119 adalah tempat sewaan dimana Park Jisung tinggal. Tempat yang menjadi kenangan manis, airmata, keringat dan lenguhan antara Jichen 'Jisung dan Chenle'.
#BxB area
#Jichen
🥉3 - #zhongchenle [22/12/22]
Tetesan air berlomba-lomba jatuh dari helaian rambut melewati wajah tampannya. Tubuhnya yang kini terbalut kain handuk yang tebal melilit pinggangnya, ia baru saja menyelesaikan acara mandinya.
Sebuah lagu terputar dengan mulut Jisung yang mengikuti setiap liriknya, "I like it like that."
"Astaga lagu ini benar-benar membuatku bersemangat." Celetuknya.
Algo issji jinjja michineun geon
"Like it boom boom bay."
Bangasoereul danggyeoboji anhgon Al su eopsneun gibun
Tring.. Tring.. Tring.. Tring.. Tring..
"Aish..." Jisung mengutuk suara ponselnya yang berisik. Ia mengambil ponsel miliknya yang berada dimeja nakas. Dan dilayar ponsel itu ia melihat notifikasi masuk, beberapa chat di Grup Chatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Echan Uke Malam minggu gaes~ Keluar yuk?
Pangeran J Yok... Na@Na Bucin
Na Bucin @Pangeran Jlagi sibuk.
Mark Lee yadong Yang jomblo mau ikutan ngumpul ga?@Badboy
Pangeran J @Mark Lee yadongJisung jomblonya pas dirumah, kalau udah keluar mangsa mendekat.. Hhh
Badboy Menyimak...
Badboy Kumpul ditempat biasa.
* *
Jari jemarinya menyentuh bagian sensitife lawannya, membuat sang bot menggigit pelan bagian bawah bibirnya menandakan ia tengah menikmati permainan sang top. Mulut itu terlihat tengah memainkan nipple sang bot dengan sesekali menggigitnya dengan pelan.
"Ashhh.."
"Agrhhh..."
"Pelanhh..."
Suara desahannya mengisi keheningan yang hanya ditemani dengan semilir angin yang menyejukan namun jiwanya terasa panas.
"Aku sepertinya sudah menegang."
Kedua tangannya memeluk erat guling yang kini berada diatas tubuhnya. Ia berteriak, "Yak... Ini membuatku gila!"
Brakkk...
Pintu terbuka dengan sangat keras, "Kau memang gila."
"Sepertinya aku membutuhkan angin segar malam ini." Chenle menghela nafasnya. "Ada apa denganmu sebenarnya?"
* *
Lampu kedap-kedip ditemani dengan alunan musik yang membuat orang tampak ng'dance mengikuti iramanya. Beberapa remaja nampak berkumpul menghabiskan malam minggunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tempat apa itu?" Chenle mencoba untuk bertanya pada sang kakak. "Yang kudengar disana tempat perkumpulan anak-anak kurang kerjaan, aku tidak pernah kesa..."
Bahkan ucapannya belum selesai, namun Chenle sudah melangkah pergi menuju tempat itu. Renjun yang melihat kelakuan Chenle hanya mendengus kesal.
'Itu seperti...' batin Chenle saat melihat seorang laki-laki tengah ng'dance dengan lincahnya. Yang ditatap sadar betul jika dirinya tengah diperhatikan oleh seseorang. Ia tersenyum namun dengan aura yang berbeda, permainannya ia hentikan dan melangkah kearah Chenle. "Kau disini?"
"Aku hanya tidak sengaja le..."
"Yak... Kau yang mengintip tadikan?" celetuk Haechan dengan menunjuk kearah Chenle. Renjun yang melihatnya langsung menepis telunjuk Haechan. Namun bukannya marah, ia malah terpesona dengan wajah Renjun. "Kenapa kau sangat cantik?"
"Yakkk...."
Plakkk...
Sebuah tamparan mendarat dipipi Haechan, "Anak kurang ajar, aku lebih dewasa darimu!"
Jisung dan Jeno yang melihat perlakuan Renjun hanya menahan tawanya, sedangkan Chenle ia hanya membuka mulutnya tidak percaya. "Aishh.. Kak Renjun."
Setelah tragedi itu terjadi, Chenle menarik tangan Renjun untuk membawanya pergi. Namun langkahnya terhenti saat Haechan berteriak, "Seharusnya aku mendapatkan ciuman bukan tampa.."
"Yakk... Haechan." itu suara Mark yang baru saja datang.
'Mampus...' batin Haechan.
"Sepertinya dia mulai bermain-main denganmu, Mark." itu Jeno yang berbicara.
"Yakkk... Jeno!"
"Itu seperti... Anak kelas sebelah?" tanya Jaemin yang juga baru datang. Jisung tampak mengangguk, "Dan Haechan sepertinya naksir..."
"Yakk... Yakk.. Yakk..."
* *
Sesampainya dirumah Chenle dan Renjun saling berdebat, mempermasalahkan kejadian yang sudah berlalu.
"Jangan bilang kalau mereka adalah teman-temanmu?"
"Atau...." Renjun menatap dengan tajam, "Salahsatu dari mereka adalah kekasihmu?"
"Mereka hanya anak kelas sebelah, kak Renjun." Chenle mencoba meyakinkan. Walau dalam hatinya ia memang menggilai seorang Park Jisung.
"Jangan coba-coba atau kau... Aku pulangkan ke China."
"Kejamnya..." ledek Chenle sebelum melangkah pergi kedalam kamarnya.