CHAPTER 5

3.4K 234 29
                                    

"Ah~ dia sudah pulang bersama Jisung."

"Jisung?" gumam Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jisung?" gumam Renjun. "Pasti salahsatu dari mereka."

Hujan masih saja turun seperti enggan untuk berhenti membuat ketiganya terjebak di Coffe Shop sedari tadi.

"Jeje, kau tahu adik kelas kita yang nanyain hal bodoh itu?" Jaehyun tampak mengangguk, "Eum.. Chenle, memangnya kenapa?"

Sontak saat kedua telinga Renjun mendengar nama adiknya itu ia langsung menghentikan acara minum kopinya, "Maksudmu Zhong Chenle?"

"Kau kenal dia?" Taeyong mencoba untuk bertanya. "Dia adiknya Renjun."

"Tapi marga kalian jelas berbeda."

"Karena kami hanya saudara tiri."

"Ah~ ya apa yang ingin kau katakan tadi?" lanjut Renjun karena rasa penasarannya. "Kau tahu saat tadi aku melihatnya ditoilet..."

"Dia tengah memandangi cermin dengan tangan menyentuh bibirnya sambil tersenyum, apa yang sudah dia lakukan?" lanjut Taeyong.

"Aku curiga jika adikmu itu benar-benar otaknya sudah diracuni oleh sepupuku." Jaehyun hanya menikmati secangkir kopi panasnya yang hampir habis, ia tidak peduli dengan ukenya yang terus mengoceh. Sedangkan Renjun ia nampak menyilangkan kedua tangannya didada sembari mendengarkan ucapan Taeyong.

"Kau membuka aib sepupu mu sendiri?" Itu Jaehyun. "Yak~ dia memang lebih mesum dariku."

"Siapa sepupu mu?"

Sesekali kedua matanya melirik jam yang tergantung di dinding dengan kedua tangan yang lagi-lagi menyilang didadanya. Sedangkan suara yang terdengar dari tv LCD tak ia hiraukan.

"Awas saja jika dia berkencan dengan anak itu."

*
*

Selimut tebal menutupi tubuh keduanya, kini mereka tengah menatap langit yang mulai menggelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selimut tebal menutupi tubuh keduanya, kini mereka tengah menatap langit yang mulai menggelap. Sedari tadi Jisung memeluk tubuh Chenle dari arah belakang, membuat sosok sang uke merasa sangat hangat.

119 [END✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang