Bagian 8

2.3K 253 18
                                    

Bagian 8: H-3

"Aku mencintai Aunty"

Jaehyun mengecupi seluruh wajah Taeyong, sedangkan sang empunya hanya tertawa geli melihat tinggkah lucu ponakannya itu.

"Jae, sebentar lagi ponakanku akan dewasa ya? Hmm, kira kira apa hadiah yang Jaehyun mau ya?" Taeyong mengetuk ngetuk dagunya, menampilkan mimik wajah seakan sedang berfikir.

"Aku mau apa ya? Semuanyaaa aku mau semuanyaa" Jaehyun bersorak dan tersenyum lebar, membuat kedua dimple nya terlihat jelas.

Taeyong melihat keponakannya dengan rasa bangga, melihat Jaehyun yang sebentar lagi akan tumbuh menjadi pria dewasa. Menakjubkan, Taeyong telah berhasil mengurus bayi kecil yang rewel menjadi pria dewasa yang nyatanya masih manja kepada Taeyong.

"Aunty," Jaehyun memeluk badan Taeyong, menyelusupkan kepala di ceruk leher sang Aunty.

"Ya?" Jawab Taeyong, tangannya mengelus elus rambut Jaehyun sembari bergumam.

"Aku ingin sesuatu" suara Jaehyun mengecil, lebih seperti bisikan namun Taeyong masih mampu mendengarnya.

"Ingin apa? Sarapan?" Taeyong memejamkan matanya, menikmati cahaya matahari yang mulai menyinari keduanya.

"Aku ingin.. meja makan" Jaehyun berucap tanpa bergerak sedikitpun.

"Meja makan? Apa Aunty harus membawakan meja makan kesini untukmu Jae?" Jawab Taeyong dengan tawa kecil diakhir kalimatnya.

"Itu Aunty.. aku ingin itu..!" Suara Jaehyun mengecil, tapi ada penekanan dikata itu.

"Aku tidak mengerti Jaehyun.. " jawab Taeyong seadanya. Matanya sedari tadi masih terpejam menikmati obrolan paginya.

Jaehyun melingkarkan tangannya di pinggang Taeyong, kepalanya sedikit mengadah. Bibir tebalnya mulai menyesap dan menggigit leher mulus Taeyong.

"Oh!"

"Astaga, Aunty lupa untuk membuat sarapan. Aunty harus membuat sarapan sebelum Grandma marah karna aku membiarkan cucunya kelaparan sebelum berangkat sekolah" Taeyong beranjak bangun dari tidurnya, mengecup sekilah pelipis Jaehyun dan pergi dari kamarnya, meninggalkan Jaehyun yang sedang kelaparan.

~

"Sampai jumpa Aunty" Jaehyun melambaikan tangannya dan dilanjuti berbalik badan untuk masuk kedalam sekolah.

Melihat kepergian Jaehyun. Taeyong merenung sebentar, kenapa Jaehyun masih meminta itu kepadanya tadi? Bukankah Jaehyun mempunyai Winwin? Apa Jaehyun menganggap serius kejadian itu? Beban pikiran, selanjutnya~

~

Hari hari mereka jalani hingga sampai ke H-3 pesta ulang tahun Jaehyun. Rumah keluarga Lee dipenuhi dengan beberapa orang orang yang sedang mendekorasi persiapan pesta ulang tahun Jaehyun.

Hari ulang tahun Jaehyun masih 3 hari lagi, jadi rumah tidak terlalu ramai dengan tukang dekorasi tapi lebih banyak teman teman Jaehyun yang sedang bermain atau sekedar mengobrol bersama.

Jaehyun sedang mengobrol bersama beberapa temannya, Johnny Eunwoo dan Jungkook. Rumah belum terlalu ramai karna sekarang masih terlalu siang. Kemungkinan teman teman Jaehyun akan datang lebih sore.

"Jae!" Datang seorang lelaki manis yang tidak perlu ditanya lagi tentunya Winwin. Ia berjalan dengan riang menuju sofa dimana Jaehyun dan teman temannya duduk.

"Selamat beranjak dewasa sayangkuu" Winwin menciumi pipi Jaehyun, sedangkan sang empunya hanya tertawa geli atas tindakan kekasihnya.

Pandangan Jaehyun secara tidak sengaja menuju ke atas. Disana ia menemukan Aunty nya yang sedang memasang wajah tidak suka dan beberapa detik setelah pandangan mereka bertemu, Taeyong memutar bola mata dan pergi dari balkon dalam rumah.

Hello AuntyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang