat kok" tanya Jaehyun dengan mata yang masih memandangi angin angin yang melintas.

"Ayolah Jaehyun, coba lihat leher Aunty mu.. sepertinya sebentar lagi Jaehyun akan mempunyai sepupu baru"

Mendengar tuturan Yoona, Jaehyun langsung menolehkan kepalanya kearah Taeyong. Bisa dilihat jelas ada ruam kemerahan dileher Taeyong. Ruam tersebut terlihat sangat fresh .

"Mama! Untuk apa berkata seperti itu ke Jaehyun, ia masih kecil!" Taeyong menukikkan alisnya dan sedikit menoleh ke Yoona.

"Kecil? Kecil katamu? 2 hari lagi ia akan beranjak dewasa sepertimu Tae" jawab Yoona walau atensinya tetap fokus pada potongan wortel di depannya.

"Ya ya yaa terserah" jawab Taeyong seadanya, ia duduk didepan Jaehyun dan mengeluarkan ponselnya.

Jaehyun berdiri dari kursinya, memutari meja makan dan berhenti di bangku tepat disamping Taeyong.

Jaehyun duduk disana, tangannya terlipat di dada. Kakinya terus saja mengganggu kaki Taeyong yang sedang santai di bawah meja.

Dasar bocah sma!

~

"Terimakasih akan makanannya.. " Taeyong beranjak dari kursinya, namun 3 orang diruangan yang sama masih terdiam dalam kursinya.

Taeyong menginjakkan kakinya menaiki tangga. Mulai menginjakkan satu persatu anak tangga menuju lantai 2.

Tangan besar menarik tangan Taeyong menuju ke kamarnya, tidak usah ditanya lagi, tentu itu adalah Jaehyun.

Jaehyun menutup pintu kamarnya dan menguncinya rapat rapat. Jaehyun menatap manik Taeyong sebelum berlari menghambur ke pelukan Aunty nya.

Taeyong yang tidak siap dengan gerakan Jaehyun pun terjatuh diatas kasur sang pemilik kamar.

"Jaehyun! Apa yang kau lakukan?" Taeyong sedikit berteriak walaupun badannya tidak menolak sama sekali pelukan Jaehyun, dasar munafik.

Jaehyun menempelkan jari telunjuknya di depan bibirnya, mengisyaratkan Taeyong untuk diam.

Tangan Jaehyun bergerak menyibak baju Taeyong dan menggosok ruam kemerahan di dadanya. Ruam tersebut hilang begitu saja karna gosokan Jaehyun.

Melihat itu Jaehyun mendengus kasar, ia sadar Aunty nya hanya membohonginya dan bodohnya ia pun juga terkena kebohongan Aunty nya itu.

"Apa keponakanku marah?" Taeyong tertawa dan menaikkan dagu Jaehyun untuk ia cium.

"Jika aku marah, apa yang Aunty lakukan?" Tanya Jaehyun dengan wajah masam nya.

"Membuat Jaehyunnie semakin marah dengan berpelukan bersama Uncle Mingyu, menciumnya atau bahkan membiarkannya membuat tanda itu menjadi nyata?" Tuturan Taeyong yang berniat menggoda Jaehyun.

"Aunty!" Jaehyun menekuk wajahnya kesal.

"Aunty harus memberikanku hadiah istimewa besok! Atau aku akan marah dan tidak mau berbicara dengan Aunty lagi!" Jaehyun mengomel kepada Taeyong sambil menatap mata Aunty nya.

"Oo, tidak apa apa. Aunty akan bicara bersama Mingyu saja- mhhh!"

Jaehyun merasa kesal dengan semua omongan Taeyong. Hingga saat ini ia membungkam bibir Taeyong dengan bibirnya sendiri.

Ciuman itu tidak bertahan lama, karna Taeyong yang mendorong dada Jaehyun meronta untuk dilepaskan.

"Kenapa kau mencium Aunty??" Tanya Taeyong dengan bibir menganga dan mata yang dibulatkan.

"Karna aku tidak suka dengan omongan Aunty. Jika Aunty melakukannya lagi, maka aku akan kembali mencium bibir Aunty." Jaehyun mendengus dan bangkit dari posisinya.

Namun itu semua digagalkan oleh Taeyong yang menarik tangan Jaehyun hingga membuat badan Jaehyun kembali menindih Taeyong.

Taeyong menunjukkan senyum miring seakan menantang lawan bicaranya. "Maka Aunty akan mengulangi kata kata itu lagi."

Berhasil. Upaya tersebut berhasil membuat Jaehyun kembali mencium bibir Taeyong dengan kasar. Kali ini Taeyong membalas ciuman Jaehyun dan juga mengalungkan tangannya di leher Jaehyun.

Ciuman panas tersebut berjalan cukup lama, hingga keduanya terbawa suasana dan kini wajah Jaehyun sudah bersembunyi di dada mulus Taeyong dan membuat semua kissmark yang membuat Jaehyun sangat bangga.

Kini, kenyataannya hanya dirinya yang hanya bisa mendapatkan hati dari Lee Taeyong.

Tangan Jaehyun baru saja ingin membuka, tepatnya merobek pakaian Taeyong. Namun itu semua gagal ketika dengan paksa Taeyong mendorong Jaehyun dan berdiri tegap.

Taeyong memberikan kecupan ringan pada bibir Jaehyun lalu berkata, "Aunty tidak boleh menunjukkan sesuatu yang tidak boleh diberikan kepada remaja yang masih belum dewasa"

Setelah berkata itu, Taeyong membuka kunci pintu dan membukanya. Ia bergegas pergi sebelum singa didalam kamar itu kembali memakannya bukan?

Tapi Taeyong hanya tidak tau, bahwa Jaehyun mengartikan kata katanya dengan hal lain.

"Itu berarti, jika aku sudah dewasa maka Aunty akan memberikan itu padaku kan? Baiklah, aku hanya perlu menunggu 2 haru lagi."

TBC

Ayo komen yang buanyaak 🤧
Aku suka ngebacain komen komen kalian

Selagi aku nulis, banyak notif vote dari kalian hehe
Suprise! Gimana rasanya lagi baca cerita tiba tiba ceritanya update hihii 😝

Selagi aku nulis, banyak notif vote dari kalian heheSuprise! Gimana rasanya lagi baca cerita tiba tiba ceritanya update hihii 😝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hello AuntyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang