Happy Reading Guys ☺️💜
.
.
.Veny memasuki rumah sakit jaemin. Rumah sakit 24 jam, yang Letak nya lumayan cukup jauh dari rumah sakit nya, tadi dia menelfon salah satu anak buah nya untuk mengantarkanya.
Tadi veny bertanya terlebih dahulu pada petugas yang berada di bagian resepsionis, bertanya kamar nomor berapa jaemin dirawat. Dan sekarang disini lah veny berdiri, didepan pintu dengan no 25 atas nama pasien Na Jaemin.
Cklekk
Veny membuka pintu dengan pelan dan menutup nya dengan pelan, berharap jaemin tak terbangun.
Veny benar benar khawatir dengan keadaan jaemin, bahkan saking khawatir nya dia belum mengganti pakaian rumah sakit nya. Veny hanya menggunakan cardigan untuk menutupi baju rumah sakit milik nya itu.
Dia berjalan kearah brankar jaemin. Melihat jaemin berbaring lemah tak berdaya seperti itu membuat hatinya sakit, apalagi saat melihat tubuh jaemin penuh dengan alat alat rumah sakit seperti Infus ditanganya dan oksigen tambahan yang diletakan antara hidung dan mulutnya.
Veny duduk dikursi yang tersedia disana, melihat kearah monitor sekilas untuk memastikan jika keadaan jaemin sudah stabil. Veny menghembuskan nafas gusar nya.
"Kenapa lo malah tidur disini jae? Gua harap lo cepet sembuh, gua sedih liat lo lemah kek gini. Gua ga suka, kemaren lo sangar sama gua masa sekarang lo lemah gini." -ucap veny sembari mengelus punggung tangan jaemin yang terdapat infus.
"Kemaren itu lo jae? Kok lo berubah, egois terus kasar lagi sama gua. Gua tau lo butuh gua tapi cara lo buat gua kecewa, tapi anehnya gua ga bisa marah sama lo jae. Lo terlalu beharga buat gua benci, walaupun gua cuman nganggep lo sahabat, lo tetep berpengaruh di hidup gua" -lanjutnya
"Bangun jae, lo ga mau ketemu gua? Gua udah jauh jauh njir dari rumah sakit gua kesini, jaraknya 1 jam lagi mana gua ngendap ngendap keluarnya biar ga kena ocehan elsa lidya" -ucap veny dengan sedikit bercanda.
"Tidur mulu lo, gua tinggal ni" -ucap veny dan menatap Jaemin, namun tak ada pergerakan dari jaemin
Veny hanya bisa menghembuskan nafas gusarnya. Tiba tiba seseorang memasuki kamar jaemin.
"Udah sampek?" -?
Veny menoleh dan melihat jeno tengah melepaskan jaketnya.
"Gimana oprasi nya tadi? Lancar kan?" -tanya veny
Jeno mengangguk
"Hm, keadaan dia tadi bener bener keritis. Untung tadi ada orang kecelakaan yang udah sekaratul maut jadi paru paru tu orang dipindah kejaemin" -jelas jeno"Terus apa kata dokter tadi?" -veny
"Koma" -jeno
Veny memejamkan matanya beberapa saat dan menatap jaemin sendu.
"Jen, jujur sama gua. Ini ulah bokapnya kan?" -tanya veny to the point.Selama di perjalanan tadi, veny selalu berfikir mengenai jaemin. Bagaimana lelaki itu bisa masuk rumah sakit dan mengharuskan oprasi paru-paru, berkelahi? Tidak mungkin berkelahi mengharuskan jaemin mengoprasi paru-paru nya, beomgyu tak akan melakukan hal mengerikan seperti itu. Jika pun dipikir dengan logis tak mungkin dengan perkelahian tanpa senjata mengharuskan lawan mengoprasi paru-paru nya.
Seseorang pasti sudah merencanakan ini semua, veny teringat perkataan jaemin jika ayah jaemin itu memiliki penyakit mental dan selalu berusaha membunuh jaemin tapi gagal.
Veny yakin, itu adalah ulah dari ayah kandung jaemin. Tak ada lagi seseorang yang menginginkan kematian jaemin kecuali ayahnya itu.
Maksud dari penyakit mental sendiri yaitu, keegoisan seorang ayah yang tak menganggap anak serta istri nya adalah keluarga nya, banyak kekerasan yang di alami ibu jaemin dan jaemin sedari kecil hingga akhirnya ibu jaemin meninggal karna kewalahan dengan sikap suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Life
Random[16+ mengandung bahasa kasar] JANGAN LUPA FOLLOW DULU GUYS SEBELUM MEMBACA Vote and Comen don't forget! • • • • Kisah Kehidupan 3 orang gadis psychopath SMA yang membentuk sebuah kelompok [QFM] Queen of Manipulation setelah mereka dinyatakan lulus S...